Bab 8// Terkejut

134 30 4
                                    

Agnes yang sudah bangun, beranjak dari tempat tidur nya. Ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya. Rasanya sangat segar, lalu ia mendapati sebuah kado yang bertuliskan untuk " mantu tercinta ".

Kado yang unik, hanya polos, dan kecil. Tidak seperti biasanya, kado itu bulat, besar . Apakah ia harus menanyakan perihal ini kepada suaminya?

Karena ia juga penasaran, maka ia mengatakan, hadiah itu dari siapa? Dan untuk siapa?

Agnes tumben menghampiri suaminya sepagi ini, ada apa gerangan. Yang membuat istrinya jadi salah tingkah seperti ini.

" Mas, ini kado siapa? " Kenapa atas nama" mantu tercinta" otomatis kado itu untuk Agnes atau untuk mas?" Tanya kepada suaminya, suaminya senyum sendiri melihat istrinya dengan rambut basah, dan di lilit dengan kain handuk di atasnya .

" Hmm,, siapa lagi kalau mantu di sini hanya kamu sayang. Mas juga tidak mengerti, itu kado pemberian mama untuk sayang, bukalah . Nanti kalau, sudah di buka. Perlihatkan oleh mas, ya sayangku" ucap Reza, yang tersenyum sendiri melihat manja nya istrinya .

" Tapi, Agnes pengen buka nya bareng sama mas. Takut, nanti ada sesuatu di dalam nya".

" Haha,, masa sih?" Pemberian seorang mama,  memberikan kepada mantu nya seperti itu?" ujar Reza, terlihat kekeh saat istrinya tidak berani melihat hadiah dari mama nya.

" hmm, ayoklah. Apakah aku yang buka sendiri. Lagian itu kan terlihat kecil, nanti berlian."ucap Agnes, ikut menarik lengan tangan suaminya, tetapi bibir mereka bersentuhan, Agnes bingung tapi mendadak Reza yang tidak sengaja mencium nya.

" Jangan bilang " Aku" . Itu sangat tidak sopan, karena kita sudah menikah. Ucap lah dengan kalimat yang mengandung kasih sayang. Sekarang sayang, manggil sayang " ucap suaminya , memberikan perhatian, bahkan ia memberikan penjelasan untuk istri nya.

" Sepertinya Agnes sudah memanggil dengan panggilan seperti itu, mas lupa hal sesuatu?" Atau mas, pura-pura lupa, sehingga untuk mengulang kedua kalinya" papar Agnes, yang menutupi wajahnya dengan kado tersebut dirinya malu saat bertatapan langsung dengan suaminya.

Tatapan mereka seolah tak berkedip, Agnes yang tidak harus menoleh Kemana lagi. Dirinya, yang tertangkap malu akhirnya masuk keruang kamar tidurnya.

" Sangat lucu sekali, menggemaskan " ucap suaminya, melihat kelakuan istrinya ingin rasanya ia cubit pipi nya.

Saat tiba di kamar, Agnes membuka kado pemberian dari mama mertua nya. Ia menutup mulutnya, seperti nya ada yang tidak beres. Saat Langkah pertama membuka, ia deg-degan ingin membuka nya.

Satu

Dua

Tiga

Ahhhhh

Ahhhh

Ahhhh

Teriakan Agnes, membuat jantung suaminya bergetar. dan ia mulai menormalkan nya. Suaminya, yang hendak melihat kondisi istrinya, tiba- tiba pintu kamarnya di tutup .

" Buka sayang, apa yang terjadi denganmu . "

" Sayang buka, suami mu sangat takut, terjadi sesuatu dengan mu, cepat buka pintu nya" ucap suaminya, ia sangat mengkhwatirkan istrinya,jika terjadi sesuatu apapun.

Tak lama pintunya terbuka, Reza masuk. Tapi keadaan kamar sangat berantakan. Ia menduga, jika kado pemberian mama nya sesuatu yang sangat mencurigakan.

Ia lalu mengambil kado yang di taruh di tong sampah, begitu di buka . Reza hanya terkekeh melihat asli konyol istrinya, isinya hanya lingerie warna merah .

" Haha, ini baju dinas loh sayang. Kira tadi marmut masuk."

" Kamu kira ini lelucon, mas. Mau lingerie atau apa, ini pakaian belum jadi kenapa harus di berikan padaku" ucapnya malah merajuk, dan menangis di pelukan guling nya.

" Lelucon?" Tak masuk akal. Ini itu pakaian dinas, saat di pakai bersetubuh bareng pasangan suami-isteri, masa iya, sayang tidak paham".

" Sekarang mas, keluar. Agnes ingin tidur. Sekarang mas, bawa itu lingerie yang kurang jadi masuk ke kamr mas".

Suami nya, sangat memperhatikan penampilan istrinya, yang tidak sehat. Ia merasa bersalah telah membuat istrinya seperti ini, bahkan dirinya tidak ingin berbicara kepada suaminya.

Reza yang memikirkan tentang lingerie merah, ia menaruh di mana? Tapi ini, hasil pemberian mama nya.

Saat semuanya sudah aman, pintu kamar istrinya tidak terkunci. Reza masuk dan mengendap-endap pintu agar suara pintu tidak kedengaran.

Ia segera membuka lemari, ia menaruh paling bawah,agar tidak ketahuan istrinya.

" Ah, taruh di sini saja. Lagian istriku tidak akan mengetahui, jika lingerie ada di sini" uvap Reza, lalu ia berjalan sambil pelan-pelan agar tidak ketahuan oleh istrinya yang sedang tidur pulas.

" Huu, hampir saja ketahuan."

Tak lama Reza yang lupa akan sesuatu, ternyata hp nya tertinggal di lemari istrinya.

Segera ia kembali lagi, saat ia menyusuri kamar istrinya. Agnes sudah bangun dari tidurnya.

Bagaimana ini, jika ia tahu akan lingerie itu, bisa-bisanya akan teriak lagi.

" Sudah bangun istriku, mas boleh ga kedalam bentar, ada yang ketinggalan di dalam?" Ucapnya panik, ia harus mencari ide agar tidak ketahuan.

" Ketinggalan?" Emang apa yang ketinggalan mas. Sebentar, biar Agnes saja yang Carikan, mas tunggu saja, di ruangan tamu."

" Tidak bisa, itu hp mas tadi jatuh, tapi entah di mana."

Suami nya sekedar mencari alasan, ia tak ingin membuat istrinya menangis lagi. Hanya, gara-gara lingerie merah pemberian hadiah dari mama nya.

Pandangan Agnes yang tidak asing, ia melihat gerak-gerik suaminya, saat masuk dan menemukan ponsel nya. Ia terkejut, dan langsung diam di tempat.

" Astagfirullah al-aziim, kenapa kamu mengikuti mas . Itu tidak baik namanya" .

" Siapa juga mengikuti, Agnes hanya melihat gerak-gerik mas itu sangat mencurigakan loh" ucap Agnes, takut yang diambil di lemari istrinya.

" Mana mungkin barang-barang kamu mas ambil, kalau hilang kita bisa beli lagi".

" Tapi kan itu pemborosan, orangtua ku tidak mengajarkan seperti itu mas".

"Baiklah, makasih ya. Maaf mas, membuatmu khawatir dan menuduh yang tidak-tidak."

Saat Reza sudah keluar, segera ia menghampiri lemari pakaian nya.
Benda apa yang suaminya, sembunyikan di sana.

Apa yang sesuatu yang mencurigakan?bahkan dirinya tidak boleh, mengambil benda tersebut.

Guruku Adalah SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang