40

597 77 17
                                    

Taehyung terbangun di rumah sakit dan segera keluar dari rumah sakit. Dia terluka di lengannya dan tidak bisa mengemudi, jadi dia memaksa asistennya untuk mengantarnya ke gudang.

Api sudah padam, dan petugas pemadam kebakaran sedang membersihkan sisa bangunan, sedangkan polisi sedang menyelidiki dan mengumpulkan bukti.

Taehyung berjalan cepat, dan berhenti tiba-tiba saat dia berjalan mengitari gudang. Dia tidak berani maju lagi, karna takut ia akan melihat tubuh Jimin.

“Tuan Muda...... Saya akan meminta petugas pemadam kebakaran untuk melihat apa yang terjadi di dalam?"

Gudang itu telah terbakar habis, dan hanya tersisa cangkang kosong. Dalam hal ini, Jimin pasti tidak akan selamat.

Asisten itu menghela nafas dan hendak bertanya tentang situasinya. Tetapi Taehyung melangkahkan kakinya dan berjalan ke arah petugas pemadam kebakaran.

“Apa kalian menemukannya?”

“Tidak ada seorangpun di dalam tuan.”

“Apa katamu?”

"Tidak ada satu orangpun di dalam gudang..... Kami sudah mencarinya dengan teliti, dan tidak menemukan seorang pun.”

Hati Taehyung tiba-tiba menjadi rileks, dan dia bergumam “Tidak ada… Tidak ada… Syukurlah! Tidak ada orang di dalam!”

Taehyung meminta asistennya untuk terus menyelidiki keberadaan Jimin.

Dan akhirnya dia mengetahui bahwa Jimin sudah berada di rumah sakit.

.
.

Taehyung bergegas ke rumah sakit, membuka pintu bangsal, dan saat dia melihat Jimin, mata Taehyung memerah karena kegembiraan.

Dia melangkah maju, meraih lengan Jimin, dan memeluknya.

"Jimin-"

Saat Jimin melihat Taehyung, seluruh tubuhnya menjadi kaku.

Apa Taehyung sudah mengetahui kalau dia hamil dan ingin menangkapnya?

Memikirkan itu Jimin tiba-tiba mendorong Taehyung menjauh, menatapnya dengan waspada.

Taehyung menatap wajahnya, tidak peduli Jimin menolaknya, tetapi melihat Jimin ada di depannya adalah hal terpenting.

Taehyung memegangi wajah Jimin dan menciumnya.

'Jimin, Jimin ku! Untungnya, kamu baik-baik saja!'

"Hmm—"

Jimin berjuang mati-matian untuk lepas, dan akhirnya Taehyung melepaskan ciumannya. Tapi Taehyung menariknya ke dalam pelukannya erat.

”Jimin, kamu tidak akan pergi dariku kali ini.”

“Taehyung, aku tidak ingin kembali bersamamu bahkan jika aku mati."

Taehyung hanya diam dan menerimannya.

.
.

Saat malam tiba, Jimin sedang duduk di tempat tidur dengan kepala tertunduk membaca buku, sedangkan Taehyung duduk disofa sedang sibuk berbicara mengenai pekerjaannya.

Jimin melihat Lengan Taehyung yg terbungkus kain kasa. Ada banyak bagian yg dibalut kain kasa, cederanya pasti serius.

Jimin tidak mengerti, kenapa Taehyung tidak pergi untuk dirawat atau pulang untuk beristirahat ketika dia terluka seperti itu?

Kenapa dia malah menemaninya di rumah sakit ini?

Taehyung yg tidak pergi membuat Jimin tidak berani tidur, dia bersikeras untuk begadang, tapi saat sudah jam sepuluh dia tidak tahan lagi, dan tertidur sambil terkantuk-kantuk bersandar di bantal.

Jadilah Omegaku (End) Where stories live. Discover now