Dasi 24

1.4K 226 66
                                    

Pembaca Rashoura tersayang, maafkan diriku ini baru bisa kembali.

Minggu lalu ulang tahun dan beberapa hari ngurusin pengiriman buku dulu, alhasil enggak sempet nulis sama sekali. Maaf aku lupa mengabari di Wattpad.

Kalau kalian kecarian aku dan bingung kenapa aku menghilang tanpa update di Wattpad, pastikan kalian ikuti Rashoura di Instagram @ ra_shou . Selalu info update cerita ada di sana.

Yuk, mari kembali ke Mas Rayyan dan Pak Wis.

Part ini 2000 kata.

Selamat menikmati Minggu malam~

Expect update berikutnya dalam waktu dekat.

Oh ya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. TB tetap update waktu puasa, tapi baca di waktu yang tepat, ya.

-Ra








Ini adalah hari ketika kantor terasa lebih adem.

Bukan karena curah hujan di Jakarta sedang tinggi dan jendela kerap berembun lebih banyak saat Rayyan bangun pagi.

Karyawan juga merasa demikian. Mereka berjalan di koridor tidak lagi dengan langkah cepat dan takut-takut berpapasan dengan Bapak CEO mereka.

"Pagi, semuanya," Pak Wis datang ke kantor cukup pagi, tetapi menyapa semua karyawan dengan keramahan yang berbeda.

Pria itu juga memberikan senyum untuk karyawan yang memberanikan diri untuk menyapanya.

Ini yang membuat kantor jadi lebih adem, lebih damai.

Saat Rayyan sedang memanggul galon ke dispenser, dia mendengar para karyawan sedang bergosip.

"Waduh, ada angin apa, nih? Apa si Bapak udah mulai move on dari mantan tunangan? Hari ini beda!"

"Sumpah, ya, Pak Wis kalau udah senyum dan lembut gitu enak banget diliat, cuy! Cakep banget doi!"

"Semoga gini terus, ya. Jangan sampai besok mendadak jutek lagi."

Sambil mengangkat bokong galon dan membalikkan ke corong dispenser, Rayyan cuma bisa senyum diam-diam.

Rayyan juga sebenarnya masih senang sejak mereka bisa duet dadakan itu.

Meski duetnya diakhiri dengan sedikit raut sedih.

Tetapi, melihat ekspresi Pak Wis pagi ini yang lebih ramah, lebih lembut bertutur pada para karyawan, Rayyan lega. Walau ia masih sedikit mengkhawatirkan kondisi psikis pria itu.

"Mas, Mas Rayyan! Live duet Mas sama Pak Wis di-upload ke YouTube, tuh, sama akun Lambe Jantina. Rame di YouTube. He he he." Mas Dicky pagi-pagi sudah menyapa Rayyan di pantry, ngajak ngobrol sekalian minta dibuatkan teh jahe untuk mencegah flu. Oh ya, flu memang sudah musimnya karena hampir sebagian karyawan kantor mengenakan masker sekarang, kena flu dan demam ringan.

Maka dari itu, Rayyan membuatkan Pak Wis teh jahe sore itu. Menuju ruang kerja pria itu, Rayyan berpapasan dengan beberapa karyawan HRD yang berpamitan untuk pulang, salah satunya Mbak Danastri.

"Wah, enak banget dibikinin teh jahe sama Mas Rayyan, saya juga mau dong, Mas!" Mbak Danastri menggoda.

"Mbak Dana tinggal minta aja, pasti saya buatin, kok," kata Rayyan.

"Tapi kalau buat Pak Wis cangkirnya memang harus spesial, ya? Kenapa cangkir kucing lucu gini, sih?"

Rayyan mendengus. "Ya, Pak Wis suka kucing, kan?"

Tampan Berdasi (MxM)Where stories live. Discover now