15. Iman Goyah

482 74 2
                                    

Assalamualaikum semua,,,

Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.

.

Enjoy your time!

.

.

Hari ini, Gus Malik berencana untuk membawa Aleeya pergi menuju makam kedua orang tuanya. Ia pernah berjanji ingin membawa istrinya itu kesana saat mendengar rancauan Aleeya saat sakit kemarin yang terus memanggil nama Abi nya.

"Humairah,"

Aleeya yang sedang membereskan kamar tempat tidur mereka langsung menoleh kearah suaminya.

"Ada apa, Mas? Mas mau makan?"

Gus Malik menggeleng. "Mas mau ngajak kamu pergi ke makam Abi sama Umi."

"Beneran?" mata Aleeya berbinar mendengar ucapan suaminya. Sudah lama ia tidak berkunjung kesana untuk berziarah.

"Iya dong, masa Mas bohong."

Berhubung 2 hari ini adalah tanggal merah, maka Gus Malik juga berencana membawa Aleeya untuk menginap semalam di rumah peninggalan orang tua istrinya itu. Katanya ingin menghabiskan waktu berdua dan menyenangkan istri kecilnya itu.

"Kita juga akan menginap dirumah kamu ya, jadi bawa beberapa pakaian," sambung Gus Malik.

"Siap, Mas! Nanti kita jalan-jalan ketempat yang bagus disana ya."

Setelah membereskan kamar, Aleeya bergegas mempersiapkan baju-baju yang akan dirinya bawa dan juga baju suaminya kemudian membersihkan dirinya. Gus Malik mengatakan bahwa mereka akan berangkat sekitar jam 10 pagi ini. Suaminya juga sudah meminta izin kepada Kyai dan juga Nyai.

Setelah semuanya siap, mereka berpamitan kepada orang ndalem dan memulai perjalanan menuju daerah tempat tinggal Aleeya yang memakan waktu sekitar 2 jam.

"Ini," Gus Malik menyodorkan handphone genggam Aleeya yang selama ini ia simpan. Selama tinggal di pesantren, Aleeya memang tidak memegang handphonenya.

"Waaah, akhirnya bisa megang Hp lagi," ucap Aleeya kesenangan.

Aleeya pun larut dalam aktivitasnya menggunakan handphonenya yang sudah lama tidak ia gunakan. Gus Malik yang melihat istrinya sibuk sendiri pun merasa cemburu, masa dirinya di acuhkan.

"Humairah,"

Aleeya hanya berdehem tanpa melihat kearah Gus Malik.

"Sayangkuu,"

"Zawjati sayang,"

"Bidadari Mas,"

Merasa di panggil terus, Aleeya langsung mengalihkan pandangannya menatap Gus Malik. Ternyata suaminya itu sudah menekuk bibirnya cemberut. Hal itu membuat Aleeya gemas sekaligus panik.

"Iiih, Mas kenapa lohh?" tanya Aleeya yang panik melihat raut wajah Gus Malik.

"Kamu sihh, masa suami gantengnya di acuhkan mentang-mentang udah megang Hp," gerutu Gus Malik seperti anak kecil.

Aleeya hanya terkekeh kecil. Rupanya suaminya ini cemburu dengan handphone yang sedang ia mainkan. Ada-ada saja kelakuan suaminya ini.

"Utututuuu, Mas cemburu yaa. Maafin aku ya, Mamas."

Perempuan itu mengunyel-unyel pipi suaminya. Kemudian Gus Malik meraih tangan Aleeya dan mengecup punggung tangan itu.

"Iih geli tauu,"

I LOVE YOU GUSWo Geschichten leben. Entdecke jetzt