KENDRICK 22

1.3K 34 2
                                    


Setelah kejadian pengungkapan Kimberly tentang hubungannya dengan Ken, Gladys benar benar menapati janjinya untuk menjauhi Ken. Sudah 3 hari dia terus mencoba untuk menjauh dari Ken Karena dia tidak mau masalah kemarin semakin besar, apalagi dia tidak bisa menyakiti Kimberly yang sama sama perempuan.

Sebagai perempuan dia bisa merasakan bagaimana sakitnya Kimberly saat beberapa kali di hianti oleh Ken, belum lagi Ken juga sangat menyayangi Kimberly, kalau seandainya Ken tidak sayang mungkin Gladys tidak akan masalah, tapi masalahnya pertunangan itu terjadi karena Ken yang sangat menyayangi Kimberly.

Gladys tidak habis pikir dengan Ken, bisa bisanya dia bertingkah seperti itu. dia juga heran kenapa Ken melakukan itu padahal Kimberly sudah sangat baik dan cantik, tetap saja dia belum merasa puas.

Mana selama 3 hari ini Gladys sering mendengar kalau Ken mencarinya.

"Mau ke kantin gak?" tanya Icha pada Gladys.

"Kalian duluan aja," titah Gladys dengan tersenyum tipis.

"Lo kenapa sih Dys? Udah 3 hari gak ke kantin? Terus lo juga sering sembunyi sembunyi, ada apa sih?" tanya Bianca yang terlihat bingung dengan tingkah temannya ini.

"Gak apa apa kok, udah kalian tenang aja, kalau mau ke kantin kalian duluan aja, nanti gue nyusul," ucap Gladys terkekeh pelan.

Ketiga teman temannya hanya bisa menghela nafasnya pelan, mereka ingin bertanya terus tetapi Gladys selalu berusaha menyembunyikannya, meski bingung dan kesal akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Gladys sendirian di kelas.

Melihat suasana kelas sudah mulai sepi, Gladys pun mulai keluar dari kelasnya dan akan pergi menuju tempat persembunyiiannya saat ini. Dia hanya takut kalau Ken akan menemukannya, pokoknya sebisa mungkin dia harus menjauhi Ken.

Masalah perut, Mulai sekarang sepertinya Gladys akan memakan bekal yang dia bawa, dia tidak mungkin makan di kantin Karena dia sudah yakin kalau Ken ada di kantin, kalau dia kesana ya percuma dong nanti dia ketahuan.

Ternyata tempat persembunyian Gladys itu di kelas yang sudah tak di pakai, kelas itu sudah di gunakan sebagai gudang tempat penyimpanan bangku bangku tak terpakai. Gladys masuk kedalam kelas kosong tersebut dengan membawa tote bag berisi makanannya dan minumannya.

Dia duduk di salah satu bangku dan mulai mengeluarkan makanannya.

Senyuman indah terpancar di bibirnya saat melihat makanan sederhana yang dia bawa, dia berpikir ternyata ada baiknya juga kalau dia membawa bekal karena ini bisa menghemat pengeluarannya.

Dia asik makan sambil melihat langit biru di luar sana lewat jendel, dia senang melihat bagaimana cerahnya suasana di luar sana dengan burung burung kecil yang terbang kesana kemari.

Tak terasa makanan pun habis, segera Gladys membereskan bekas makanannya dan memasukkannya kembali kedalam tote bag yang dia bawa, sepertinya dia akan kembali pergi ke kelas, karena dia yakin kalau di kelas teman teman yang lain sudah masuk.

Namun saat dia berbalik menoleh ke belakang, alangkah terkejutnya dia saat dia melihat sosok pria jangkung tengah berdiri sambil bersender di dinding, pria itu tengah menatapnya dengan sangat tajam. Dia adalah Ken.

"K-Ken?" Gladys amat syok, dia tidak tahu kalau ternyata ada Ken di kelas kosong ini, padahal dia sudah yakin kalau tadi hanya ada dia seorang, lantas sejak kapan Ken masuk ke kelas kosong ini? Apa dia sudah tahu tempat persembunyiianya? Itu sebabnya dia lebih dulu masuk kedalam kelas ini? Ya Tuhan.

Ken tersenyum miring melihat wajah kaget Gladys, sebenarnya dari kemarin dia sudah tahu kalau Gladys bersembunyi di kelas ini, hanya saja dia ingin bermain main terlebih dahulu dengan gadis cantik itu, namun dia muak karena Gladys terus saja menghindar, alhasil dia pun lebih awal masuk kedalam kelas kosong itu untuk melihat Gladys yang terus bersembunyi darinya.

Ken bukan pria bodoh! Tidak ada yang bisa berbohong darinya, mengurus Gladys bukanlah hal yang sulit baginya.

"Gimana? Udah selesai main petak umpetnya?" tanya Ken, perlahan dia melangkah dengan derap langkah yang terasa begitu berat.

Melihat Ken yang mencoba menghampirinya, Gladys pun melangkah mundur melihat itu, dia terlihat panik saat melihat tatapan elang Ken yang seperti menusuk dirinya.

"K-kok bisa? Kok Lo?"

"Ini hal kecil Gladys, gue bisa temui lo dengan gampang," jawab Ken terkekeh sinis.

Dia pun semakin mendekat dan dia menatap tatapan takut Gladys.

"Mau sembunyi dimana lagi, hm?" tanya Ken dengan mengusap lembut pipi Gladys.

Sontak Gladys pun langsung menghempaskan tangan Ken dengan keras, dia sepertinya harus segera pergi dari kelas ini dan kabur! Namun sayang, saat dia hendak melangkah Ken malah mencekalnya dan mendorongnya dengan sangat kuat sampai ke dinding.

Kedua tangan Ken menekan kedua pundak Gladys dengan sangat kuat dan kasar sampai membuat Gladys meringis kesakitan.

"Atas dasar apa lo mau sembunyi dari gue hah? lo pikir lo bisa kabur dari gue?" bisik Ken penuh penekanan.

"Lepasin, lepasin gue!" teriak Gladys memberontak. "Jangan ganggu gue lagi Ken, gue gak mau berurusan sama lo! Kalau lo nganggap hubungan kita itu nyata, maka hari ini gue katakan kalau kita PUTUS!" lanjutnya.

"Apa?" Ken menaikan satu alisnya bingung dengan senyuman miringnya.

"Putus? Putus maksud lo?"

"AKHHHH KEN SAKIT!" Kuku kuku panjang Ken menekan kuat pundak Gladys dan menusuknya dengan sangat kuat.

"Ken sakit," keluh Gladys terus meringis kesakitan.

"Siapa lo hah yang dengan gampangnya minta putus! Disini gue yang ngendaliin semuanya, lo dan hubungan ini gue yang kendalikan! Jadi jangan harap lo bisa memutuskan semuanya!" bisik Ken tajam.

"Gue gak mau sama lo! Lo manusia paling kasar yang pernah gue temui, lo juga laki laki yang tidak pernah cukup sama satu perempuan, lo bajingan Ken!" teriak Gladys marah.

"Iya, gue emang bajingan!"

My Kendrick Badboy (Proses revisi)Where stories live. Discover now