11. Sakit

388 70 7
                                    

Assalamualaikum semua,,,

Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.

.

Enjoy your time!

.

.

Sedari malam tadi, tubuh Aleeya merasa tidak enak. Semua badannya terasa pegal dan juga kepalanya yang pusing. Rupanya suhu tubuhnya terasa sangat panas. Tadi subuh, Salsa sudah memberitahu petugas UKS melalui Mbak Selvi untuk memberikan obat kepada Aleeya.

"Al, gak papa kalo kita tinggal?"

Masalahnya pagi ini, Citra dan Salsa harus masuk kelas di Madrasah. Mereka tidak tega meninggalkan Aleeya sendirian disini hingga petugas UKS tiba.

"Enggak papa, Sal. Bentar lagi petugas UKS datang," jawab Aleeya dengan nada lemah meyakinkan temannya.

Ia hanya mampu berbaring dengan selimut yang menutupi dirinya. Ia merasa dingin, padahal suhu udara tidak terlalu dingin pagi menjelang siang ini.

"Ya sudah, kami pergi dulu. Selesai pembelajaran kami langsung ke sini,"

"Assalamualaikum,"

"W-waalaikumsalam,"

Aleeya hanya mengucapkan istigfar berkali-kali dalam hatinya. Kepalanya terasa sangat sakit saat ini. Beberapa jam ia menunggu, tapi kedatangan petugas UKS tidak terlihat. Apakah benar Salsa sudah memberitahu petugas UKS tadi?

"Assalamualaikum,"

Terdengar suara dan langkah kaki seseorang mendekat ke arah ranjang Aleeya. Ia yakin bahwa yang mengucapkan salam tadi adalah seorang pria. Tapi ia tidak mampu melihatnya, karena membuka mata malah membuat kepalanya semakin terasa sakit.

"Ya Allah, kamu sangat panas, Humairah."

Mendengar panggilan tersebut, Aleeya berusaha untuk membuka matanya.

"M-mas?"

Raut wajah khawatir terlihat jelas di wajah milik suaminya itu. Gus Malik merendahkan tubuhnya hingga sejajar dengan ranjang yang digunakan oleh Aleeya.

Wajah Aleeya yang merah, matanya pun berair karena reaksi dari tubuhnya yang sangat panas itu.

"Udah minum obat?" Aleeya menggeleng lemah.

"Kita ke ndalem aja ya? Biar Mas rawat disana. Kalau disini susah nanti ada yang melihat,"

Sedangkan si gadis hanya mengangguk pelan saja ia tidak bisa berbuat apa-apa karena tubuhnya sangat lemah.

Gus Malik membuka selimut yang membungkus tubuh mungil itu dan memasangkan Aleeya jilbab instan yang ada dikepala ranjang.

"Bismillah," Gus Malik menggendong Aleeya ala bridal style dan Aleeya hanya mampu mengalungkan tangannya di leher pria itu.

Dengan langkah cepat, Gus Malik membawa Aleeya menuju ndalem. Untungnya suasana asrama cukup sepi karena para santri sedang berada di Madrasah untuk kegiatan belajar.

Kedatangan Gus Malik yang menggendong Aleeya tentu membuat Nyai Syafa yang berada di ndalem terkejut.

"Astaghfirullah, ada apa dengan mantu Umma?"

I LOVE YOU GUSWhere stories live. Discover now