39

543 72 15
                                    

Van itu dengan cepat menghilang di jalan.

Bagian dalam mobil sangat gelap, dan Jimin tidak tahu berapa banyak orang di dalam mobil ini.

Saat pria itu menutup mulutnya dengan secarik kain di telapak tangannya.

Ada bau eter yang kuat di kain itu, dan tak lama kemudian, mata Jimin menjadi kabur...

Jimin menyadari ada sesuatu yang salah dengan baunya, akhirnya dia menggigit lidahnya dengan keras, dan rasa sakit yang hebat digantikan dengan kesadaran penuh walau ia tetap harus berpura-pura pingsan.

Para penculik mengira Jimin pingsan, jadi mereka meninggalkannya sendirian dan tidak mengikatnya.

Tiba-tiba Kendaraan itu terbentur keras, dan Jimin merasa kalau para penculik telah berganti kendaraan di tengah jalan.

Mobil itu melaju cukup lama, dan tidak tahu di mana tepatnya. Setelah mobil berhenti tiba-tiba para penculik membawa Jimin keluar.

Jimin diam-diam mengangkat kelopak matanya sedikit, dan melihat jalan di bawah kakinya tidak rata, penuh kerikil dan puing-puing.

Para penculik ternyata membawanya ke sebuah pabrik yang ditinggalkan, kemudian mereka mendorong Jimin ke dalam pabrik itu.

Untungnya, Jimin masih memiliki kekuatan di tubuhnya, jadi ketika dia jatuh, dia menopang dengan tangannya agar perutnya tidak menyentuh tanah.

Setelah penculik melemparkannya ke dalam gudang, mereka menutup pintunya dengan keras dan menguncinya.

Jimin menyadari ada sesuatu yang salah, membuatnya berjuang untuk bangun dari tanah.

Tetapi efek eter telah menjalar ke tubuhnya, hingga ia hampir kehilangan kesadaran.

Blung!-

Terdengar sesuatu tercebur, dan pada saat yang sama, Jimin mencium bau bensin.

Matanya membelalak kaget, setelahnya dia bergegas ke pintu gudang dengan seluruh kekuatan yg tersisa.

Tapi sayangnya pintunya dikunci dari luar, dan dia tidak bisa membukanya sama sekali.

Bensin mulai menetes masuk melalui celah pintu dan segera mengenai kakinya.

Jimin menyadari jika mereka akan membakarnya hidup-hidup, sehingga Jimin reflek segera mundur.

Tetapi dia tidak memiliki banyak kekuatan di tubuhnya, sehingga dia sambil terhuyung-huyung dan tidak bisa berjalan dengan baik.

Jimin melindungi perut bagian bawahnya dan terus bergerak maju selangkah demi selangkah dengan susah payah.

Duarr!

Api mulai menyebar di belakangnya.

.
.
.

Taehyung sedang minum dengan beberapa orang di bar, ia ingin menghempaskan pemikiran untuk menemui Jimin.

Namun keesokan harinya, dia tidak tahan lagi.

Dia terlalu merindukan bau Jimin, tubuhnya yang lembut, dan bahkan wajah keras kepalanya.

Taehyung sedang memikirkan bagaimana cara untuk bertemu dengan Jimin tapi terlihat seperti tidak menginginkannya.

Jadi Dia meminta seseorang untuk memeriksa keadaan Jimin, tapi sayangnya Taehyung menerima berita jika Jimin tidak ada dirumahnya. Mendengar hal itu Taehyung menyuruh bawahannya terus menyelidiki keberadaan Jimin, jika perlu periksa seluruh keberangkatan keluar negeri.

Taehyung mondar-mandir dengan kesal.

'Jimin, kamu benar-benar mengujiku! Beraninya kamu pergi ke luar negeri tanpa aku!'

Jadilah Omegaku (End) Where stories live. Discover now