bab 15

48 3 0
                                    

pagi hari menyapa dunia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pagi hari menyapa dunia...

senyum terlukis di bibir kecil jingga, ia baru saja bangun dari tidurnya.

Entah mengapa setelah datang ke acara bima tadi malam, jingga tidur dengan mimpi yang indah.

setelah sekian lama jingga menginginkan orang tuanya datang walau dalam mimpi, tetapi ia senang, dirinya kembali seperti anak kecil yang bisa bermain dengan keluarga kecilnya.

"andai bukan mimpi" jingga pun berdiri untuk membuka jendela kamarnya.

hari ini jadwal kuliahnya siang, jadi masih ada banyak waktu.

"kapan ya omah sama opah mau jujur, kenapa mereka ga ngasih tau mamah sama ayah dimana" senderan tubuh kecil jingga ke tembok.

jingga segera mandi dan bersiap siap.

- 08.00

jingga menguncir kuda rambutnya, dirinya sudah siap, tak lupa untuk sarapan.

krekk..
Jingga mengunci pintu kosnya.

"JINGGAAAA" teriak ika.

"eh ika" sapa jingga.

"halo jingga, berangkat bareng yuk" ajak ika.

"ayo" mereka berdua pun menuju halte bersama.

Setelah sampai di kampus, mereka berdua segera masuk kelas masing masing, mereka tidak sekelas.

Kelas jingga selesai lebih dahulu.

Siang ini yang seharusnya matahari terik, namun jauh berbeda dengan hari ini mendung sepertinya sebentar lagi akan hujan.

Jingga yang berniat menunggu ika, dirinya
Memilih duduk di taman yang sepi, karena masih sedikit kelas yang selesai, jingga memakai sweater pink yang melindungi kulitnya dari cuaca bandung hari ini.

Jingga duduk sambil membuka buku novel, saat sedang asyik membaca, entah mengapa suara petir keras mengagetkan jingga.

Brughh.

tangan seseorang dengan cepat menutup kedua telingga jingga, jingga yang ingin menutup telingga, dirinya merasa ada tangan seseorang yang membantu untuk menutupi telinganya.

"gausah takut, ada gue" senyum bima kepada jingga.

"bima, gue t-takut" ucap jingga dengan matanya yang berkaca-kaca.
( jingga memang dari kecil memiliki banyak trauma, apalagi saat mendengar petir bergemuruh )

dresss.... byurr
rintikan hujan mulai menetes, bima mengambil payung untuk menutupi mereka berdua.

bima dan jingga berada di bawah payung dan menuju ke parkiran.

"bima, jangan pulang dulu" tarik jingga.

"kenapa? Nanti lu sakit jingga" ucap bima yang berada di taman luas yang jauh dari gedung, mau tak maau harus berlari ke parkiran.

"bahaya bim, apalagi naik motor hujan gini" ucap jingga.

"hujannya nambah besar jingga, ga mungkin kita lari ke gedung kampus" jawab bima menutup payung, karena mereka meneduh di parkiran.

"lo yakin pulang sekarang?" Tanya jingga.

"iya, udah pake jas hujan" ajak bima.

"bahaya bim, lo nekat banget sih" kesal jingga.

bima dan jingga segera menaiki motor, hujan yang semakin deras membuat penglihatan bima buram.

"bima awas" teriak jingga.

bima menoleh ke arah kanannya, mobil putih dengan kecepatan tinggi menyenggol motor bima.

Brukkkh..
Jingga terpental ke tembok rumah warga, sedangkan bima terjatuh di jalanan dekat motornya.

"akh s-sakit" ucap jingga memegang kepalanya yang terasa sakit.

"jingga" panggil bima yang sudah tak sadarkan diri.

"sakit banget, ya tuhan jangan ambil diriku dulu, aku mohon setelah ini berikan kebahagian untukku, dan temukan kedua orang tuaku kepadaku, jingga akan bertahan" ucap jingga yang mulai melemah, dan tak sadarkan diri lagi.

semua warga kaget dan teriak atas kejadian kecelakaan bima dan jingga, mereka segera menelfon ambulan dan polisi.

setelah ambulan datang bima dan jingga segera di bawa kerumah sakit di bandung.

Hujan pun mulai mereda.

Prangg
Dirumah keluarga bima

"kenapa foto bima jatuh?" Tanya mentari kepada suaminya.

"Perasaan saya ga enak tar, coba kamu hubungi bima" ucap alvero.

tut tut tut..
"ga diangkat mas" ucap mentari.

"bentar bentar, biar saya hubungi rafa, mungkin aja lagi bareng" ucap alvero menguhubungi rafa.

"halo? Kenapa om" tanya rafa di telfon.

"Raf, om mau nanya, bima bareng sama kamu?" Tanya alvero.

"Loh engga om, rafa aja baru selesai kelas" balas rafa.

"Raf om minta tolong kalo ketemu bima kabari om sama tante" ucap alvero.

"Iya om, rafa cari bima dulu" tutup telfon.

"duh si bima kemana lagi" ucap rafa yang menaiki motornya.

rafa terhenti saat melihat ramai ramai dijalan.
"Permisi, pak ini ada apa ya?" Tanya rafa.

"Mas tadi ada kecelakaan, kayanya kuliah di univ situ mas" ucap bapak bapak itu.

"ciri ciri orangnya gimana pak kallo boleh tau?" Tanya rafa.

"ada dua orang mas, yang satu laki laki yang satu perempuan, ciri ciri lakinya putih, ganteng pisan mas, pake tas putih terus yang cewenya kunciran mas pake pita putih, terus pake sweater mas" jelas bapak bapak itu menerangkan.

"pak lihat ada tag namenya ga di sebelah kanan?" tanya rafa penasaran.

"Kalo ga salah namanya arkana siapa itu mas, terus yang cewe jingga siapa gitu ga terlalu jelas tadi saya lihat" ucap bapak itu.

"ini mereja dibawa kemana pak?" Tanya rafa.

"Rumah sakit axxxxxxxxxxx" jawab bapak itu.

"Yasudah pak terimakasih infonya"ucap jio tersenyum.

Deg
Entah perasaan apa dalam diri rafa, dirinya segera menuju rumah sakit yang bapak itu berikan.

"aku tau ini sakit tapi kamu lebih sakit"
- Arkana Bimantara

BANDUNG DAN KITAWhere stories live. Discover now