19

3.6K 273 17
                                    

Double up karena kemarin nggak up



Happy reading guys








Jangan lupa vote
















Kini mereka semua bersiap untuk makan malam bersama.

"Mau apa sayang?"tanya Doyoung pada sang anak.

"Samgyeopsal Ma"jawab Donghyuck.

Doyoung mengambil samgyeopsal untuk Donghyuck.

"Kamu mau apa yang?"tanya Doyoung pada Yangyang.

"Samain sama Donghyuck aunty"

"Selamat makan"seru mereka mulai menyantap makanan masing.

Posisi duduk mereka saat ini Taeil di kursi kepala bagian sisi kiri Doyoung Donghyuck Yangyang Renjun Jaemin Winwin dan Yuta di sisi kanan Jaehyun berhadapan dengan Yuta Taeyong berhadapan dengan Winwin Jeno berhadapan dengan Jaemin Mark berhadapan dengan Renjun Hendry berhadapan dengan Yangyang Ten berhadapan dengan Donghyuck dan Johnny berhadapan dengan Doyoung.

Sejak tadi Ten memperhatikan interaksi Donghyuck or Haechan dengan Doyoung.

Sebenarnya bukan hanya Ten mereka semua juga mengamati nya.

Donghyuck menikmati makanannya dengan tenang meski tahu dirinya di perhatikan sajak tadi.

"Haechan"panggil Ten.

Doyoung menatap Ten kemudian menoleh pada Donghyuck yg tak merespon panggilan Ten.

"Maafin Mae"Ten sudah tidak sanggup dengan situasi saat ini.

Ia dan putranya seperti orang asing meski mereka ada di tempat yg sama bahkan duduk berhadapan.

Mereka semua menatap Ten yg berkaca-kaca.

"Mae ini Mae kamu loh Chan"

"Ten"tegur Johnny.

"Kenapa,, bener kan?,,kita ini orang tuanya,,kenapa dia malah bersikap seolah kita orang asing"ujar Ten dengan masih menatap Donghyuck or Haechan.

"Kamu boleh marah,,tapi nggak harus kayak gini Chan,,kami ini orang tua kamu"Donghyuck menggenggam sumpitnya dengan erat.

Yangyang yg duduk di sebelah bisa merasakan aura Donghyuck yg berbeda.

"Terus gimana nyonya Soe yg terhormat?"tanya Donghyuck seraya mengangkat kepalanya agar bisa menatap Ten.

"Sayang"tegur Doyoung seraya mengusap lengan sang anak.

Taeil menatap Donghyuck dengan pandangan yg sulit di artikan.

Suasana mendadak berubah karena pertanyaan Donghyuck pada Ten.

"Mama benar harusnya kita nggak pindah kesini"ujar Donghyuck.

"Aku muak dengan orang-orang yg merasa diri mereka yg paling tersakiti dan menyalahkan orang lain"Johnny menatap sendu putra bungsunya itu begitu juga Hendry.

Ia bisa melihat luka di mata sang adik.

"Apa yg kalian harapkan dari sikap saya?"tanya Donghyuck menatap tiga orang yg dulu begitu berarti bagi dirinya.

"Perlu kalian ingat ini semua terjadi karena ke egoisan kalian,,jadi stop bersikap seolah ini kesalahan saya apalagi orang tua saya"tambah Donghyuck.

"Apa perlu saya ingatkan apa yg kalian lakukan dulu?"tanya Donghyuck.

"Sayang udah ya"ujar Doyoung.

"Nggak ma,, Hyuck harus bicara,, mereka harus ngerti nggak semua hal harus terjadi sesuai kemauan mereka"Doyoung menoleh pada Taeil yg hanya mengangguk.

Kecewa (Donghyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang