26. KENDRICK 26

563 28 3
                                    


"Lo kenapa sih galau mulu?"

Ketiga teman Gladys merasa heran saat melihat Gladys terus murung beberapa hari ini, dia tidak seceria biasanya, bahkan dia hampir tidak tersenyum sama sekali.

"Iya, murung mulu lo," sungut Bianca, dia menyenggol pundak temannya itu untuk menyadarkan temannya yang tengah sibuk melamun.

"Cerita, lo kenapa?" tanya Icha.

Gladys menghela nafasnya berat. "Gue bingung," ucap Gladys.

"Bingung kenapa?" tanya Monica, dia langsung duduk menghadapi Gladys langsung, sepertinya temannya ini tengah dalam keadaan bimbang sehingga membuatnya merasa kebingungan.

"Gue bingung sama perasaan gue sendiri," ucapnya sendu.

"Jelasin yang bener, apa permasalahan yang sampai buat lo bingung?" tanya Icha, dia mengelus pundak temannya itu supaya Gladys merasa lebih tenang lagi.

"Gue lagi deket sama cowok, di satu sisi gue selalu merasa marah dan benci sama dia, tapi di sisi lain gue kayak merasa nyaman ada didekat dia. Tapi di banding rasa nyaman yang selalu datang dengan singkat, gue lebih membencinya karena dia bukan cowok baik baik, gue pengen banget jauhin dia, tapi dia gak pernah bisa biarin gue jauhin dia," jelas Gladys, setelah berhari hari menahan rasa gundahnya akhirnya dia memberanikan dirinya untuk bercerita pada semua teman temannya. Dia bingung tanpa arah kalau semua masalahnya dia pendam sendiri.

"Siapa cowoknya? Yang sekolah disini bukan?" tanya Monica.

"Iya," balasnya.

"Siapa?" tanya Icha, mereka sepertinya sangat penasaran karena selama ini Gladys tidak pernah terlihat dekat dengan pria mana pun.

"Tapi janji sama gue kalau kalian jangan kaget yah," ucap Gladys.

"Gak akan, coba sebut siapa cowoknya? Kita pengen tahu siapa yang udah bikin lo galau sampai berhari hari kayak gini," ucap Bianca tegas.

"Iya, ayo sebutin," desak Icha.

Sebelum menyebutkan siapa pria itu, Gladys mengatur nafasnya terlebih dahulu, sepertinya kalau setelah semua teman temannya tahu, pasti mereka akan sangat kaget kalau tahu siapa pria yang menganggunya belakangan ini.

"Ken," ungkap Gladys dengan menunduk.

"Ken siapa?" tanya Bianca, perasaannya jadi was was.

"Kendrick, ketua genk motor itu," balas Gladys.

"YA TUHAN GLADYS!"

Dugaan Gladys benar, semua teman temannya kaget, sontak mereka menutup mulut mereka masing masing karena suara mereka yang kaget terdengar begitu nyaring di dalam kelasnya sampai sampai semua teman teman di kelasnya menoleh pada meja mereka.

"Gladys, Kendirck? Lo yakin?" bisik Icha dengan raut wajah syoknya.

Gladys mengangguk lesu, sekarang dia sudah tidak bisa menyembunyikan semuanya lagi, sepertinya lebih baik jujur dari pada harus di sembunyikan.

"Lo gila? Kenapa lo sampe sama Ken?" tanya Bianca, ternyata perasaannya benar benar tak enak.

"Gue juga gak tahu, orang Ken sendiri yang deketin gue! awalnya tuh gini, jadi gue tuh pernah kesiangan pas masuk sekolah, gerbang udah ditutup gue bingung karena gak bisa masuk sekolah. Eh, tiba tiba datang si Ken, dia datang dan bantuin gue buat masuk kesekolah lewat belakang sekolah, karena suasann sekolah lagi sepi dan kelas udah ada guru, gue makin bingung mau kemana.

Gak sengaja gue masuk Rooftop, gue pikir disana gak ada orang, eh ternyata ada Ken yang lagi ngerokok! Makin bingung kan gue, habis itu dia deketin gue dan cium bibir gue! lo pikir aja, tiba tiba si Ken nyium gue, gak panik gimana coba gue.

Nah dari sana lah awal masalahnya, gue pikir gak akan keterusan, si Ken malah sibuk ngatur hidup gue, di pernah cekik gue, dia juga cium gue beberapa kali, pokoknya dia brengseknya kebangetan! Gue sampe jengah sama sikapnya dia yang klam gue kalau gue miliknya!" Gladys bercerita sampai bersungut sungut, saking stressnya dia.

Ketiga teman temannya hanya bisa menganga mendengar itu, tidak di sangka kalau temannya telah melewati hari yang begitu buruk, apalagi hari harinya di penuhi oleh Kendrick yang brengsek itu.

"Gue pengen kabur dari dia, karena masalahnya gue gak mau nyaman sama dia, selain dia brengsek dia juga udah punya tunangan. Bahkan dia sendiri yang bilang kalau tunangannya itu adalah perempuan yang paling dia sayang, tapi di belakang tunangannya dia malah main sama gue, dia selingkuh sama gue! gue harus gimana sekarang?

Gue cape ngadepin dia, gue muak sama dia! Gue pengen kabur tapi gue gak tahu harus kabur kemana, gue gak punya sanak sodara disini, hidup gue bener bener di buat segila ini sama Ken! Pokoknya gue gak mau nyaman sama Ken, gue gak mau jadi wanita simpananya Ken!" Gladys menunduk sambil menahan tangisanya.

Bianca yang mendengar semua keluh kesah Gladys pun merasa tak tega, dia langsung memeluk temannya itu dengan lembut dan mencoba menenangkannya, dia sangat tahu kalau selama ini Gladys sudah melewati hari yang begitu berat sampai dia merasa lelah.

"Gladys lo suka gak sama Ken?"

"Gak tahu, disatu sisi gue muak sama dia, tapi perasaan sialan ini tiba tiba menunjukkan rasa nyaman. Gue bener bener gila kayaknya, bisa bisanya gue suka sama cowok brengsek kayak dia!" ucap Glady marah.

"rasa suka emang gak salah, tapi kayaknya rasa suka lo gak wajar deh Dys! Masalahnya si Ken itu bukan orang baik," ucap Monica cemas.

"Wajar kok, gue yakin selama Gladys dekat sama Ken, pasti ada momen di mana Ken bersikap lembut sama dia. Ya lo pikir aja mana mungkin Gladys gak suka sama Ken kalau secara gak langsung Ken mungkin pernah bersikap lembut sama dia, tapi dominannya yang kasar," ucap Icha.

"Nah bener tuh, jadi gimana dong? Gue kasian sama Gladys," sahut Bianca.

"Gue pengen kabur dari Ken," ucap Gladys.

"Kabur kemana?"

"Kemana aja asal gak ketemu sama Ken!"

"Oke, kita bantu lo mau?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Kendrick Badboy (Proses revisi)Where stories live. Discover now