PERPISAHAN

1K 60 17
                                    

-Bernadya, Satu bulan

⚠️Vote, Komen, Share ⚠️

"kamu tau apa yang paling menyakitkan dalam hidup?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"kamu tau apa yang paling menyakitkan dalam hidup?"

- perpisahan.

Hancur, kecewa, marah, sedih, terluka. berbagai emosi melingkupi relung hati perempuan itu, dia terkekeh miris ketika beberapa detik yang lalu mendengar pengakuan laki laki yang berdiri dihadapannya ini, kenyataan yang sampai kapanpun tidak bisa dia terima, perempuan itu semakin tertawa miris ketika merasakan hujan turun membasahi bumi, seakan akan tuhan ikut mengasihani dirinya yang menangis dengan keputusaan ini.

"Kenapa kamu ngelakuin ini, Gal?" ucap Hanindiya yang masih mempertahankan kewarasannya.

"Sebegitu nya kamu nyakitin aku kayak gini Gal, apa nggak cukup apa yang sudah kita jalani selama ini? apa nggak cukup Gal?" suara Hanindiya tercekat. Dia menarik nafas nya kuat kuat guna menahan rasa sesak yang teramat dalam di dadanya.

Gala terdiam, berusaha tenang. Gala ingin mengatakan banyak hal di hadapan Hanindiya, namun lidah nya kelu dan tubuhnya mati rasa di hadapan perempuan yang menangis dan menatap nya dengan kecewa. Gala mengepalkan tangannya erat erat pria itu sadar bahwa tatapan hangat Hanindiya-nya sudah tidak sama lagi

"A-aku kurang apa Gal? Aku berusaha untuk menjadi sosok yang sempurna buat kamu selama ini Gal, apa karena aku kurang cantik mangkanya kamu ngelakuin ini? aku bakalan terus berusaha untuk tetap cantik demi kamu Gal, please jawab aku Galano, bilang sama aku kalau semua ini nggak bener?" Ucap Hanindiya terbata-bata. "A-aku takut Gala, aku nggak bisa hidup tanpa kamu..." suara Hanindiya bergetar dia terduduk lemas dan menggelamkan kepalanya di lipatan kakinya.

Gala berusaha mendekat, Dengan tangan gemetar Gala mengambil salah satu tangan Hanindiya lalu mengusapnya pelan.

"Aku beneran nggak tau apa yang terjadi sama aku Hanindiya, semuanya bener bener di luar kendaliku, Ini semua salah aku. Andai saja aku nggak melewatkan batas dalam diriku, mungkin semua ini gak bakalan terjadi." Gala menjeda ucapan nya sejenak. "Tapi Hanindiya, sebagaimana hal yang sudah aku perbuat, aku harus bertanggung jawab. Walaupun berat untuk aku dan untuk kamu, tapi aku akan menjadi seorang ayah, Hanindiya." balas Gala.

Dalam hidupnya Hanindiya tidak pernah sekacau ini, Dua belas tahun menjalani hubungan bersama Gala. Semua nya berakhir sia sia, Hanindiya menangis. Bagaimana bisa dia hidup tanpa Gala? di saat sebagian hidupnya sudah dia habiskan untuk laki laki itu? bagaimana bisa Hanindiya merelakan Gala-nya menjadi seorang ayah dari perempuan lain? bagiamana bisa..?

"Hanindiya, Listen to me, Aku tau ini gak bakalan mudah untuk di jalani, Ini bener bener kesalahan aku. Kamu sudah sempurna Hanindiya, Hanya saja semua yang sudah terjadi memang takdir yang di sudah tetapkan, Hanindiya. Kalau memang kita berada di takdir yang bersinggungan mau sejauh apapun kamu lari, Aku selalu berada digaris yang sama denganmu." ujar Gala.

Hanindiya semakin menangis kala merasakan tubuh Gala mendekap dirinya. "Tapi Gala, aku beneran nggak bisa..." sahutnya. Gala semakin mengeratkan pelukannya.

"Kamu bisa Hanindiya." guman Gala pelan.

Hanindiya semakin menenggelamkan wajahnya dipelukan Gala. Dia menghirup wangi tubuh yang sudah menjadi favoritnya dua belas tahun belakangan ini. Hanindiya menyimpan harum tubuh Gala di ingatannya. Karena Hanindiya sadar pelukan sekarang adalah pelukan terakhir nya bersama Gala.

"Aku nggak bisa.." Isaknya pilu

Gala memegang pipi perempuan itu yang sudah basah akibat air matanya, sejenak dia merutuki kebodohannya, berusaha menguatkan hatinya yang ikut andil dalam menghancurkan perasaan perempuan ini.

Bersambung....

Hi, Gala.Where stories live. Discover now