10. Humairah-nya Mas

465 63 23
                                    

Assalamualaikum semua,,,

Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.

.

Enjoy your time!

.

.


Kegiatan baru Aleeya sekarang bertambah. Setiap sore ia akan datang ke ndalem untuk sekedar temu kangen dengan suaminya. Kalau kata Gus Malik, sehari gak ketemu rasanya kayak beribu tahun.

Aleeya pikir Gus Malik akan bersikap biasa saja pada dirinya, nyatanya tidak. Sifat manja yang tidak pernah pria itu tunjukkan kepada orang lain sekarang ditunjukkan kepada Aleeya, istri tercinta nya.

Seperti saat ini, hari Ahad atau hari senggang para santri. Dimana tidak ada pembelajaran dan para santri bisa beristirahat setelah melakukan kebersihan yang selesai sekitar pukul 10 pagi tadi. Aleeya langsung ditarik ke ndalem oleh suaminya selepas melaksanakan kebersihan.

"Mas," panggil Aleeya.

Gus Malik yang tengah meletakkan kepalanya di paha Aleeya menatap istrinya.

"Dalem, sayang."

"Ini kita cuma diem-an aja kayak gini? Bosen tauu," ucap Aleeya.

Sehabis melaksanakan sholat Zuhur berjamaah dikamar tersebut, Gus Malik merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Aleeya sebagai bantal.

"Kamu mau apa? Jalan-jalan? Tidur atau kegiatan lain?" tanya Gus Malik.

"Males jalan-jalan, panas."

"Terus Humairah mau apa, sayangku?"

Ia masih belum terbiasa dengan panggilan manis yang diberikan oleh Gus Malik. Tiap kali mendengar panggilan seperti itu, rasanya seperti terbang dengan bebas.

"Bagaimana kalau, kita masak kue? Aku mau nunjukin ke Mas kalau aku bisa masak kue!"

"Boleh, sangat boleh bahkan," Gus Malik bangkit dari posisinya.

"Kita bereskan ini terlebih dahulu kemudian kita ke dapur."

Aleeya mengangguk patuh. Ia dan Gus Malik merapikan perlengkapan sholat yang mereka pakai tadi. Setelah itu mereka keluar menuju dapur.

"Jadi, Humairah nya Mas mau masak apa nih?"

Perubahan panggilan yang sebelumnya menggunakan 'Saya' sekarang sudah menjadi 'Mas'.

Apa gak baper tuh para readers??

"Aku mau masak cookies! Tapi Mas liatin aja ya,"

"Gak mauu, mau bantuin Humairah dong biar cepet selesai terus bisa berduaan lagi," tolak Gus Malik.

"Cuma sebentar, gak lama Mas."

Gus Malik hanya pasrah, dari pada istrinya ngambek lebih baik ia turuti saja kehendaknya. Gus Malik duduk di kursi makan dan menatap setiap gerak gerak yang Aleeya lakukan.

Aleeya mulai membuat adonan Cookies dengan lincah. Ia sudah beberapa kali mencoba resep ini dan berhasil, rasanya pun juga enak.

Maka dari itu ia ingin keluarga ndalem mencoba makanan yang ia buat ini, siapa tau kan suka.

Asik-asiknya mengadoni adonan, tiba-tiba sebuah tangan melingkar dengan pelan di pinggangnya dan jangan lupakan dagu yang mendarat di bahunya.

"M-mas?" ucap Aleeya gugup. Aroma tubuh Gus Malik mampu memasuki indra penciuman Aleeya. Sangat wangi.

I LOVE YOU GUSWhere stories live. Discover now