10. MASING MASING

193 20 12
                                    

"Tidak ada yang baik, selama adanya perpisahan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Tidak ada yang baik, selama adanya perpisahan."

⚠️KOMEN, VOTE, SHARE⚠️




Galano Raharja Jandera. Segala bentuk kesempurnaan melekat pada dirinya. Tampan? Jenius? Berkuasa? semua tersemat pada dirinya, Satu satunya pewaris tunggal perusahaan terbesar di negara, darah garis keturunan Jandera dan Raharja sangat melekat pada dirinya. Hidupnya di penuhi kesempurnaan, tanpa ada cacat sedikitpun.

Mungkin itu pemikiran orang orang ketika mendengar nama Galano, tanpa ada yang tau sedikit pun, bahwa setiap kesempurnaan, pasti banyak yang di korbankan, termasuk dirinya.

Gala berlari dengan cepat ketika memasuki rumah nya, laki laki itu berjalan menuju ruangan dimana Kiran berada, jantungnya seketika mencelos ketika melihat Kiran yang sudah meringis kesakitan, peluh keringat membasahi perempuan itu.

"Mas.. sakitt.., tolongin..." lirih Kiran.

"Kiran, come on, I'm here.." Gala menepuk pelan pipi Kiran. "kita ke rumah sakit sekarang."

Gala mengangkat tubuh Kiran yang sudah sangat lemah, untuk mengeluarkann suara atau ringis kesakitan saja Kiran sudah sangat tidak sanggup, dia hanya menangis dan berharap, bahwa bayi nya baik baik saja. Kiran mengutuk dirinya dalam diam, akibat kecerobohan nya. bayi nya ikut terluka.

Gala mengemudikan mobil Pajero sport miliknya dengan sangat cepat, dia menerobos kerumunan kendaraan yang menghalangi pandangannya, Gala menoleh sedikit ke arah Kiran, perempuan itu memegang lengan nya dengan sangat erat seolah menyalurkan rasa sakitnya.

"Kiran, Kamu bisa tahan sebentar?" ujar Gala lembut, laki laki itu mengusap peluh Kiran, lalu dengan cekatan dia menggendong tubuh Kiran, dia membawa Kiran masuk ke dalam rumah sakit.

Gala berdiri dengan gusar di depan pintu dokter kandungan, dia meremas pelan rambutnya merutuki kecerobohanya, Mau bagaimana pun Kiran adalah istrinya. Anak yang di kandung Kiran adalah anaknya, semua yang menyangkut perempuan itu adalah tanggung jawab nya. Gala merasa sangat bersalah, karena lalai dalam menjaga Kiran.

"Suami Buk Kiran?" pintu terbuka, Dokter menghampiri Gala. "Mari ikut saya sebentar."

Gala berusaha tenang, laki laki itu menatap kosong berkas yang di serahkan dokter pada dirinya, dia mengerutkan kening nya tampak khawatir, Gala menatap dokter meminta penjelasan, Bukan Gala tidak mengerti apa yang di ucapkan dokter, melihat kertas itu secara sekilas saja Gala sudah paham apa isinya.

"Melihat hasil Diagonis yang kami lakukan terhadap ibu Kiran, beliau memiliki kelainan jantung, apakah anda mengetahui bahwa istri anda sudah lama terkena kelainan jantung?"

Tubuh Gala membeku, dia menatap tidak percaya hasil penjelasan dokter, selama dirinya mengenal Kiran, sama sekali dia tidak pernah mengetahui apa yang terjadi kepada wanita itu.

Hi, Gala.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz