Bab 5// Kehebohan Para Guru

189 43 27
                                    

Reza yang kepanikan dengan sebuah, jam tangan yang ketinggalan di meja kantor. Segera ia mengusahakan untuk mengambil nya.

Agnes sempat menggerutu, bisa-bisanya ucapan bunga selalu di dengarkan, bahkan di jawabnya dengan baik.

Tetapi, ketika Agnes mempunyai satu pertanyaan selalu tidak di dengarkan, hanya di acuhkan.

Bunga yang mendapati itu, melihat temanya bicara sendiri, seperti kemasukan setan.

Tapi, bunga ingin menelusuri lebih lanjut? Apakah benar pak Reza,ada hubungan dengan seorang murid yang bernama Agnes.

Akhirnya Reza kembali ke kantornya, banyak pasang mata di antara ribuan guru. Mereka, masing-masing mengeluarkan ide nya sendiri.

Ada yang menanyakan udah berapa bulan honeymoon, kapan menikah, kenapa para guru tidak di undang, apakah pestanya sangat mewah.

Lagi-lagi pertanyaan mengenai seperti itu, membuat Reza hanya geleng-geleng kepala. Tak habis pikir, bagaimana mereka tahu, jika pak Reza memiliki hubungan bersama Agnesia anella.

Awalnya bercanda saja, tak lama kemudian pembahasan sangat mengenai pernikahan Reza.

Altar teman, sekaligus sebagai teman sejati hanya terkekeh melihat tingkah Reza yang di serbu puluhan ribu guru-guru.

Apalagi para guru perempuan, yang patah hati tidak mendapatkan cinta nya pak Reza.

Mencoba untuk merenung, ia memberikan penjelasan akurat kepada semua guru.

Tidak hanya itu, altar di panggil, sebagai saksi atas semua ini.

Lagi- lagi altar tidak ingin di sudutkan, karena hanya altar yang datang di acara pernikahan di desa Agnes.

Tentu saja, baginya sulit untuk melakukan pembicaraan dengan awalan apa?

Altar yang tidak tahu, hanya membisu. Ia seperti patung hidup, yang ingin mengeluarkan suara nya, namun tidak jadi.

Kebenarnya ada di Reza, Reza yang malu-malu langsung menjelaskan kepada mereka.

" Sebenarnya begini. Kemarin itu pestanya hanya di adakan di desa istri saya, dan kebetulan pestanya tidak besar. Hanya mengundang sebagian saja, dan kebetulan teman terdekat dengan saya, hanya altar maheswara. Ada yang ingin di pertanyakan  lagi mengenai Saya " ucap Reza, dengan sopan namun tegas. Ia sebagai guru tidak bertele-tele dalam menyampaikan nya.

" Kenapa altar sebagai teman dekat, tidak mengundang saya. Setiap hari, kita selalu ketemu" ujar pak Billy Davidson yang terkenal garang dalam berucap , bahkan ia di takuti pada anak-anak.

" Kok jadi malah saya, gimana nih pak Reza. Jangan tinggalin saya dong." Ucap altar kebingungan, ia harus mencari ide lain agar kosakata nya tidak tertabrak.

"Sudah dulu ya, saya ingin mengajar anak murid sebelah. Kalau mau tanya-jawab beralih saja ke altar. Permisi dulu semuanya" ucap Reza santai, ia terkekeh saat wajah altar sudah pucat, dan rasanya seperti di mangsa hewan buas.

Berbagai pertanyaan persoalan pernikahan Reza Mahardika , tidak berhentinya mereka menanyakan tentang pernikahan itu. Bahkan, altar keluar dari ruangan kantor.

" Kenapa dia keluar?" Lalu siapa istri dari pak Reza, apakah istri pak Reza sangat cantik, atau biasa saja" ucap Bu ayu, yang ingin memperebutkan pak Reza.

"Cantik mungkin, orang pak Reza sangat tampan, gagah, duh kok jadi keingat pak Reza terus sih".

" Ntah ini Bu Asni, Bu Asni itu udah menikah. Jadi ga boleh bawa-bawa laki orang, nanti jadi pebinor".

" Hee, enak saja!" Nanti kamu yang pebinor, lah emang saya dah punya suami. Kok situ yang sewot" ucap Bu Asni, mendadak marah karena di katakin sebagai pebinor.

Guruku Adalah SuamikuWhere stories live. Discover now