7. Berubah

349 70 18
                                    

Assalamualaikum semua,,,

Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.

.

Enjoy your time!

.

.

Sesuai dengan perkataan Mbak Selvi kemarin, ia mengadukan perilaku Aleeya kepada Kyai Ghufran.

"Begitu Pak Kyai," ujar Mbak Selvi usai menceritakan apa yang ia alami semalam. Sedangkan Kyai Ghufran mendengari semua yang diceritakan olah Mbak Selvi.

"Apakah benar begitu, Aleeya?"

Aleeya mengangguk, "Memang seperti itu, tapi saya ada urusan dengan Gus Malik, Kyai."

Kyai Ghufran baru ingat jika semalam anak sulungnya meminta izin untuk mengajak Aleeya pergi ke pasar malam untuk menghibur menantunya itu.

"Biarkan urusan Aleeya menjadi tanggung jawab saya. Silahkan Mbak jika ada kegiatan di luar, monggo saja," ucap Kyai Ghufran.

Setelah berpamitan, Mbak Selvi keluar dari ruangan Kyai Ghufran menyisahkan Aleeya dan pemilik pesantren tersebut.

"Aleeya, ada amanah yang harus saya sampaikan kepadamu,"

"Apa itu, Kyai?"

"Ini amanah dari Abi mu. Sebelum pergi menghadap Allah, Abi mu pernah berpesan kepada saya untuk menuntun kamu menjadi lebih baik dari sebelumnya,"

"Nak, bismillah ayo berubah ya menjadi wanita yang lebih sholehah lagi."

Aleeya hanya diam tak bersuara.

"Abi mu mau melihat putrinya ini menjadi wanita yang bisa membawa ia dan istrinya menuju syurga berkat putrinya. Ia ingin kamu semakin dekat dengan Sang Khalik,"

Dalam benak Aleeya terdapat banyak penyesalan atas apa yang pernah ia perbuat selama ini. Ia membantah perkataan ayahandanya, menyusahkannya dan bahkan ia tidak tau jika Abi nya menderita selama ini. Betapa durhaka dirinya terhadap cinta pertamanya itu.

"Ya allah, maafkan lah hambamu," lirihnya.

Tetesan airmata mulai bercucuran di wajah Aleeya. Bayangan wajah Abi Ibnu yang tersenyum terlintas di pikirannya membuat dirinya semakin merasa bersalah.

"Abi, maafkan lah Alee yang selalu menyusahkan mu dan membuat Abi menderita," ujarnya dalam hati.

Kyai Ghufran yang melihat Aleeya menangis memanggil putranya untuk datang ke ruangannya.

"Aleeya, kamu pahamkan maksud saya? Abi kamu menyekolahkan kamu disini bukan semata-mata ingin membuat kamu menderita, tapi dia ingin yang terbaik buatmu, nak. Dia sudah memikirkan masa depan mu secara matang hingga beliau tenang meninggalkanmu didunia ini,"

"Sekarang, Abba mohon berubah ya, nak. Demi Abi mu dan Umi mu yang selalu tersenyum melihatmu dari atas sana,"

Tak berselang lama, Gus Malik datang dengan nafas yang terengah-engah.

"Assalamualaikum, Abba,"

"Waalaikumsalam, masuk Mas."

Terlihat Aleeya yang tengah duduk sambil menundukkan kepalanya. Gus Malik seolah bertanya kepada sang ayah apa yang terjadi saat ini. Tapi Kyai Ghufran hanya menyuruhnya untuk menenangkan Aleeya.

"Zawjati, ada apa?"

Aleeya mendongakkan kepalanya dan menatap Gus Malik.

"Gus, aku sangat berdosa kepada Abi." Tangisan Aleeya semakin pecah.

I LOVE YOU GUSWhere stories live. Discover now