16

11.5K 908 15
                                    

Renzi memicingkan kedua mata bulat miliknya saat melihat suaminya itu masih sibuk dengan kerjaannya sendiri, ini sudah sangat larut namun pria itu masih sibuk bekerja sehingga membuatnya lelah sendiri melihat pria itu sibuk sekarang ini.

Pemuda itu menatap kearah kedua boneka yang tadi siang mereka dapatkan dan juga beli disana tadi, menatap kearah boneka yang ada di kedua tangannya itu dengan mengerjab pelan.

"Mas Kalandlanya lagi sibuk, kita nda boleh gangguin dia ya? Kita tidul aja duluan dari masnya," ujar Renzi dengan berbicara pada kedua boneka yang ada di kedua tangan miliknya, walaupun boneka itu terbilang kecil namun ia senang karena ini di dapatkan dari hadiah permainan.

Ia mendekatkan kedua boneka itu, menatap kembali kearah boneka itu karena sekarang ia tengah bosan, bahkan tak bisa tidur sejak tadi karena siang tadi sudah tidur cukup lama, Renzi heran dengan suaminya itu karena saat ia tidur siang, suaminya itu tak tidur sama sekali dan sekarang pria itu sibuk mengerjakan dokumen yang sangat banyak, ingin membantu pun Renzi tak yakin karena ia tak ada pengalaman dalam bekerja seperti suaminya itu.

Pemuda itu meletakan kedua boneka miliknya diatas nakas, sebelum turun dari atas tempat tidur untuk melihat sebarapa banyak pekerjaan pria itu yang tersisa sekarang ini.

Sedangkan Kalandra sendiri, sejak tadi tahu jika pemuda itu selalu memerhatikan dirinya bahkan sampai bicara dengan boneka yang mereka dapatkan tadi siang karena bosan, ia tahu itu semua namun pekerjaan ini harus ia selesaikan sekarang juga agar mereka bisa berlibur bersama, dengan kata lain pria itu ingin mereka pergi bulan madu agar bisa semakin dekat.

Salah satu rekan kerjanya sengaja memberi dirinya hadiah pernikahan berupa tiket bulan madu dan juga tempat untuk mereka tinggal selama beberapa hari, ia merasa tak ada salahnya menerima itu semua sekalian belajar untuk semakin dekat dengan pemuda itu. Toh sekarang mereka sudah dekat, tinggal beberapa langkah lagi maka mereka sudah terlihat seperti pasangan normal lainnya. Ia ingin menikmati kebersamaannya dengan Renzi kapan pun ada waktu, sehingga sekarang saat mendapatkan peluang bagus untuk pergi berdua, ia memutuskan untuk menyelesaikan semua kerjaannya agar nanti saat mereka liburan tak akan ada gangguan disana nanti.

"Kenapa?" tanya Kalandra, ia melihat pemuda itu mulai turun dari atas tempat tidur sebelum mendekat kearahnya, melihat pipi besar itu membuat ia bertanya-tanya, mungkin saja semua makanan yang masuk kedalam diri pemuda itu, masuk kedalam pipi dan juga jari-jarinya yang terlihat gembul.

"Mas masih lama? Lenzi nda bisa tidul sekalang ini, nda tau kenapa, mungkin kalena tadi siang udah tidul siang yang lama." ujar Renzi, kedua mata bulat itu mengerjab dengan pelan menatap kearah suaminya itu sekarang.

"Sebentar lagi selesai dan kita bicara dulu sebelum tidur nanti," ujar Kalandra tanpa menatap kearah pemuda yang ada disampingnya sekarang ini karena terlalu serius mengerjakan dokumen miliknya.

"Sebelapa banyak bentalnya? Kemalin mas bilang bental tapi satu jam," ujar Renzi, ia penasaran seberapa banyak sebentar yang suaminya itu butuhkan, karena kemarin Kalandra juga bicara sebentar tapi sampai satu jam lebih baru selesai, jadi sekarang ia bertanya seberapa banyak sebentar yang suaminya itu butuhkan sekarang ini.

