PART 15

864 131 18
                                    

Liburan musim semi yang dijanjikan akhirnya tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Liburan musim semi yang dijanjikan akhirnya tiba. Edelweiss bersemangat menyiapkan barang-barangnya ke dalam sebuah koper besar. Namun, Leandro justru mendengus kesal melihat kelakuan adiknya.

"Kau mau pergi liburan atau mengungsi?" tanya Leandro sembari melemparkan ransel miliknya ke atas ranjang Edelweiss.

"Aku tidak suka memakai barang-barang milik orang lain, karena itu aku harus membawa semua barang-barangku. Sepatu roda, sepatu untuk berkuda, baju untuk santai, baju untuk menikmati suasana alam, piyama, baju renang, baju untuk menikmati udara malam, baju—"

"Semua jenis baju kau bawa. Tidak sekalian kau masukkan lingerie ke dalam kopermu?"

Edelweiss mencebikkan bibirnya. "Aku hampir membawanya, tapi aku baru ingat kalau aku pergi liburan dengan kakakku, bukan dengan kekasihku."

"Jadi maksudmu kau akan benar-benar membawanya ketika liburan dengan kekasihmu?" Leandro menarik rambut Edelweiss. "Mau jadi anak nakal, hmm?"

"Aaaaah!" Edelweiss menepis tangan kakaknya. "Aku hanya bercanda! Tenang saja, aku akan selalu mengingat pesan Mom dan Dad untuk selalu menjaga diri baik-baik."

"Awas saja kalau kau berani macam-macam."

"Teruslah mengancamku. Padahal kau sendiri saja sudah tidur dengan banyak wanita. Kau benar-benar menodai silsilah keluarga kita, Kak. Sejak zaman kakek buyut kita, mereka selalu memegang prinsip no sex before marriage. Tapi kau merusak prinsip itu."

"Kau bocah tahu apa? Zaman sudah banyak berubah dan jangan samakan dengan zaman kakek buyut kita."

"Ingat dosa, Kak. Oh, astaga! Jika suatu saat aku punya anak, aku tidak akan membiarkan anak-anakku hidup di luar negeri tanpa pengawasan yang ketat. Kau terpengaruh budaya barat dan terjerumus ke pergaulan yang salah."

"Baguslah jika kau ingat dosa. Artinya aku tidak perlu mencemaskan kau akan terjerumus ke pergaulan bebas. Satu hal yang harus kau ingat baik-baik, seringkali hawa nafsu mengalahkan akal sehat. Kau bisa saja bicara seperti itu saat ini. Tapi tidak menutup kemungkinan kau akan berada dalam posisi di mana kau tidak bisa berpikir jernih dan tertipu oleh kenikmatan sesaat. Dan sekalinya terjebak, kau akan sulit keluar dari lingkaran itu."

"Seperti yang terjadi padamu? Berjudi, balap liar, dan wanita-wanita malam?"

"Bukan urusanmu."

"C'mon! Kau pasti bisa meninggalkan semua itu asalkan ada niat."

"Sayangnya aku masih menikmati semua itu dan kau tidak berhak mengatur apa pun yang ingin aku lakukan."

"Kau frustrasi karena berpisah dengan Rebecca dan melampiaskannya dengan semua cara itu?"

Leandro terdiam sejenak. Bagaimana Edelweiss bisa menebak secara tepat? "Bicaramu melewati batasan. Sebaiknya kau diam."

"Kau membutuhkan seseorang yang bisa mengalihkan perhatianmu dari semua hal buruk yang saat ini kau lakukan. Carilah seseorang itu."

My Little Butterfly Where stories live. Discover now