12.

1.1K 195 32
                                    

Beberapa hari kemudian, Xiao Zhan berdiri di depan semua orang, bersama peserta lainnya untuk mengikuti perlombaan.

Pria manis itu mengedarkan pandangan di sekitar bangku pendukung.

Banyak orangtua yang datang untuk mendukung anak mereka.

Pria manis itu hanya bisa menelan rasa sakit sambil mencoba untuk tetap kuat dan semangat.

Benar. Aku hanya perlu, juara 1, kan?

Perlombaan Sains di mulai.

Selama 100 menit. Xiao Zhan mengerjakan soal yang diberikan.

Pria manis itu mengusir pikiran buruknya dan fokus dengan soal-soal di depannya.

Setelah 100 menit, jawaban mereka di kumpulkan.

Waktu istirahat di mulai.

Xiao Zhan duduk seorang diri saat semua orang sibuk mengobrol dengan orangtua mereka.

Xiao Zhan tak sadar bahwa beberapa bangku dari tempat ia duduk, ada orang lain disana yang terus melihat ke arahnya.

Setelah waktu istirahat selesai, kini saatnya mereka mendengar hasil dari perlombaan tersebut.

"Selamat siang para hadirin sekalian. Berdasarkan hasil penilaian yang di lakukan oleh dewan juri, dengan ini kami mengumumkan siapa saja pemenang lomba sebagai berikut"

Mc mulai berbicara, membuat semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut berdebar-debar.

Xiao Zhan mengepal erat tangannya dengan debaran jantung yang kencang. Ia berharap, dia menjadi juara kali ini.

"Juara 3 di raih oleh Pian High School yang di wakili oleh Siswa Eina Han."

"Juara 2 di raih oleh Yiran High Shcool yang di wakili oleh siswa Xiao Zhan."

Mendengar namanya di sebut di urutan kedua, kepala Xiao Zhan buyar seketika. Seluruh pikirannya kosong dan telinganya seolah tuli. Ia tak lagi mendengar lanjutan dari pengumuman tersebut.

Kakinya lemas dan seluruh tubuhnya gemetar.

Harapan Xiao Zhan untuk menjadi juara 1, runtuh begitu saja.

Ia merasa telah menyia-nyiakan banyak hal dan dia merasa kecewa pada dirinya sendiri.

Saat mereka semua di panggil ke atas podium untuk mengambil piala, Xiao Zhan tampak tak bersemangat. Wajahnya pucat dan matanya sendu seperti sedang menahan tangisan.

Setelah menerima piala, Xiao Zhan tak bertegur sapa dengan siapapun. Pria manis itu berjalan keluar dari gedung besar itu.

Ia berdiri di sudut gedung tersebut yang terlihat sepi.

Ia menggenggam erat piala di tangan. Bibirnya bergetar dan buliran air mata yang selalu ia tahan, kini mengalir keluar tak tertahankan lagi.

"Aku.. Gagal lagi.. Kenapa? Kenapa aku tidak bisa menjadi juara? Kenapa bukan aku??" Xiao Zhan ingin berteriak keras. Namun ia tak berani.

Pria manis itu terisak seorang diri dengan perasaan yang hancur.

"Haha.. Ayo makan bersama setelah ini."

Xiao Zhan terkejut saat mendengar suara-suara yang datang mendekat ke arahnya. Pria manis itu dengan panik menghampus air matanya dan mencoba untuk bersembunyi dari orang-orang tersebut.

Saat ia tengah di kelilingi rasa panik, sebuah jas menutup wajahnya, membuat Xiao Zhan terkejut. Pria manis itu hendak mendongak untuk melihat siapa yang berdiri di depannya, namun orang di depannya itu lebih dulu menarik dan memeluknya, menyembunyikan wajah pria manis itu dalam jas hitam miliknya.

Accepting & Forgiving (Yizhan 🦁🐰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang