16. Ulang Tahun

449 74 6
                                    

Assalamualaikum semua,,,

Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.

.

Enjoy your time!

.

.


Hari ini merupakan hari kelahiran Gus Malik. Hari dimana bertambahnya usia dan berkurangnya jatah kehidupan seorang manusia. Sebenarnya tidak perlu perayaan besar-besaran atas berkurangnya umur seseorang, tapi mungkin sudah menjadi tradisi orang banyak untuk merayakannya.

Seharian ini Aleeya mencueki Gus Malik, ini adalah bentuk rencana dirinya dan juga Ning Jihan tadi malam. Sebenarnya ia tidak tega, tapi sesekali menjaili suaminya tidak apa-apa.

"Humairah, Mas ada salah ya sama kamu? Kok Mas kamu cuek in terus dari tadi,"

"Enggak ada."

"Kaan, pasti Mas ngelakuin sesuatu yang buat kamu marah,"

Aleeya menatap tajam ke arah Gus Malik.

"Diem deh, aku lagi ngerjain tugas," tutur Aleeya.

Dalam hatinya, ia sangat ingin tertawa melihat ekspresi Gus Malik yang terlihat lucu di matanya. Pria itu berusaha mengajak dirinya mengobrol.

Bibir yang ditekuk, wajah yang memelas. Dalam hati Aleeya, ingin ia mengatakan kepada suaminya itu bahwa ia sangat gemas dengan tingkah Gus Malik.

"Katanya tadi mau pergi, pergi aja," celetuk Aleeya.

"Gak jadi, kamu kayak gini."

"Lah kan aku emang gini,"

"Enggaaak,"

"Apanya yang enggak sih? Pergi aja kalo mau pergi. Katanya kamu ada ngisi ceramah di Masjid kota,"

"Apa jangan-jangan kamu ngambek karena nggak Mas ajak?"

"Geer banget, enggak ya. Pergi sana, masa seorang penceramah telat,"

Tapi Gus Malik masih diam terduduk disamping tubuh Aleeya.

"Mas, jangan buat kesel deh. Janji tuh ditepatin, marah nanti aku nih,"

Dengan berat hati, Gus Malik mengganti pakaiannya didalam kamar mandi dan pergi menuju tempat ceramah yang tak cukup jauh dari pondok.

"Mas pergi dulu, Humairah. Assalamualaikum,"

Gus Malik mengecup singkat pucuk kepala Aleeya sebelum meninggalkan kamarnya.

"Waalaikumsalam,"

Merasa Gus Malik sudah benar-benar pergi, Aleeya langsung bergegas menuju dapur untuk membuat kue untuk suaminya.

"Umma bantu ya, Sayang," sahut Nyai Syafa saat melihat menantunya sibuk di dapur.

"Iya, Umma. Terimakasih ya,"

Nyai Syafa hanya tersenyum. Ia sangat bahagia melihat menantunya ini sangat peduli terhadap putra sulungnya. Ning Jihan berada di ruang tamu mempersiapkan dekorasi kecil-kecilan disana.

Aleeya membuat hiasan simple diatas kue yang sudah dibaluti dengan cream berwarna hitam. Tidak perlu terlalu rame, terpenting ungkapan dari hati tersampaikan.

I LOVE YOU GUSWhere stories live. Discover now