Bab 18

24.2K 1.9K 14
                                    

Deru angin menerpa wajah Langit yang masih menutup mata, mengernyitkan dahinya heran dengan angin yang semakin kencang mengenai wajahnya, dengan perasaan ragu ia membuka matanya sedikit.

Cahaya menyilaukan masuk ke kornea matanya membuat ia harus menutup matanya kembali.

"Apa tadi? Apa aku bisa melihat?"Rasanya jantungnya berdetak dengan cepat, apa ia benar benar bisa melihat.

Sedikit membuka kembali matanya dan hal yang terjadi tidak terduga.

"Aku benar benar bisa melihat?"

Langit mencoba memandang sekitar, benar ia bisa melihat, bahkan ia bisa melihat objek yang dekat dan jauh.

Apa ini mimpi atau nyata?

"Tapi dimana ini?"Langit sungguh asing dengan tempat ini, sepertinya ia berada diketinggian, sebuah dinding bata yang membatasi, banyaknya tanaman hias, seperti tempat untuk bersantai yang indah di ketinggian.

Langi tidak mengerti, dan yang baru ia sadari adalah, ia berdiri.

"Apa aku bisa berjalan?"Langit menggerakkan kakinya, dan benar saja Langit bisa berjalan.

Tubuh Langit bergetar menahan sesak dalam dadanya, apa ini adalah akhir dari penderitaan yang ia rasakan.

"Tapi ini dimana?"

Langit membalikkan badannya ketika mendengar suara rintihan seseorang, seketika matanya hampir lepas dari tempatnya melihat apa yang ia lihat.

Dua orang manusia dengan tubuh polos yang tidak memakai pakaian berada disofa dengan kondisi yang saling bertindihan, dan banyaknya barang pecah belah disana, pakaian yang berserakan dilantai dan banyaknya botol minuman keras.

Langit menutup matanya melihat pemandangan itu, sungguh pemandangan yang erotis.

Tapi kenapa banyak darah?

Langit merasa mual sekarang, tidak tahu kenapa ia merasa ingin muntah tapi tidak bisa ia keluarkan.

Saat ingin melihat kembali Langit dikejutkan dengan orang yang berada diatas perempuan itu terjaga.

Saat itu juga Langit mematung, apa dia salah lihat, jika ia maka pasti matanya sudah sangat rabun sekarang.

Sungguh dia terkejut, itu adalah LANGIT.

"A-pa langit benar benar melakukan hal itu?"Kembali lagi pikiran Langit tidak bisa dipercaya apa yang telah ia lihat, benar benar mustahil.

"Sssst.... Sakit banget kepala gua."Ringis Langit ( yang asli) disana.

Seketika mata Langit membola,"anjing! Apa-apaan!"Langit bangkit dari tubuh wanita yang tampak sudah berlumuran darah baik wajah hingga organ vitalnya yang sudah membengkak.

"Aduh kepala gua rasanya mau copot! Sialan! Berani beraninya mereka nyerang gua! Emang babi! Bangsat!"

"Kenapa juga gua nggak pake baju!"Langit memunguti pakaian yang ada dilanda tanpa memperdulikan perempuan yang sudah tergeletak itu.

"Emang sialan! Ini pasti kerjaan dia!"

Tak lama terdengar banyaknya  langkah kaki yang menggema, dan kemudian terdengar dobrakan pintu dari arah pintu yang masih terkunci.

"Langit!"

Langit (asli) dan Langit sama sama menoleh, banyak sekali orang orang disana, wajah mereka terlihat marah dan kepalan tangan mereka terlihat sudah siap menyerang siapa saja.

"Anjing ya Lo! Berani beraninya Lo merkosa adik gua!"

"Intan!"

Langit (asli) tertegun sebentar sebelum menyadari apa yang telah terjadi.

LANGITWhere stories live. Discover now