22.

873 150 12
                                    

Wang Yibo mengerjabkan matanya saat sinar matahari pagi menyebar melalui sela-sela gordennya, dan menyapa tidur lelapnya.

Terganggu dengan sinar matahari pagi, pria Wang itu membuka matanya. Ia melihat ke samping meja nakasnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 06:22 pagi.

"Hah.. Ini kedua kalinya aku tidur nyenyak." Guman Wang Yibo dengan suara serak khas bangun tidur.

Pria Wang itu bangun dan duduk. Ia meregangkan badannya sekilas sebelum mengambil ponselnya yang tergeletak sembarangan diatas ranjangnya.

Tangannya mengambil ponsel tersebut dan tersenyum.

"Hah.." Ia menarik charger dan mulai mencharger ponselnya yang mati total karena telponan yang terus menyala semalaman walau kedua pemilik ponselnya sudah terlelap.

Wang Yibo tersenyum puas. Ia merasa segar karena bisa tidur nyenyak. Pria Wang itu lalu turun dari ranjangnya dan mulai menuju kamar mandi dengan tertatih karena malas.

Sementara itu di kediaman Xiao, Xiao Zhan dibangunkan oleh cahaya matahari. Pria manis itu membuka matanya perlahan dengan malas, namun sesaat kemudian matanya terbuka lebar.

"Hah! Astaga, jam berapa ini?" Ia mulai panik dan meraba sembarangan di ranjangnya. Tangannya tanpa sadar menggenggam ponselnya. Pria manis itu langsung mengangkat ponsel tersebut dan melihanya.

"Hah, astaga, batreinya habis.. Aku berbicara dengan Yibo sampai ketiduran." Xiao Zhan berguman. Ia tak sadar bahwa wajahnya memerah saat ini.

Ia menarik charger dan mencharger ponselnya. Lalu ia menguap sejenak sambil matanya melirik jam di meja nakasnya.

"Hah? Gila! Aku telat!" Xiao Zhan berseru nyaring, lantaran jam telah menunjukkan pukul 06:32 disana.

Dengan terburu-buru, Xiao Zhan  berlari ke arah kamar mandi untuk mandi dan bersiap diri.

Di saat yang bersamaan, Wang Yibo turun ke lantai bawah dengan seragam yang rapih. Dengan santai ia berjalan ke arah tempat meja makan. 

Disana ada tuan Wang yang tengah menatapnya dengan banyak kerutan di wajahnya.

"Tumben kamu bangun terlambat hari ini. Biasanya kamu sudah di meja makan tepat jam 06:15 pagi." Tanya Tuan Wang. Ia selalu mengamati setiap kegiatan yang di lakukan oleh cucunya tersebut.

Sejak kecil sampai sekarang, Wang Yibo selalu duduk di meja makan, tepat jam 06:15, tidak lewat dan tidak kurang dari jam tersebut.

Namun setelah mereka tiba kembali ke china, ini kedua kalinya tuan Wang melihat Yibo terlambat ke meja makannya.

Yang pertama adalah saat Xiao Zhan menginap di rumah mereka. Wang Yibo datang ke meja makan bersama Xiao Zhan pukul 06:45, dan juga hari ini, Wang Yibo tiba di meja makan pukul 06:33.

Wang Yibo duduk dengan wajah datarnya sambil mengambil garpu untuk menikmati sepotong steak di depannya.

"Apa kamu tidur larut malam? Sepertinya kamu bangun terlambat hari ini." Tanya tuan Wang.
Entah kenapa dia merasa penasaran dengan alasan dibalik terlambatnya sang cucu tersebut.

Tuan Wang tidak tahu, bahwa selama ini, Wang Yibo mengalami kesulitan tidur. Karena itulah dia selalu bangun lebih awal dari siapapun.

"Hm, aku hanya sedikit belajar." Jawab Yibo seadanya.

Tuan Wang menatap lekat cucunya. Rasanya seperti bukan itu yang ingin ia dengar, ia ingin mendengar sesuatu yang lain. Tetapi dengan kepribadian cucunya yang seperti itu, rasanya agak sulit untuk mengorek hal lain.

"Tapi kakek senang karena kamu bangun jam segini."

Wang Yibo menatap kakeknya dengan alis yang terangkat seolah bertanya, "Kenapa?"

Accepting & Forgiving (Yizhan 🦁🐰) Where stories live. Discover now