Pagi telah menyambut, sinar mentari memasuki celah celah jendela kamar jingga, dirinya terbangun.
"Hoamm" ulet jingga, sambil membuka jendela kamarnya.
"pagi dunia tipu tipu" senyum jingga.
"jogging kali ya, biar sehat" jingga pun bersiap siap untuk melakukan jogging pagi.
Dirinya berlaari memutar taman dan lapangan dekat rumah.
- 09.00
jingga berlari, dirinya sengaja ke sebuah danau, danau yang selalu menjadi tempat keluh kesahnya.jingga terduduk di kursi, angin seperti menembus kulitnya, sepertinya sebentar lagi akkan hujan.
Tapi gadis itu masih asik melihat danau, perahu perahu yang bergerak.
"pasti kalo aku kebandung, bakal kangen duduk disini" monolog jingga.
matahari semakin terik memancarkan sinarnya, jingga memutuskan untuk kembali kerumah.
Kaki mungil yang melangkah menuju rumah, dirinya duduk manis sambil mengelap keringat yang menetes di dahinya.
"2 hari lagi udah bakal pisah dari rumah ini" ada rasa sedikit sedih tapi ada juga rasa senang.
"Eh aku jadi inget aku kan harus tanya ke si rafa rafa itu" ucap jingga, mengambil handphonenya.
"ini kira kira si rafa, bapak bapak, om om, atau kakek kakek ya?" Batin jingga bertanya kepada dirinya, dia bingung memanggil apa.
"DUHH MANA KEYBOARD SALAH NGETIKK LAGI, MAU KU TARIK NI PESAN KEBURU DI READ" Panik jingga.
"keyboard gue napa ya?" kesal jingga pada keyboard.
"Akhirnyaa selesai masalah kos, tinggal packing bajuu" senyum jingga.
《》
"Assalamualaikum, jingga" suara omahnya dari luar pintu.
"I' AM COOMINGG" jingga membuka pintu rumah.
"nih jingga, omah bikinin dimsum kesukaan kamu" ucap omahnya.
"Asikkk" jawab jingga.
"Yaudah ayo makan" ajak omahnya.
"Tumben, opah ga ikut?" Tanya jingga sambil membuka dimsum.
"lagi ada urusan, makannya ga ikut itu si opah" jawab omahnya.
"oalahh pantes aja" jingga pun mengangguk.
"Gimana rencana kos dibandung, udah di bahas?" Tanya omah.
"Udah omah, katanya udah dapet, tinggal nunggu jingga kesana katanya" ucap jingga sambil mengunyah dimsum.
Entah mengapa dari kecil jingga menyukai dimsum, makanan khas tiongkok yang berbau daging campur kulit pangsit dan sayuran.
"nanti kalo jingga udah disana tetep jadi orang baik ya? Biar kaya ayah sama mamahnya jingga" ucap omahnya.
"Iya omah, jingga bakal jadi orang baik" jingga menjawab sambil mengangguk.
"apapun kondisinya tetaplah jadi orang baik, rasa sakit dan kecewa tidak boleh merubahmu menjadi jahat.
-Arunika Jingga Nirmala
YOU ARE READING
BANDUNG DAN KITA
Teen Fiction- ini tentang aku kamu dan kota bandung - Ada yang bilang, jangan jatuh cinta di Kota Bandung. Dirasa sekarang kalimat itu memang benar adanya. Jatuh cinta di Bandung, bukan soal kesalahan besar. Tapi jatuh cinta di Kota ini, sama saja dengan menore...