1. Keputusan Abi

869 74 14
                                    

Assalamualaikum semua,,,
Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.
.
.

Enjoy your time!

.
.


"Aleeya mau kemana lagi kamu, nak! Pakaian mu sangat tidak sopan, Alee."

"Pergi main," jawab gadis itu seadanya.

"Sekarang sudah malam, kembali kekamar mu! Kamu itu anak gadis!"

"Apasih, Bi. Aku cuma mau main sama teman-temanku!"

"Ini sudah malam, Aleeya. Tolong jangan pergi," pinta pria itu kepada anaknya.

"Aku tetap bakal pergi. Kunci rumah aku bawa, Abi gak perlu nunggu aku pulang."

Gadis itu langsung melenggang pergi meninggalkan pria yang di panggil Abi itu seorang diri dirumahnya.

"Ya Allah, Ya Rabb. Lindungilah anak hamba dan bukalah pintu hatinya."

Aleeya Dzakira Husain, perempuan cantik yang tumbuh menjadi seorang gadis yang cukup pembangkang terhadap ayahnya. Tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, mungkin itulah salah satu penyebab ia menjadi seperti sekarang. Sejak lahir ia sudah ditinggal jauh oleh ibunya yang lebih dahulu menghadap sang Ilahi.

Keras kepala, susah diatur dan tidak dengar omongan sudah menjadi bagian dari kehidupan gadis itu.
Ibnu Husain, sebagai ayahnya pun bingung harus bagaimana menghadapi putri semata wayangnya ini. Segala cara ia coba, tapi tetap saja gadis itu selalu tidak mendengarkan apa yang ia ucapkan.

"Hai, Lau. Udah lama nunggu?"

"Enggak kok, gue juga baru sampai, Al," jawab gadis yang bernama Laura.

"Irham sama Arsyad udah didalam? Kalo gitu, ayo kedalam kasian mereka nunggu."

Laura, Aleeya, Irham dan Arsyad merupakan teman sekelas yang sangat dekat, bisa dibilang mereka adalah sahabat. Namun sayang, pergaulan mereka terbilang cukup bebas. Keluar malam, pergi nongkrong ke cafe hingga larut adapun sesekali mereka pergi ke club malam yang cukup terkenal di kota ini.

"Seksi banget pakaian lo, Alee." celetuk Iryad saat kedua gadis itu tiba di salah satu club malam.

"Seksi? Biasa aja sih."

Hanya dengan menggunakan tanktop dan celana hotpants sepaha, membuat lekukan tubuh gadis itu semakin terbentuk.

"Ayo! Kita happy-happy malam ini!" seru Aleeya kepada teman-temannya dan mulai meminum minuman alkohol yang ada disana dan juga berjoget ria.

Jam sudah menunjukkan larut malam, Aleeya masih berada di club tersebut. Dengan kesadaran yang tersisa sedikit, ia memilih untuk pulang ke rumahnya.

"Gue pulang duluan," ia berjalan sempoyongan menuju pintu club dan memberhentikan taksi untuk membawanya pulang.


🤍🤍


"Abi apa-apaan sih! Aku gak mau masuk pesantren!"

Ibnu memijit keningnya, pusing dalam menghadapi ego yang ada didalam diri anaknya.

"Mau tidak mau, suka tidak suka kamu harus masuk pondok!"

"Aku gak mau, Abi," rengek Aleeya.

"Kamu lihat semalam, kamu pulang dengan keadaan mabuk dan pakaian yang kurang bahan itu?! Sadar Alee, kamu itu perempuan!"

I LOVE YOU GUSWhere stories live. Discover now