Dunia Vicky

446 71 21
                                    

Aku ga bikin cerita ini bakal urut dari sebab langsung akibat.

Aku membuatnya acak. Bisa jadi akibat dulu baru sebab terbentuknya permasalahan jadi please jangan bingung ya.

Ini masih awal-awal perjalan masih jauhhhhh haha. Jadi masih membingungkan.

Sejauh ini apa kalian bosen ?

___________________________________

___________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vicky menatap kertas di tangannya.
Ini adalah surat undangan untuk pertemuan para pemuda yang akan membahas mengenai pajak-pajak tinggi yang masih menguasai daerahnya. Yang pasti sembunyi-sembunyi tentu saja.

Padahal setahunya aturan itu sudah harus di hapus atas perintah Ratu Wilhelmina, agaknya para meneer dari daerahnya sendiri ingin memeras uang-uang rakyat dan menggemukkan diri. Dan ia tidak bisa berdiam diri, melihat bagaimana orang-orang tak bisa makan.

Vicky mendesahkan nafasnya pelan. Ia tak tahu harus seperti apa membantu orang-orang, statusnya yang sebagai anak Meneer pun tak ada gunanya, ia hanya anak aib yang seolah di sembunyikan. Seharusnya ia ikut pergerakan pemuda sebagai bentuk upaya membangun persatuan dari para rakyat. Tapi ibunya selalu berkata bahwa ia tak perlu banyak ikut campur, ibunya selalu di hantui perasaan takut kehilangan.

Sebab hanya Vicky yang sekarang ibunya punya.

Diederick jarang pulang.

"Masih sibuk ?" Ia menatap seorang perempuan yang berjalan sembari membawa secangkir kopi.

Lalu meletakkan cangkir itu di atas meja, "Terlalu berpikir sampai begadang hanya akan berakhir tidak baik." Si perempuan meletakkan kepalanya pada bahu Vicky, sedangkan dirinya hanya tersenyum.

"Aku tidak tahu harus bagaimana." Ada yang resah dalam dadanya, ia juga turut meletakkan kepalanya di atas kepala perempuan itu," Gracia Istriku..."

"Hm ?"

"Seandainya kamu di beri pilihan memilih hidup untuk berguna atau hidup untuk di pergunakan. Apa yang akan kamu pilih ?" Di tatapnya manik coklat milik istrinya, yang belum benar-benar ia cinta sejujurnya, sebab pernikahannya pun atas dasar saling menguntungkan.

Ya, Nona Gracia.

Perempuan Belanda itu, kini berstatus sebagai seorang istri Vicky Van De Jong. Pengetahuan luar biasa nya menjadi bantuan bagi pergerakan kecil pribumi untuk membebaskan diri, dan Gracia mendapat keuntungan untuk bisa kembali ke Belanda, statusnya tinggi dan ia tak akan di lecehkan para Meneer lagi, menantu dari seorang Meneer Belanda terkemuka, siapa yang berani macam-macam dengan dirinya ? Tidak ada.

Meskipun dalam hati Gracia sangat menyayangkan bahwa ia tak bisa menikahi Diederick, pria itu terikat banyak kontrak. Dan Gracia tak bisa dan tak tega memberatkan Diederick. Lagi pula Vicky dan Diederick tak ada bedanya, meskipun dari segi manapun Diederick jauh lebih unggul, pun Vicky telah menjanjikan mau Gracia menikah dengan dirinya atau Diederick gadis itu akan tetap bisa pulang ke Belanda.

Kos Kencana Putra |Zerobaseone Where stories live. Discover now