36

7.1K 679 11
                                    

Beberapa saat kemudian pintu ruangan dimana Renzi tengah di periksa dibuka, dengan seorang dokter keluar dari sana membuat Kalandra langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menanyakan bagaimana keadaan istrinya sekarang, karena demi apapun ia merasa sangat takut sejak tadi.

"Bagaimana?" tanya Kalandra dengan nada dingin seperti biasa, namun raut wajah pria itu membuktikan jika ia sedang merasa khawatir sekarang ini.

Terlihat dokter pria paruh baya itu tersenyum melihat bagaimana tingkah pria yang terkenal dengan sikap dingin dan juga ke suksesannya di usia muda.

"Istri anda dalam keadaan baik, semuanya sangat baik sehingga tak ada yang perlu anda pikirkan lagi. Ini semua wajar terjadi saat seseorang tengah mengandung, jadi jika hal seperti ini terulang lagi Anda tak perlu merasa khawatir. Mungkin nanti saya akan memberi beberapa resep untuk anda tebus dan berikan pada istri anda jika terjadi mual atau pusing lagi nantinya." ujar dokter itu dengan senyuman miliknya, rasanya luar biasa saat bisa melihat secara langsung bagaimana raut khawatir dari Kalandra sekarang ini.

"Hamil?" tanya Kalandra, ia merasa jika telinganya masih berfungsi dengan baik, lalu kenapa sekarang ada perkataan aneh masuk kedalam telinganya?

"Iya hamil, ini kasus yang cukup langkah namun saya pernah menemui kasus seperti ini beberapa kali sehingga merasa ini hal biasa. Istri anda tengah mengandung sekarang, usianya baru satu minggu lebih, di usia ini anda harus extra menjaga dia dengan baik, terlebih dia seorang pria yang sangat jarang bisa mengandung, dan daya tubuhnya juga kurang kuat sehingga harus lebih lagi menjaga mereka berdua nantinya, " ujar dokter itu menjelaskan semuanya tanpa tersisa sedikitpun, karena bagaimana pun ia tahu jika hal ini pasti terasa aneh untuk seorang pria seperti Kalandra yang sangat terkenal di media.

Kalandra menganguk, ia mulai mencerna semuanya dengan baik sekarang ini. Karena bagaimana pun ia harus percaya dengan apa yang dokter katakan, karena itu semua pasti nyata dan tak bohong sama sekali. Ia hanya merasa sedikit syok saat tahu satu fakta ini jika si manis ternyata bisa mengandung, di satu sisi ia merasa senang karena akan menjadi orang tua sekarang ini, namun di sisi yang berbeda ia juga merasa cemas karena dokter mengatakan jika kehamilan ini sangat beresiko, belum lagi daya tahan si manis yang kurang kuat, semakin cemas ia di buatnya, ingin menolak namun tak bisa karena ini merupakan pemberian yang diatas untuk mereka berdua.

Cepat atau lambat ia harus menerima ini semua dengan baik, karena itu artinya dengan kehadiran anak ini maka keluarga mereka akan lebih lengkap nanti nantinya. Ia hanya perlu menjaga Renzi dengan baik dan memberi vitamin agar tubuh pemuda itu lebih kuat dari sebelum hamil ini.

Dengan pelan ia mulai membuka ruangan di mana Renzi di periksa tadi, terdiam saat melihat kedua mata bulat itu masih tertutup sekarang ini, berjalan mendekat sebelum mengelus surai hitam itu dengan pelan, ia sangat cemas namun tak ada alasan untuk menolak karena bagaimana pun ini pemberian yang diatas, tanda jika yang diatas percaya jadi ia harus membuktikan semuanya mulai sekarang, ia pasti bisa menjaga si manis dan juga bayi yang tumbuh bersama dengan Renzi sekarang, bukti cinta mereka berdua.

"Mas tak tahu apa kamu bisa menerima ini semua dengan baik nantinya atau justru menolak. Karena bagaimana pun tingkahmu masih seperti anak kecil, pasti akan sulit untukmu menerima ini semua," ujar Kalandra dengan tatapan terkunci pada si manis sekarang ini.

Ia tahu jika mungkin ini semua juga akan sulit untuk pemuda itu, karena mengandung bukanlah hal yang mudah terlebih tingkah pemuda itu masih seperti anak kecil, maka semakin berat rasanya untuk menjalani ini semua. Kalandra berharap semoga saja pemuda itu mau menerima ini semua dengan baik tanpa merasa terbebani, karena ia juga sedikit tak menduga hal seperti ini akan terjadi didalam hidup mereka berdua sekarang.

Andai ia tahu sejak awal jika si manis bisa mengandung, maka ia akan berusaha menahan semuanya dan memberi pengertian pada pemuda itu agar tak melakukan itu semua, namun sayangnya ia tak tahu hal seperti ini akan terjadi bahkan dalam sehari main saja, bukan beberapa kali. Mungkin jika tahu dari itu ia akan menunda semuanya, lagi dan lagi ia memikirkan itu semua, bukan ingin menolak atau merasa tak senang sekarang, ia hanya tak ingin menbuat si manisnya menderita dan merasa terbebani nantinya.

"Mas juga akan berusaha membuatmu mengerti nantinya, karena bagaimana pun ini semua sudah terjadi, sekuat apapun kamu menolak atau tak ingin menerima ini semua, kita tak bisa menolak ini semua, karena kita di beri titipan yang harus di jaga dengan baik mulai sekarang ini." ujar Kalandra kembali, ia merasa takut dengan tanggapan yang akan si manis berikan nanti jika ia memberitahu semuanya tanpa tersisa nantinya.

Kalandra terus memerhatikan pemuda itu sampai kedua mata bulat itu mulai terbuka kembali, tatapan mereka bertemu sebelum Renzi tersenyum menatap kearah suaminya itu.

"Lenzi tadi disuntik sama doktelnya, katanya Lenzi nda boleh takut soalnya ini demi kesehatan Lenzi sendili," ujar Renzi saat mengingat apa yang dokter itu katakan padanya tadi, dokter itu juga mengatakan padanya jika suaminya tak bisa ikut masuk selama pemeriksaan berlangsung, sehingga ia hanya menurut saja dengan itu semua.

"Bagaimana keadaan kamu? Masih merasa pusing?" tanya Kalandra dengan mengambil tempat duduk disamping si manis, sebelum menggenggam tangan itu dengan lembut sekarang ini.

"Pusing, cuman dikittttt banget. Sekalang Lenzi cuman melasa lemah, nda bisa jalan dulu sekalang ini," ujar Renzi dengan mengatakan apa yang ia rasakan sekarang, karena memang tadi ia merasa sangat pusing sehingga semuanya terasa sangat gelap tapi sekarang semuanya jauh lebih baik dari tadi.

"Baiklah, mas akan menemani kamu disini. Tadi dokternya sudah memberi resep obat untukmu, agar kondisimu lebih baik lagi." ujar Kalandra, ia menarik si manis agar memeluknya sekarang, ia berdiri dari tempat duduknya sekarang.

"Lenzi sakit ya mas?" tanya Renzi setelah cukup lama mereka berpelukan, membuat Kalandra terdiam karena sejak tadi ia tengah sibuk memikirkan perkataan apa yang harus ia berikan pada si manis.

"Nanti kita bicarakan itu semua, sekarang mas ingin menikmati kebersamaan kita dulu. Mas ingin kamu segera sembuh dan kita bisa pulang kerumah nantinya." ujar Kalandra dengan memeluk si manis, ia harus memikirkan semuanya dengan baik agar pemuda itu mudah mengerti dengan apa yang ia katakan nantinya.

Bersambung..

Votmen_

Bayi 👶 punya bayi 👶

MAS KALANDRA {BXB} END✔️Where stories live. Discover now