8. LUKA GALA

250 22 6
                                    


HALLOOO, aku up lagii iniiii, jangan lupa komen, share sama vote yaaa.
komen kalian penyemangat kuu. 💚

Selepas meninggalkan Gala di ruang pameran Hanindiya pergi bersama Daniel, perempuan itu hampir melupakan janjinya bersama Daniel minggu lalu untuk menemui orang tua Daniel, awalnya sih Hanindiya tidak mau, namun melihat Daniel berulang kali membu...

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Selepas meninggalkan Gala di ruang pameran Hanindiya pergi bersama Daniel, perempuan itu hampir melupakan janjinya bersama Daniel minggu lalu untuk menemui orang tua Daniel, awalnya sih Hanindiya tidak mau, namun melihat Daniel berulang kali membujuk dirinya membuat Hanindiya akhirnya luluh.

Sejujurnya Hanindiya tidak mengerti alasan Daniel mengajak dirinya, jika di tanya pasti jawabannya, dia sangat membutuhkan bantuan Hanindiya. Sekarang mereka berdua sudah sampai di depan rumah Daniel. Hanindiya meremas bajunya erat guna menghilangkan rasa gugup, dia tidak mengerti kenapa bisa segugup ini, seperti ingin bertemu dengan calon mertua aja...

"Mau ngapain sih El?" ujar Hanindiya berdecak kesal.

"Ikut aja Nin, please ya tolongin gue sekali aja."

"Bilang dulu lah mau ngapain, tiba tiba lo suruh gue nemenin kerumah nyokap lo bener bener nggak masuk akal tau nggak, cepet kasih tau gue!!"

Daniel tampak ragu. "Kalau gue bilang pasti lo bakal marah."

Hanindiya menatap Daniel kesal. Perempuan itu sekarang hanya pasrah pasrah saja ketika Daniel menuntunnya untuk masuk kedalam rumah, Hanindiya mengamati interior rumah Daniel, design nyaa minimalis, namun jika di lihat lihat lagi setiap dinding terdapat ukiran emas yang Hanindiya saja tidak mengerti apa maksudnya.

Daniel menuntun Hanindiya ke ruang makan keluarga, disana dia melihat orang tua Daniel yang sedang menikmati makan siang dengan hening.

"Anak mama sudah pulang?" ujar ---Rani, mama Daniel. Perempuan paruh baya itu langsung bangun dari kursinya dan memeluk Daniel, penampilan nya sangat sederhana namun elegan, Hanindiya menatap wajah Daniel, dia mendengus wajar aja anaknya ganteng, emaknya aja cantik banget ...

Hanindiya tersenyum ketika Rani mengamati dirinya dari atas sampai bawah, dia meneguk ludah nya kasar, jangan jangan Rani tidak merestui Hanindiya berteman bersama Daniel?

"Kamu pasti pacarnya Daniel kan?" ujar Rani tiba tiba, wanita paruh baya itu langsung tersenyum lebar, dan memeluk Hanindiya erat.

Hanindiya membeku, lalu menatap Daniel tajam.

"Kenapa kamu nggak kenalin sama kami kalau kamu punya pacar secantik ini?" timbal papa Daniel, dia bangun dari kursi lalu berdiri di samping istrinya.

Rani tertawa kecil. "Hus, bisa aja kamu mas, sini sini makan dulu."

Rani mengajak Daniel dan Hanindiya kemeja makan, Hanindiya menatap mereka berdua. Ah wajar saja kepribadian Daniel hangat, kedua orang tuanya juga hangat sekali.

"Pantes aja jarang pulang, sibuk banget di luar pacaran?" celetuk Aryo---papa Daniel, dia menatap Daniel dengan kerlingan menggoda.

"Iya daniel sibuk banget, mangkanya jangan suruh pulang terus lah apalagi nelpon suruh ikut perjodohan, Daniel gamau." balas Daniel bersungut kesal.

Hi, Gala.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt