PART 8

897 142 16
                                    

Leandro menepati janjinya, setiap pagi dia selalu mengantar Edelweiss ke kampus

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Leandro menepati janjinya, setiap pagi dia selalu mengantar Edelweiss ke kampus. Begitu pula Edelweiss yang menelepon kakaknya setiap sudah pulang ke apartemen. Edelweiss benar-benar berusaha menjadi gadis yang patuh, meskipun itu sangat membosankan baginya.

"Khusus untuk nanti malam, boleh aku minta dispensasi 1 jam saja? Temanku ulang tahun, dia ingin merayakannya bersamaku," ucap Edelweiss sembari menatap jalanan beraspal yang dilalui mobil mereka.

"Teman laki-laki?" tanya Leandro dingin.

"Perempuan."

"Satu hal yang harus kau ingat baik-baik, sekali saja kau ketahuan berbohong, aku akan memberimu hukuman."

"Kak Lee!" Edelweiss merajuk. "Kau terus saja mengancamku."

"Karena itu katakan dengan jujur. Jangan coba-coba membohongiku meski hanya satu kali."

"Baiklah, bukan ulang tahun. Ada salah satu senior di kampus yang mengajakku makan malam."

"Wow, baru sepuluh hari kau kuliah tapi sudah berani berkencan."

"Bukan berkencan, Kak. Kami hanya berteman. Dia orang asli sini, tetapi dia sangat baik."

"Kau menyukainya."

"Tidak."

"Aku tidak sedang bertanya, tetapi sedang menyimpulkan."

"Jadi, boleh kan? Tidak lama. Aku janji, sebelum jam 9 malam aku sudah sampai di rumah."

"Permintaan ditolak."

"Please, untuk kali ini saja."

Leandro melirik adiknya sebentar. "Bocah polos sepertimu hanya akan dimanfaatkan. Sudah berapa kali kukatakan, pergaulan di sini sangat berbahaya untukmu."

"Dia orang baik, Kak. Sungguh. Jangan memperlakukanku seperti anak kecil, aku juga ingin merasakan kehidupan normal seperti teman-teman yang lain. Lagipula ini hanya makan malam biasa."

"Jika waktunya pulang kuliah dan kau tidak berada di apartemen, aku benar-benar akan memperketat pengawalanmu. Tugasmu di sini untuk belajar dengan baik, bukan untuk mencari pacar."

"Hanya makan malam, Kak. Bukan berkencan."

"Aku seorang lelaki, maka aku tahu apa yang ada di dalam pikiran lelaki lain. Awalnya hanya makan malam, tetapi bisa berlanjut ke hal-hal yang terlarang. Dia akan mempengaruhimu, terlebih kau sangat menyukainya. Dia hanya butuh menjentikkan jari untuk menarikmu ke dalam perangkapnya."

"Kau selalu saja berpikir negatif tentang orang lain."

"Aku hanya berusaha menjalankan tugas dari Dad untuk menjagamu."

"Menyebalkan."

Edelweiss menyandarkan kepalanya ke jendela mobil. Kesal? Tentu saja. Padahal, ini kesempatan bagus. Albert, lelaki yang membuat Edelweiss jatuh cinta pada pandangan pertama, ternyata memberikan sinyal bahwa cinta Edelweiss tidak bertepuk sebelah tangan. Dengan terang-terangan Albert mendekati Edelweiss dan mengajaknya makan malam.

My Little Butterfly Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