Kalandra tersenyum tipis, pria yang tengah memakai kacamata itu terkekeh untuk pertama kalinya didalam hidupnya saat mendengar pertanyaan yang pemuda itu berikan, memang kemarin ia mengatakan ingin ke kantor sebentar setelah mereka pulang dari acara jalan-jalan untuk mengambil beberapa berkas yang ada, namun karyawannya membutuhkan tanda tangannya sehingga ia mengerjakan itu semua lebih dulu, memang butuh satu jam lebih. Mungkin pemuda itu kapok?

Renzi ikut tersenyum saat melihat suaminya itu terkekeh, jantungnya kembali berdetak dengan sangat cepat melihat pria itu mengenakan kacamata dan juga terkekeh, terlihat sangat sempurna hanya karena pertanyaan yang ia berikan, bundanya pernah bilang kalau suaminya itu hampir tak pernah tertawa sejak umur 3 tahun lebih sampai sekarang ini, ia baru melihat sendiri bagaimana pria itu terkekeh dan juga tersenyum walaupun sangat tipis.

"Hanya dua lembar lagi, sebentar." jawab Kalandra setelah menghentikan kekehan miliknya karena pertanyaan pemuda itu, membuat Renzi menganguk sebelum kembali naik keatas tempat tidur sekarang ini.

Pemuda itu kembali keatas tempat tidur dengan tatapan terkunci pada suaminya yang masih mengerjakan tugasnya, dua lembar itu cukup sedikit jadi ia tak perlu menunggu sampai satu jam seperti kemarin lagi.

Renzi menunduk, memilin kancing piyama tidur miliknya untuk melampiaskan rasa bosannya sekarang sebelum ia merasakan sentuhan di kepalanya, pemuda itu kembali mendongak sebelum tatapan miliknya bertemu dengan tatapan lembut milik suaminya itu, entah hanya ia yang merasa tatapan itu melembut atau memang sekarang pria itu mulai bersikap lembut padanya.

"Bosan? Mau bicara sebentar?" tanya Kalandra, ia mengambil tempat duduk disamping pemuda itu dengan terus menatap kedua mata bulat pemuda itu.

"Em bosen, cuman sekalang bosennya udah belkulang kalena mas Kalandla sudah selesai," ujar Renzi, ia hanya bosan karena harus menunggu sangat lama tadi, sehingga sekarang saat suaminya itu selesai, ia merasa sedikit lebih baik.

"Kamu pernah jalan-jalan keluar negeri?" tanya Kalandra, ia ingin memastikan lebih dulu sebelum mengambil langkah lebih jauh lagi nantinya, karena ia takut jika pemuda itu belum pernah keluar negeri maka kemungkinan Renzi terkena jet lag akan besar jadi lebih baik bertanya dulu bukan?

"Pelnah, cuman udah lama. Dua tahun yang lalu mungkin," jawab Renzi, ia sedikit lupa kapan terakhir kali ia dan kedua orang tuanya jalan-jalan keluar negeri, tapi ia cukup sering keluar negeri.

"Ikut saya keluar negeri untuk liburan mau?" tanya Kalandra, ia yakin jika pemuda itu sudah terbiasa keluar negeri jadi ia akan menawarkan itu semua, walaupun tahu apa yang akan pemuda itu jawab nantinya.

"Mau! Lenzi mau ikut mas Kalandla!" ujar Renzi dengan semangat yang luar biasa sekarang ini.

Kalandra menganguk mendengar jawaban yang pemuda itu berikan, itu artinya nanti ia akan mengurus semuanya agar mereka berdua bisa pergi berlibur keluar negeri, walaupun disini saja sudah bisa membuat mereka menjadi dekat tapi ia ingin melakukan hal yang berbeda sekarang.

"Saya akan mengurus semuanya terlebih dahulu agar semua persiapan kita matang dengan sempurna sebelum berangkat nantinya." ujar Kalandra dengan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, diikuti Renzi yang melakukan hal yang sama juga, ia bisa melihat jika pemuda itu tengah tersenyum sekarang ini.

"Kemari," ucap Kalandra, merentangkan kedua tangannya bermaksud ingin membawa pemuda itu kedalam pelukan hangat miliknya, Renzi bertambah tersenyum melihat itu semua sebelum menyamankan tubuhnya didalam pelukan suaminya itu.

Bersambung...

Votmen_

MAS KALANDRA {BXB} END✔️Where stories live. Discover now