11. RASA YANG SIA SIA

177 21 10
                                    

"Sebab akan ada suatu masa ketika orang berbuat salah tapi sama sekali tidak merasa bersalah menerima karma atau konsekuensi dari perbuatannya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Sebab akan ada suatu masa ketika orang berbuat salah tapi sama sekali tidak merasa bersalah menerima karma atau konsekuensi dari perbuatannya."

️ vote, komen, share.


Gala tampak berbeda, itu yang terlintas di benaknya, semenjak beberapa hari yang lalu dimana Gala meninggalkan nya di supermarket, laki laki itu menjadi sangat berbeda, seolah olah mempertegas status yang mereka miliki hanya sekedar orang asing yang pernah kenal, Hanindiya merasa tidak biasa, bukan hanya sikap Gala saja yang membuat dirinya resah, namun dia semakin gelisah ketika melihat tubuh Gala yang semakin mengurus, dan kantung mata yang semakin terlihat di kantung matanya, Walaupun orang tidak menyadari perubahan Gala, dia sangat menyadarinya, ada yang tidak beres dengan laki laki di hadapannya ini.

Apalagi seperti sekarang, Hanindiya hanya menatap kosong kearah Gala, laki laki itu sama sekali tidak menatap dirinya selama rapat di mulai, seolah olah Hanindiya tidak ada di sisi Gala sama sekali, Hanindiya bimbang, dia ingin berbicara dan mengatakan banyak hal kepada Gala, namun di sisi lain dia tidak ingin merusak rumah tangga orang, dengan memperlihatkan kepedulian nya kepada Gala.

"Jadi untuk pamerannya bakal kita adakan di pertengahan April, untuk persiapan nya sekarang sudah mencapai 45%, masih ada sekitaran 2 bulan lagi untuk mempersiapkan sisanya."

Hanindiya masih tampak tidak fokus mendengarkan ucapan Rava.

"Kita tutup rapat pada hari ini." ujar Rava, dia keluar terlebih dahulu dari ruang rapat.

Hanindiya melirik Gala yang sedang sibuk dengan laptop nya, laki laki itu tampak tidak peduli walaupun diruangan rapat hanya Hanindiya dan Gala.

"Gala?" panggil Hanindiya.

Gala masih diam, tidak peduli. "Gal?" panggil Hanindiya lagi.

"Kamu kenapa Gal?"

Hanindiya menatap Gala yang masih acuh tak acuh. "Kamu bisanya ingetin orang lain untuk makan dan jaga kesehatan bener bener, tapi kamu sama sekali nggak nerapin itu buat diri kamu sendiri Gal."

Lagi lagi Gala terdiam.

"Kamu ada masalah? semenjak kamu pergi dari supermarket, sikap kamu beda banget Gal, kalau pun kamu kesinggung sama ucapan aku yang kemarin kemarin, aku beneran minta maaf, kita sekarang bisa kan berteman aja?"

"Kamu.." dia menghela nafas berat. "Bisa diam sebentar?"

Gala menatap Hanindiya, sorot matanya tampak risih. "Saya lagi nggak mau di ganggu."

Hanindiya terdiam, dia menatap Gala, panggilan 'saya' hanya di ucapkan Gala untuk orang asing.

Hanindiya terkekeh."Jadi sekarang kita hanya dua orang Asing ya Gal?"

Gala menatap Hanindiya datar. "Emang dari awal seharusnya kita sudah asing kan?"

Hanindiya menatap Gala dengan pandangan hampa, dia tertawa kecil, menyamarkan gumpalan air yang hendak turun dari matanya. "Perlu aku perjelas? Dari awal yang nggak mau kita asing itu kamu Gal, kamu bersikap seolah olah status kita masih sama, kamu tiba tiba datang merusak semua nya dalam hidup aku, kamu yang bikin aku kacau untuk kesekian kalinya Gal, sekarang kamu bersikap seolah olah aku yang lebih dulu mengacaukan seluruh kehidupan kamu?"

Hi, Gala.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن