10

5K 448 119
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  🦋

Begitu sampai di rumah. Lembah langsung keluar dari mobil dan lari masuk ke dalam.

"Lembah," pekik Roman.

Tidak ia dengarkan panggilan Roman. Lembah membuka lemari lalu mengeluarkan semua baju Roman dari dalam lemari.

"Ngapain? Kamu ngapain keluarin semua baju saya?"

Lembah melempar tumpukan baju itu ke arah Roman.

"Aku nggak mau lihat kamu di sini. Pergi! Aku nggak mau satu rumah sama kamu."

"Ngusir saya dari rumah saya sendiri?" Tanya Roman.

Lembah berhenti melempari Roman dengan baju. Dia menatap sekeliling lalu menatap kembali Roman.

"Rumah ini udah jadi punyaku. Kamu udah nikahin aku. Jadi, kamu yang harus pergi," kata Lembah.

Roman menghela napas kecil.

"Di sini yang salah kita berdua. Tidak bisa menyalahkan saya saja. Kamu juga begitu."

Lembah menggeleng kepala.

"Walau pun aku yang salah. Kamu lebih salah karena nggak jujur dari awal."

Roman mengangguk.

"Baik. Kalau kamu ingin pisah rumah. kita bagi dua rumah ini. dapurnya juga kita bagi dua!" Kata Roman.

Lembah terlihat bingung. Dia menghapus air matanya.

"Berhubung kamar tamu sudah dibuat gudang. Jadi, kamar ini saja yang dibagi dua. Kamar mandinya juga dibagi dua. setuju?"

Lembah mengangguk samar.

Kemudian, Roman mengambil sebuah tali dari laci nakas sudut. Ia ikat tali itu di ranjang. Membuat garis pembatas di tempat tidur.

"Sebelah kanan punyamu. Sebelah kiri jadi tempat tidur saya. Oke?"

Lembah mengangguk.

"Kemari. Ikut saya."

"Nggak usah cari kesempatan pake masukin aku ke kamar mandi!" Pekik Lembah.

"Saya lagi tidak mood berperang sama kamu. Saya mau nunjukin daerah mana yg jadi punyamu," jawab Roman.

Lembah memutar bola mata malas. Dia akhirnya mengikuti Roman dari belakang.

"Sebelah kiri kamar mandimu. Sebelah kanan kamar mandi saya."

"Kalau aku mau berak?" Tanya Lembah.

Roman menyengir.

"Pake plastik. Nanti tinggal buang keluar."

Plak

Roman tertawa saat Lembah memukulnya.

"Lagian masih nanya. Kalau kamu mau berak, yasudah berak di sini. Tapi izin ke saya karena ini daerah saya. Kalau nanti saya mau mandi, saya juga izin ke kamu. Adil, bukan?"

Walau sedikit keberatan. Tapi Lembah menyetujui.

"Ikut saya ke dapur."

Lembah kembali mengikuti lelaki itu.

Kembali lagi Roman buat garis pembatas dengan tali.

"Kompor sebelah kanan untuk kamu, sebelah kiri untuk saya. Stok makanan di kulkas bebas. Piring sama peralatan makan lain juga bebas. Mau sendiri-sendiri masaknya kan?"

September is Ours (TERBIT)Where stories live. Discover now