9. Bidadari Syurga

402 66 20
                                    

Assalamualaikum semua,,,

Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan Vote dan Komen yaa

.

.

Enjoy your time!

.

.


Aleeya menangis pelan setelah membaca untaian kalimat yang tertulis didalam surat itu. Abi Ibnu sengaja menikahkan dirinya dengan Gus Malik karena ia sudah sangat mempercayai pria itu untuk menjaga dan membimbing putri kecilnya ini.

Ning Jihan dan Kyai Ghufran pun sudah ikut bergabung dengan mereka untuk memperjelas keadaan sebenarnya agar tidak terjadi salah paham.

"Mbak, Mas Malik itu tulus mencintai Mbak," Ning Jihan mendekati Aleeya. "Mbak lihat di video ini, ini bukti cintanya Mas kepada Mbak."

Terlihat disana seorang pria yang menjabat tangan ayahandanya dan mengucapkan ijab qabul dengan menyematkan namanya.

"Ya Allah, ternyata ini nyata," gumamnya dalam hati.

"Sekarang kamu percayakan kepada saya?"

Aleeya mengangguk pelan. Ini sudah takdir yang Allah berikan kepada nya dan ia menerima semua ini, lagi pula tidak mungkin Abi nya melepaskannya kepada orang yang salah.

"Insyaallah, aku percaya Gus."

"Alhamdulillah," ucap mereka semua yang ada disana.

"Tapi afwan, Gus, Umma dan Abba aku belum bisa menyebar luaskan perihal pernikahan kami."

"Kenapa, nak? Apa kamu keberatan?"

Aleeya menggeleng tanda tidak membenarkan ucapan Nyai Syafa.

"Nyai, aku ini adalah santri yang nakal dulunya. Sekarang aku menjadi istri seorang Gus, rasanya sedikit tidak etis melihat sisi kelam yang ada diriku ini. Hanya butuh waktu kok, jika aku siap maka aku akan memberitahu Gus Malik," jelas Aleeya.

"Tidak apa-apa, kami juga tidak memaksa kamu, nak. Kamu sudah mengetahui ini kami sangat bersyukur, tidak perlu lagi kami menutupi hal ini lagi dari kamu," tutur Kyai Ghufran.

"Dan sekarang, aku bisa menghabiskan waktu aku bersama Mbak ipar ku!"

Gus Malik melirik Adeknya dengan tatapan sengit. "Ini istrinya Mas! Gak boleh kamu ambil alih,"

Dipeluknya Aleeya dengan cepat. Hal itu membuat si gadis kaget dan malu, didepan mereka ini masih ada Kuai Ghufran dan Nyai Syafa yang melihat mereka.

"Gus, malu," cicit Aleeya.

"Humairah nya Mas malu ternyata," kekeh Gus Malik.

Sedangkan pasangan suami istri didepan mereka hanya tersenyum saja. Ini yang di nanti-nanti oleh putra mereka sejak lama, menghabiskan waktu bersama istrinya.

"Aleeya, sesekali tinggal lah di ndalem, ini juga rumahmu, nak."

"Iya, Umma."

"Ajaklah istrimu kekamar dulu Mas, Umma rasa masih banyak hal yang harus kalian bicarakan," tutur Nyai Syafa.

Gus Malik menarik tangan Aleeya dan menuntunnya kekamar miliknya.

"Bismillah ya Umma, semoga Mbak Aleeya bisa menerima Mas,"

"Aamiin Dek, doakan saja Mas mu itu,"

Tepat didepan kamar milih Gus Malik, Aleeya merasakan jantungnya berpacu berkali-kali lipat. Ini pertama kalinya ia memasuki kamar seorang pria. Meskipun ia dulu nakal, tapi ia tidak pernah masuk kekamar seorang pria.

I LOVE YOU GUSWhere stories live. Discover now