✨35- Paris Day1

5.8K 523 69
                                    

Haihaihaii!! Update lagi nih, kali ini lebih panjangg dikit sih hehehe, semoga suka yaa! Bytheway, aku udah menentukan konfliknya sesuai dengan saran kalian kemarin mwehehe, beberapa saran juga udah aku masukin ke part-part berikutnyaa! So enjoy!! Saran dan ide kalian itu pasti selalu gue pertimbangkan kok, so kalau kalian punya saran silahkann!🥰

note : semua tempat yang ada dalam cerita ini aku research di google, tiktok, dan traveloka ya hehe🥰 jadi maaf kalau ada salah salah

Jangan lupa streaming Mentari, Mekar, Mengapa, Bugati, Kisah, dan Berbenak🤍

✨✨✨

Pesawat Emerites yang ditumpangi oleh Salma dan Rony mendarat dengan sempurna di Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle, adanya perbedaan waktu membuat Salma dan Rony bak kembali ke masa lalu. Jika dijadwal keberangktannya dikatakan akan tiba di Paris pada pukul 08.00 pagi waktu indonesia barat, maka sekarang di Paris menunjukan waktu 02.00 dini hari.

Lagi-lagi Salma harus berterima kasih pada Syara yang sudah mengatur semuanya dengan sangat baik. Begitu Salma dan Rony keluar dari ruang kedatangan, seorang pria bertubuh jakung mendekat kearah mereka, memperkenalkan diri bahwa ia adalah orang yang diutus untuk menjemput Salma dan Rony.

"Just it sir?"Tanyanya mengambil alih koper Salma dan Rony.

Rony hanya mengangguk.
"Yaa, Merci"Ucap Rony, lalu menggenggam tangan Salma, dan berjalan mengikuti kemana perginya pria itu.

✨✨✨

Shangri-La Paris menjadi tempat yang Syara pilih tentu saja atas persetujuan Salma. Salah satu Hotel terbaik pada tempatnya. Syara memesan 2 kamar Suite Junior with Eiffel View dengan special request connecting door, dengan taksiran harga permalam sekitar 52 juta rupiah perkamar.

Usai menyimpan segala barang bawaan Salma di kamar gadis itu, Rony kini beralih ke kamarnya yang tepat berada di samping kamar Salma dengan pintu penghubung yang tersedia membuat Rony juga sudah bisa melihat isi kamarnya.

"Jangan tutup connecting doornya"Peringat Rony sebelum pria itu berjalan ke kamarnya.

Salma hanya mengangguk, rasanya sangat malas hanya untuk sekedar bersih-bersih. Salma memilih untuk melanjutkan tidurnya sembari beradaptasi dengan zona waktu yang berbeda. Lain halnya dengan Rony, kini pria itu sudah bersiap untuk mandi. Perjalanan yang cukup panjang tentu saja membuat dirinya gerah.

Setelah membersihkan badan, Rony memilih baju kaos dan celana pendek selutut untuk ia pake. Diliriknya kamar Salma dari kursi yang ada disudut kamar Rony. Kamar itu nampak sepi namun masih terang. Semenit dua menit, tidak ada kegiatan apapun.

Rony beranjak dari tempat duduknya menuju kamar Salma yang nampak sepi itu. Rony menghela nafas saat melihat Salma malah tidur, tanpa bersih-bersih terlebih dahulu. Pakaian yang ia kenakan masih sama dengan pakaian yang ia pakai saat berangkat, wajah gadis it menunjukan wajah kelelahan. Meskipun kerap tidur dipesawat ia tahu gadis itu tidak tidur dengan nyenyak.

Rony mendudukan dirinya pada pinggiran tempat tidur Salma, matanya menatap Salma yang terlelap, senyuman tipisnya terukir diwajah Rony. Tangannya terulur mengelus pipi Salma, membuat gadis itu terbangun.

"Maaf ganggu tidurnya, cuci muka dulu, ganti baju, baru tidur. Biar enak tidurnya"Ucap Rony membuat Salma bangkit dari tidurnya.

"Ngantuk"Gumam Salma dengan mata yang masih terpejam.

Rony terkekeh. "Iyaa, bersih-bersih dulu ya. Biar tidurnya nyenyak, aku ke kamar. Kalau ada apa-apa panggil aja"

Salma hanya menganggukan kepalany. Ia masih mengumpulkan kesadarannya 100% sebelum beranjak untuk bersih-bersih.

Soulmate• S&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang