34

7.5K 694 13
                                    

Renzi terdiam melihat kedua temannya makan dengan lahap karena sekarang sudah waktunya makan siang, namun entah kenapa sejak tadi pagi ia sangat malas untuk makan bahkan sampai tak mood untuk memakan apapun itu, padahal ia termasuk maniak makanan sekali tapi sekarang melihat makanan saja ia malas, rasanya ingin muntah melihat makanan. Mungkin tadi pagi jika tak di paksa, maka ia tak akan sarapan namun karena suaminya memaksa alhasil ia makan dengan susah payah, sehingga tadi saat kedua temannya menawari untuk makan sesuatu ia menolak dan memilih memesan minuman saja sekarang.

"Lo kenapa Re? Gue liat-liat hari ini lo belom makan apapun itu, biasanya lo pasti makan Mie ayam, bakso, batagor, cemilan, semua yang bisa lo makan pasti akan lo pesan tapi sekarang kenapa lo hanya pesan minuman doang?" tanya Lisa yang sejak tadi memerhatikan tingkah dari istri sepupunya itu, karena ia merasa jika Renzi sangat sedikit makan apapun hari ini.

Renzi cemberut, ia merasa malas berbicara juga entah kenapa namun jika ia tak mengatakan hal apapun pasti mereka akan merasa heran dan juga bingung bukan? Maka sekarang mau tak mau ia akan menjelaskan semuanya.

"Lenzi nda pengen makan apapun itu hali ini. Lasanya nggak ada mood buat makan, biasanya kan Lenzi makan banyak tuh? Tapi sekalang, liat makanan aja mau muntah," ujar Renzi dengan tatapan sendu miliknya, sudah beberapa hari belakangan ini moodnya memang kurang baik, entah napsu makannya berkurang atau mood bicaranya berkurang, ia sendiri merasa aneh dengan tubuhnya.

"Lo sakit?" tanya Dina, gadis itu menyentuh dahi Renzi menggunakan punggung tangannya, sebelum beranjak dari tempat duduknya secara tiba-tiba saat merasakan panas di dahi pemuda itu.

"Lo harus istirahat di Ukk dulu anjir! Lo sakit sekarang, pantes aja lo bilang kalo nggak napsu makan orang lo sakit," ujar Lisa ribut sendiri, karena mereka ditugaskan untuk menjaga pemuda itu jadi ia begitu sensitif jika menyangkut apapun tentang pemuda itu.

Renzi menunduk, ia tak merasa sakit tapi memang akhir-akhir ini semuanya berantakan, entah mood makan, mood bicara semuanya berkurang bahkan terkadang rasanya pusing. Ia beranjak dari tempat duduknya untuk melakukan apa yang Lisa katakan tadi, karena tak ingin membuat kedua temannya itu merasa cemas hanya karena ia sakit sekarang, ini kedua kalinya ia sakit selama menikah dengan suaminya itu.

****

Kalandra terdiam didalam ruang kerja miliknya, pikiran pria itu mengarah pada kejadian selama beberapa hari ini, ia merasa Renzi cukup aneh sekarang, tidur tak ingin di peluk, tak ingin bicara, tak ingin makan bersama bahkan tak ingin makan sesuatu juga. Ia merasa aneh dengan itu semua apa lagi saat mendengar jika pemuda itu tak ingin makan apapun, rasanya aneh dan juga menyakitkan.

Karena biasanya si manis selalu banyak bicara, banyak tingkah, selalu ingin melakukan hal yang romantis bersama dengannya dan yang paling penting, pemuda itu selalu makan dengan sangat banyak, apapun makanannya. Tapi sekarang si manis berubah begitu aneh sehingga sering kali membuatnya melamun di kantor, karena saat ingin fokus pasti pikirannya mengarah pada Renzi, memikirkan semua sikap aneh pemuda itu selama beberapa hari ini.

Tak mungkin ini semua terjadi karena si manis sudah mulai dewasakan? Atau karena mereka belum melakukan hubungan lagi selama beberapa hari ini? Jika alasan yang kedua itu memang benar, pasti Renzi akan mengatakan semuanya padanya tanpa tersisa apapun dan ia juga akan memberi pengertian pada pemuda itu jika mereka tak bisa melakukan itu dulu selama beberapa bulan kedepan, karena jujur Kalandra takut si manis sakit lagi karena perbuatannya.

"Semakinku tahan semuanya dan memikirkan semua kemungkinan yang ada kenapa dia bisa berubah, semakin membuatku merasa bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ada apa dengan Renzi-ku sekarang ini? Kenapa dia jadi tertutup dan tak ingin bicara denganku? Apa aku membuat kesalahan padanya? Jika memang benar bukankah dia bisa membicarakan itu semua denganku?"

Pemikiran baru lagi muncul, ia mulai merasa jika si manis mengabaikan dirinya karena ia berbuat kesalahan, namun jika itu memang benar bukannya Renzi bisa langsung mengatakan padanya dimana letak kesalahannya agar ia bisa memperbaiki semuanya, bukan malah terdiam saja seperti ini sehingga menbuatnya merasa takut sendiri dengan semua yang ada didalam pikirannya sekarang ini.

Tatapan kedua mata tajam itu mengarah pada handphone miliknya yang terlihat ada panggilan masuk, ia terdiam sebelum melihat siapa yang tengah menelpon sekarang, Kalandra langsung mengangkat panggilan itu saat melihat nama Lisa tertera disana, pikirannya langsung jahat dengan semua kemungkinan yang akan terjadi sekarang, entahlah akhir-akhir ini ia ikut merasa linglung karena melihat Renzi berubah.

"Iya?" ujar Kalandra, dingin seperti biasa namun didalam perkataan itu mengandung begitu banyak rasa khawatir didalamnya sekarang ini.

"Bini lo sakit anjir! Dia ada di ukk kampus sekarang ini, lo kesini cepatan soalnya kita berdua nggak tau harus gimana soalnya bini lo nolak buat dibawah kerumah sakit!"

Sambungan itu Kalandra matikan secara sepihak sebelum beranjak dari tempat duduknya, apa yang ada didalam pikirannya salah semua karena nyatanya semua sikap aneh si manis selama beberapa hari ini karena Renzi sakit, ia sama sekali tak menduga ini semua karena pemuda itu baru saja sembuh dari sakitnya beberapa hari yang lalu tapi sekarang sudah sakit lagi? Apa mungkin ia salah menjaga si manis dengan baik sehingga sering sakit seperti sekarang?

Ia langsung masuk kedalam mobil miliknya saat sampai di parkiran yang ada di perusahaan, terdiam sangat lama dalam perjalanan ke kampus karena bagaimana pun ia harus fokus agar bisa sampai disana dalam keadaan selamat dan juga sehat.

Saat sampai di kampus dalam waktu cukup cepat, Kalandra langsung keluar dari dalam mobil miliknya dan masuk kedalam sana tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari orang lain, sekarang pikirannya hanya tertuju pada si manis yang tengah sakit sekarang.

Karena ia tahu jika Renzi sakit pasti akan sangat manja dan ia ingin sekali menemani pemuda itu sekarang, persetan dengan pekerjaan karena memang selama beberapa hari ini pikirannya hanya tertuju pada pemuda itu saja, sehingga sekarang saat tahu kabar ini rasanya campur aduk, antara terkejut dan juga bingung dengan apa yang terjadi sehingga Renzi bisa sakit sekarang, apa mungkin karena tak makan dengan baik? Ia selalu memaksa namun si manis menolak dengan alasan dia akan mual jika di paksa sehingga ia hanya menuruti saja, tapi hal ini semua malah terjadi.

Bersambung...

Votmen_

MAS KALANDRA {BXB} END✔️Where stories live. Discover now