bab 14

43 3 0
                                    

Mereka bertiga duduk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka bertiga duduk.

Kriik krikk
Hanya suara jangkrik dan orang orang yang lewat untuk masuk ke kantor.

"udah deh gue pulang aja" ucap jingga yang akan berdiri tapi di cegah oleh rafa dan bima.

"siapa yang nyuruh lu pergi?" Tanya bima dan rafa bersamaan.

"ya lagian kalian diem aja" ucap jingga kesal.

"iya deh maaf" ucap bima.

"iya maaf jingga, gimana kita masuk ke dalem, makan" ajak rafa.

Mereka bertiga pun masuk dan duduk sambil makan.

- 23.55
Acara sudah selesai, jingga segera berpamitan dengan keluarga rafa juga keluarga bima.

"Tante elmira, om jio, jingga pamit dulu ya, makasih atas undangannya" ucap jingga tersenyum.

"Hati hati ya nak, rafa gih anterin jingga" ucap jionel.

"Sama sama jingga, kamu pulangnya hati hati ya, kapan kapan main lagi kerumah nanti bikin cookies sama tante" ucap elmira yang suka membuat cookies sama seperti jingga.

Degg
Entah kebetulan atau bagaimana, tapi perasaan jingga benar benar membingungkan.

"Iya tante, kapan kapan jingga main lagi kok, yaudah jingga pamit dulu" ucap jingga yang dibalas senyim oleh elmira dan jionel.

"Ayo" ajak rafa.

"Bentar raf, gue pamit dulu ke orang tua bima" ucap jingga berjalan menuju bima dan keluarganya.

"Tante om, jingga pamit pulang dulu ya" senyum jingga.

"eh calon mantu, hati hati ya jingga, bima anterin jingganya dong" ucap mentari memeluk jingga.

"hati hati ya jingga, udah malem lagian, dianter sama bima aja" ucap alvero.

"iya tante om, jingga pamit dulu" ucap jingga tersenyum.

"raf biar jingga gue yang anter" bisik bima ke rafa.

"ga bisa lah, orang gue tadi yang jemput, otomatis gue yang anter balik" balas bisikan rafa ke bima.

"heh, bocil harus nurut sama kaka ganteng" ucap bima menyentil dahi rafa, rafa pun hanya bisa pasrah.

Rafa sudsh menganggap bima seperti kakanya sendiri, karena orang tua mereka dekat.

( orang tua bima dan rafa pun sudah tau, cerita belakang dari kehidupan elmira, mentari, jionel dan alvero karena bagaimana pun itu masa lalu, tak mungkin mereka mengulang kesalahan )

( walau dalam hati kecil alvero dan elmira, memikirkan anak putri semata wayangnya itu yang mereka lantarkan )

"yo jingga naik" ucap bima membuka pintu mobilnya.

"loh kok lu bim yang anterin gue, gapapa emang?" Tanya jingga.

"Gapapa dong" ucap bima.

Bima pun mengantarkan jingga sampai dikosannya dengan selamat.

"sudah sampai putri" ucap bima membukakan pintu mobilnya.

"gue bisa kok buka sendiri, btw makasih ya bim" ucap jingga tersenyum.

"Sama samaa, good night jingga, gue duluan ya" ucap bima.

"Iya good night too, hati hati bim" ucap jingga.

"Oh iya gue lupa, nih buat lu, dimakan ya, dari mas bima ganteng" pede bima.

"ngrepotin deh gue, makasih ya" jingga menerima tote bag dari bima.

"engga kok, sama samaa" ucap bima yang pergi dengan mobilnya.

jingga pun segera masuk ke kosannya, jingga segera bersih bersih, setelah bersih bersih jingga membuka tote bag dari bima.

Sebuah buket coklat dan boneka mini yang berisi tulisan bima.

"lucu amat bonekanyaa" ucap jingga menaruh bonek kecil itu dimeja.

di tempat lain, tepatnya dirumah bima.
"Semoga jingga suka deh" ucap bima yang berdiri di balkon kamarnya.

"kok akhir akhir ini gue mikirin jingga terus ya?" bima yang teringat ingat akan jingga membuatnya terus tersenyum.

Sepertinya ini yang dinamakan jatuh cinta.

bima pun merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya, entah mengapa seperti ada kupu kupu diperutnya yaang membuatnya geli dan ingin tertawa.

BANDUNG DAN KITAWhere stories live. Discover now