KENDRICK 20

1.5K 37 5
                                    


Hallo guys, aku senang banget kalau udah banyak yang suka dengan novel Ken sama Gladys, dan aku mau minta maaf sama kalian karena udah bikin kalian nunggu lama.

Untuk itu aku ubah rencana, aku bakal update 1 minggu 2 kali, untuk kapan harinya aku gak bisa mastiiin tapi yang jelas insya allah aku akan update di novel ini 1 minggu 2 kali. Tidak akan 1 minggu sekali lagi.

Terima kasih buat kalian yang dengan sabar menunggu novel Ken sama Gladys, dan jangan lupa buat kalian Untuk Vote dan komen sebanyak banyaknya, dan jangan lupa follow akun wattpad aku serta Instagram aku @tianii.story

Happy reading and enjoy guys.

.

.

.

Setelah kejadian tadi Gladys hanya bisa diam, bahkan sampai dia pulang sekolah Gladys belum membuka suaranya setiap teman temannya bertanya, dia memilih diam dan memilih untuk menjauh.

Melihat Dikta yang terluka karena Ken membuatnya sangat cemas, mau bagaimana pun juga Dikta pernah menyelamatkannya, dia merasa bersalah pada orang yang pernah menyelamatkannya kini malah terbaring dirumah sakit, apa perlu Gladys menjenguk Dikta?

Tapi kalau seandainya Ken melihatnya, dia pasti akan sangat marah. Lantas dia harus bagaimana, setidaknya dia ingin meminta maaf pada Dikta atas apa yang terjadi.

"Huh kenapa juga si Ken ini? Kenapa sih dia selalu marah marah kalau gue deket sama cowok, padahal yang gue lihat cewek ceweknya yang lain gak pernah tuh dia mempermasalahkan semuanya, dia fina fine aja, bahkan dia gak marah sama sekali. Giliran gue? Dia ngamuk ngamuk kayak setan," gerugutnya kesal.

Dia melirik langit yang terlihat mendung, mungkin sebentar lagi akan hujan dan sepertinya Gladys harus segera pulang karena dia juga harus berkerja.

Namun saat dia sampai di gerbang, dia melihat sosok Ken yang tengah duduk di atas motor besarnya dengan rokoknya yang tengah dia hisap. Melihat hal itu dia mencoba untuk menghindar.

Dia berlari kelawan arah supaya Ken tidak melihatnya, karena dia yakin kalau sepertinya Ken tengah menunggunya, dia juga ingat saat Ken selesai memukul Dikta dia bilang kalau Gladys harus pulang bersama dengannya.

Tentu saja Gladys menolak, dia tidak mau lagi berurusan dengan Ken yang ada nanti teman teman dekatnya ikut terseret seperti apa yang di alami oleh Dikta.

Namun sepertinya Gladys tidak sadar kalau sedari tadi Ken sudah melihatnya, dia juga melihat bagaimana Gladys menghindarinya, Ken hanya bisa tersenyum sinis melihat itu.

Ken membuang rokok yang masih baru itu lalu menginjaknya perlahan, motornya mulai dia hidupnya dan dia jalankan secara perlahan untuk mengejar gadis mungil yang tengah melarikan diri.

Gladys mencoba untuk tidak menoleh kebelakang karena dia tidak ingin kalau sampai melihat Ken, dia hanya bisa berdoa semoga saja Ken tidak mengejarnya dan tidak menangkapnya.

TINNN

Gladys tersentak kaget, sontak dia menoleh kebelakang. Dia terbelalak saat melihat Ken berada di belakangnya dengan motor besarnya itu, dia berhenti melangkah dengan wajah yang amat syok.

"K-Ken?" gumam Gladys dengan nafasnya yang terasa tercekat.

"Mau lari kemana, hm?" Ken menatap sinis dan penuh remeh pada gadis mungil itu, dia menghentikan motornya tepat di samping Gladys dan terkekeh geli melihat wajah syok Gladys.

Gadis mungilnya memang sangat polos, dia pikir dia bisa lari darinya. Tidak segampang itu untuk bisa lari darinya.

"Naik, sebelum gue tambah marah," ucap Ken dengan menunjuk jok belakangnya dengan tatapan matanya yang penuh intimidasi.

My Kendrick Badboy (Proses revisi)Where stories live. Discover now