kehidupan kedua: bagian dua🌻

42 18 1
                                    





Haerin melihat wajah ibu Vanessa. Ia sangat mengagumkan, menawan, dan wajah yang tatkala cantik. Tanpa ia sadari tangannya mengelus Surai rambut sang ibu dengan kelembutan. Tiba-tiba ide cemerlang pun datang. Dia akan membuat makanan untuk ibunya, kemudian ia beranjak pergi dari kamar entah kamar siapa sepertinya kamar ini milik sang ibunya,tebaknya. Ia lantas menuju ke dapur mulai memasak, Haerin jadi bingung bagaimana ia harus memasak dan menentukan makanan apa yang harus ia buat. Sisa umurnya di kehidupan sebelumnya hanya ia habiskan untuk di ranjang rumah sakit. Dia ingat saat ia masih hidup di kehidupan sebelumnya ia sering menonton acara memasak di ponsel milik Soodam. Ia memutuskan akan memasak sup sayur

Mata Wanita itu perlahan-lahan membuka, ia menemukan dirinya berada di kamarnya. Kemudian ia berusaha untuk duduk, walau badannya merasakan ngilu. tiba-tiba saja pintu terbuka memperlihatkan seorang gadis. Wanita itu menoleh ke arah gadis itu.

gadis itu melihat ibunya sudah terbangun .

"ibu sudah bangun? Hae-Vanessa membuat kan ibu sup istimewa" ujarnya dengan senyuman seraya duduk di kursi di samping ranjang ibunya.

Wanita heran melihat tingkah laku anaknya yang berbeda dari sebelumnya, ia terus memperhatikan gadis itu dengan saksama. Haerin yang merasa di perhatikan kemudian menoleh ke ibunya.

"ada apa ibu? mau Vanessa suapin?" tanyanya pada wanita itu.

Wanita itu mengangguk. lantas Haerin menyuapi nya, dengan senang hati Wanita itu menerima nya.

"bagimana ibu? enak?" tanyanya kembali.

Wanita itu meneteskan air matanya. Haerin panik lantas menghapus air mata sang ibu menggunakan tangannya.

"ibu kenapa? tidak enak ya? maafkan Vanessa"

"tidak, ini enak sekali, makanan paling enak di dunia" balas Wanita itu dengan senyuman lembut yang membuat Haerin mengembangkan senyuman juga.

"mau di suapin lagi ?" tanya Haerin yang di balas anggukan oleh sang ibu.


••🌻••

Haerin terlihat memerhatikan sang ibu nya memasak. Ia duduk di meja makan. Ibunya datang meletakkan beberapa makanan di depan Haerin lantas ia duduk di samping Haerin.

"sini nak piring mu" perintah ibunya .

"tidak usah Bu biar Vanessa saja, sini juga punya ibu" lantas Haerin mengambil nasi untuk dirinya dan ibunya .

Setelah acara makan Haerin mencuci piring . Wanita itu hanya melihat tingkah laku sang putrinya yang berbeda dari sebelumnya. Putrinya tidak pernah perhatian terhadap nya . Haerin telah selesai mencuci piring, ia duduk bersama ibunya.

"Vanessa kamu kenapa?" tanya wanita itu tiba-tiba, ia tak bisa lagi membendung rasa penasaran nya akan tingkah laku sang anak.

Haerin hanya mengernyitkan keningnya, tak mengerti "Ha? Vanessa baik-baik saja ibu, ada apa?" tanya Vanessa balik.

"ah tidak, apa kamu baik-baik saja di sekolah anak ku? ada sesuatu yang terjadi?" tanya nya kembali membuat Haerin gelagapan tidak tahu harus menjawab apa.

"Vanessa baik-baik saja , tidak ada yang terjadi, hanya seperti biasa ibu bersekolah bersama Danielle" jawabnya.

Wanita itu hanya mengangguk-angguk mengerti. Haerin lantas berpamitan dengan sang ibu untuk ke kamar.

"Mungkin Vanessa cuma berusaha berubah dari sikapnya" gumam nya berusaha untuk tidak berpikir aneh-aneh.

Haerin merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tiba-tiba suara notifikasi dari ponsel di sampingnya, ia berpikir ponsel itu milik Vanessa. Ia meraih ponselnya melihat sebuah pesan masuk dari Danielle.

seven life, seven fates in another worldWhere stories live. Discover now