"kuy cabut jingga" ucap yasmine berdiri.
Mereka dari pagi sampai siang hanya duduk di lapangan, karena mendengarkan penjelasan kating katingnya.
"ayo" jingga berdiri.
"gue duluan ya jingga, mau ikut ga jingga?" ajak yasmine.
"kapan kapan deh, gue main min" ucap jingga tersenyum.
"oke deh gampang, daa" yasmine melambaikan tangannya.
jingga yang berniat mencari ika, tapi sepertinya ramai, karena mahasiswa mahasiswi baru saja pulang.
"brukk" tubuh mungil jingga terjatuh, entah siapa di balik helm hitam itu yang menyenggolnya.
"anjeng" decak jingga yang berdiri pelan.
"Turun ga lo" tangan mungil itu menarik jaket lelaki, yang menaiki motor.
"eh" ucap bima.
Jingga menghela napasnya, entah mengapa beberapa hari ini dia selalu bertemu kating nya yang bernama bima ini, mana sial terus.
"eh jingga" ringis bima.
"minta maaf gak?" Jingga melotot ke arah bima, entahlah mau dia kating, atau apa pun, jingga tak peduli, dia hanya ingin bima bertanggung jawab, dengan mengucapkan kata maaf.
"iya maaf, btw lu gapapa kan? Atau ada yang sakit? Biar gue obatin" ucap bima.
"gaada kok" ucap jingga yang diangguki bima.
"gini deh, buat permintaan maaf gue ke lu, gue anter lu" ajak bima, menepuk jok mototr dibelakangnya.
"engga usah deh, naik bis aja gue" ucap jingga.
"loh kenapa? Kan permintaan maaf gue" ucap bima.
"engga usah" jingga berjalan meninggalkan bima.
"yaudah, gue jalan ke halte bareng lu" ucap bima mendorong motornya dan berjalan bersama jingga.
"Dibilangin, pulang aja, ngeyel" jingga mendekapkan kedua tangannya ke dada sambil berjalan.
"lu juga ga ngeyel, disuruh naik kaga mau, padahal bentar lagi hujan" ucap bima.
"yaudah, naik motor lu" jingga berhenti di depan bima.
"monggo naik" ucap bima tersenyum melihatkan gigi putihnya yang rapi, balas jingga tersenyum.
'Lu masih sama jingga, gue harap jangan pernah berubah ya jingga?' batin bima.
Brumm brumm...
akhirnya bima mengantarkan jingga sampai kosnya."Makasih ya kabimmoo" ucap jingga.
"yo sama sama, eh btw gue boleh minta nomer lu? Biar kalo lu butuh bantuan bisa ke gue" ucap bima.
YOU ARE READING
BANDUNG DAN KITA
Teen Fiction- ini tentang aku kamu dan kota bandung - Ada yang bilang, jangan jatuh cinta di Kota Bandung. Dirasa sekarang kalimat itu memang benar adanya. Jatuh cinta di Bandung, bukan soal kesalahan besar. Tapi jatuh cinta di Kota ini, sama saja dengan menore...