AG » 29

21.4K 825 97
                                    

Tiw² maaf Reyala hehe😭🙏🏻🦋💙

Lala telat up🙏🏻

Penjelasannya akhir part, sekarang enjoy dulu bacanya yaw!💙🦋

Happy Reading Reyalaaa!💙🦋

—————

Arsaka mengetuk pintu rumah yang menjulang tinggi tersebut, cowok itu juga memencet bel tetapi tidak ada orang yang membukakannya pintu.

"Kak Arsaka?"

Suara dari arah belakang tubuhnya membuat Arsaka menoleh kebelakang. Terdapat Una dan juga seorang laki-laki tampan bersama Una disana.

"Giya dimana?" tanya Arsaka tanpa basa-basi.

Una menatap Arsaka dengan tatapan bingung, "Giya? Aku nggak ketemu Giya hari ini kak!"

"Katanya dia pergi kerumah lo tadi." Arsaka mengambil ponselnya dari saku celana panjang yang ia kenakan.

"Giya sama sekali nggak ada kesini kak, kalaupun dia mau kesini pasti bilang dulu sama aku, " jelas Una sambil mengalihkan tatapannya kearah laki-laki yang berada disampingnya.

"Terus dia kemana?" tanya cowok itu entah pada siapa.

"Udah di telfon kak?" tanya Una ikut khawatir dengan keberadaan Giya sekarang.

Arsaka mengangguk sebagai jawabannya, dengan wajah yang tampak sangat khawatir cowok itu kembali mencoba menelpon Giya tetapi tetap saja hasilnya nihil, tidak diangkat oleh wanita kecilnya itu.

"Selain dirumah lo dia sering kemana?" tanya Arsaka kembali.

Una berusaha mengingat-ingat dimana tempat yang sering dikunjungi oleh sahabatnya, "Biasanya aku sama dia pergi ke gramed sih kak, tapi kalo dia ada disana mungkin aku ketemu sama Giya soalnya aku habis beli buku!"

Una menunjuk kantong plastik berisikan buku yang dibawa oleh laki-laki yang kini berstatus sebagai tunangannya. Laki-laki tampan itu bernama Elkandra, tampak gagah dan sangat berwibawa apalagi melihat penampilannya yang formal.

Arsaka berjalan kearah Elkandra, cowok itu menepuk-nepuk bahu laki-laki tersebut sambil tersenyum tipis.

"Gue duluan bang! Jagain cewek lo temen gue suka sama dia juga!"

Sebelum melenggang pergi dari sana, kata-kata itulah yang terlontar dari mulut Arsaka. Membuat Elkandra melebarkan matanya dan menatap Arsaka dengan kesal mendengar kalimat yang diucapkan oleh cowok itu.

"Sialan!"

*****

Giya membuka pintu mansion, wanita itu berjalan kearah sofa yang berada di ruang tamu. Mengambil gitar yang baru beberapa hari yang lalu dibelikan oleh Arsaka, wanita itu mulai memetik gitarnya.

Walaupun tidak sepintar Arsaka, setidaknya Giya bisa memainkan lagu menggunakan chord dasar dan juga bisa memainkan intro lagu dengan sebuah petikan.

Alunan musik yang begitu indah terdengar, membuat Giya memejamkan matanya mulai menikmati hasil dar belajarnya selama berbulan-bulan. Berada di fase ingin menyerah sudah Giya lalui, entah sudah berapa kali tangannya terluka akibat menekan senar gitar terlalu lama dan bahkan setiap hari wanita itu mengulik gitarnya.

Pikiran wanita itu mulai berkeliaran kemana-mana, memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu ketika dirinya bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai kakak kandungnya.

Di Satu sisi dirinya percaya akibat sebuah bukti berupa tes DNA, dan itu cukup bisa membuatnya percaya. Di sisi lain, Giya masih ragu karena dirinya sama sekali tidak tahu-menahu tentang dirinya mempunyai seorang kakak, karena kedua orangtuanya tidak pernah memberitahu dirinya.

My Daddy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang