Bab 10

132 35 88
                                    

Reza senang sekali membuat kejahilan pada istrinya, istrinya polos, terkadang suka di tipu-tipu. Baginya, Reza juga menyayangi nya.

Sudah pukul 05.00 ia terbangun, sholat subuh, juga lekas memasukkan buku kedalam tas.

Ia kembali kedapur, memasak kesukaan suaminya. Tapi,bingung ingin memasak sayuran apa.

" Apa yang mau di masak?"semua sayuran sudah banyak yang ku lakukan" pikir Agnes, ia tak lama mengambil jagung manis, brokoli.

" Ini seperti nya sangat enak, semoga aja mas Reza menyukai nya" tutur Agnes, ia langsung mengerjakan tugasnya.

Reza sengaja keluar, entah kenapa? Ia ingin sekali joging . Ia rindu masa joging pada saat remaja.

Agnes yang terlalu sibuk, tidak ada kepikiran untuk menayakan tentang suaminya.

Reza yang joging, ia selalu ramah dengan lingkungan sekelilingnya. Apalagi, di lingkungan banyak emak- emak bergosip yang lebih parahnya sering membiarkan suami orang, padahal suami sendri ada. Sadarkah?

Lelah, ia duduk sambil bersiul. Lalu ada sejumlah emak-emak sangat santuy melihat Reza seperti itu.

Tak satupun dari emak-emak yang heran dengan pak guru ini, emak-emak rasanya, juga ingin memiliki suami yang ganteng seperti Reza .

Setelah Agnes siap memasak. Ia melihat kedepan, ternyata suaminya menyukai percakapan emak-emak yang sedang berjualan di komplex.

" Duh,, duh,, aduh mas ini ganteng banget kok pengen saya memiliki nya" ucap salah satu emak-emak berdaster, sempat ia menyunggingkan senyuman kepada Reza. Namun, Reza segera mengalihkan pandangan takut jika istrinya mengetahui nya.

" Iya kan, Bu aduh kayak seperti mas ini. Gimana kalau istrinya yang kedua" .

" Pasti seru, mas saya pengen jadi yang kedua juga boleh. Kalau perlu jadi yang pertama doang".

Reza dengan sigap langsung pergi, ia tidak ingin jika istrinya melihat dengan emak-emak berdaster.

Ia pergi, untuk meninggalkan orang-orang yang berada di situ. Rasanya tenggorokan haus, namun ketika ia membeli air minum di warung sebelah. Tidak sengaja, ia melihat teman istrinya yang suka menggoda istrinya.

Rasa penasaran yang menyelimuti Reza, entah apa yang sedang Radit bicarakan kepada temanya.

" Kita rencanakan apa untuk hari ini, pak Reza pasti bakal lindungin Agnes. Loh pasti kalah loh Radit" ucap temanya, Dika yang kawan sekelas suka mencontek padahal anaknya pandai.

" Kita lihat saja, nanti?" Pasti kalian udah menyusun rencana kan!

" Beres itu, asal ada uang nya saja " ucap Tino, ia murid pemalas selalu telat pada mata pelajaran di mulai .

" Oke, ayok kita pergi, jangan lupa rencana kita" ucap Radit, berboncengan dengan Tino,sedangkan Dika kebelakang. Ia lupa memompa ban nya, sehingga ban kereta terlihat kempis saat di tumpangi.

Reza yang tersenyum,ia sambil menggusar wajahnya,tidak heran jika Dika tengah ketakutan. Seperti di kejar binatang buas.

Rasa ketakutan yang di rasakan dika. Keringat dingin yang mengguyur seluruh tubuhnya,sehingga seragam putih abu-abu menjadi basah.

" Eh pak Reza, kenapa tiba-tiba ada di sini" ucap Dika gemetaran,ia takut terjadi sesuatu jika pak Reza menanyakan hal sesuatu kepadanya.

" Saya di sini hanya sekedar joging. Sudah lama, tidak joging . Kamu kesini ada apa?"lalu di manakah Radit,dan Tino tadi. Apakah mereka meninggalkanmu seorang diri" tukas pak Reza, kepada dika.tetapi dika sudah mulai ketakutan, badanya gemetaran dan kepalanya sedikit pusing.

Pak Reza heran menatap siswa nya, tak biasanya jika Dika seperti ini.  Ia yang sangat tidak nyaman pada siswa nya ini, ia akan lupa, jika dirinya akan menghajar di sekolah.

Ia pulang, tapi Agnes sudah tidak ada di tempat. Apakah Agnes menunggu terlalu lama, atau ia sedang cemburu dengan Suaminya saat di ganggu oleh emak-emak berdaster.

Rasa khawatirnya mulai panik, tidak terbiasa mereka seperti ini. Ada kertas di atas meja bertuliskan.

" Mas, jangan lupa sarapan pagi. Agnes sudah terlambat untuk piket kelas, maaf tidak menunggu mas, nanti pulang mas pulang saja. Biarkan, diriku menumpang bunga."

Kertas putih, yang ia sengaja di tulis .tapi tidak dengan kata-kata nya, ada sesuatu yang tidak beres. Bahkan, Agnes tidak percaya dirinya. Jika diantara emak-emak berdaster hanya sedang menggoda nya.

" Kapan ia piket kelas, apakah ia sedang melihatku bersama para emak-emak tadi " firasat Reza mulai tak enak. Ia sedikit pusing jika istri nya benar-benar melihatnya.

Reza tetap melanjutkan sarapan pagi nya,masalah dengan istrinya ia pikiran nanti saja. Bahkan masakan istri super lezat, juga nikmat.

Apa yang di rencanakan oleh kedua temanya Radit??

Guruku Adalah SuamikuWhere stories live. Discover now