5. MAKAN

324 29 26
                                    

Hallow, sebelum nya terimkasih ya buat temen temen yang sudah membaca cerita Hi, Gala. untuk jadwal update Gala kalian bisa follow akun wattpad dan Instagram @tarsaranka yaa, kalau kalian suka dengan cerita ini jangan lupa vote dan share ya🥨

 untuk jadwal update Gala kalian bisa follow akun wattpad dan Instagram @tarsaranka yaa, kalau kalian suka dengan cerita ini jangan lupa vote dan share ya🥨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hanindiya mematikan audio yang masih menyala di handphone nya. Perempuan itu melepaskan earphone putih yang masih terpasang di telinganya. Dia mengambil roti yang sudah matang di kantin RJKjandera. Hanindiya sudah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu. Sekarang perempuan itu sudah mulai bekerja.

Untungnya Hanindiya hanya memakai setelan kaos dan celana jeans. Mengingat cuaca siang ini sangat panas sekali. Perempuan itu berjalan memasuki kantor RJKjandera dengan riang, dia membalas satu persatu sapaan orang orang untuk dirinya. Bekerja di perusahaan Gala tidaklah rumit yang Hanindiya bayangkan. Untungnya sudah beberapa hari dia bekerja dirinya tidak pernah sepapasan dengan Gala.

Kata orang orang sih walaupun Gala di kantor. Sangat sulit menemuinya, mengingat betapa sibuk nya jadwal Gala.
Hanindiya duduk di kursinya. Fokusnya terpecah ketika beberapa karyawan perempuan sepertinya menyebutkan nama Gala.

"Eh kalian udah denger belum si kejadian pak Gala gendong cewek di perusahaan pak Rava?"

Salah satu temannya tampak terkejut. "Hah, Gila. Serius? bukanya pak Gala udah punya bini ya? ck ck mentang mentang ganteng."

Hanindiya mengernyit kan dahinya, berusaha mendekat. Perempuan itu berdeham pelan, lalu mendekatkan telinganya ke mereka.

"Xixixixi, ya lo pikir aja sih, secara pak Gala kan gak pernah di kabarin punya pacar, eh tiba tiba bebini, kemungkinan ya di jodohin sama org tua pak Gala, Kayak di film film gituu."

"Hmm, bisa jadi sih... Tapi kalau beneran di jodohin ada kesempatan dong buat godain pak Gala? Siapa tau nanti pak Gala naksir balik sama gue, dipikir pikir siapa sih yang gak mau sama pewaris RJKjandera. Mana ganteng, seksi lagi.."

Hanindiya menggangkat alisnya keheranan. Perempuan itu berusaha mencerna pembicaraan hangat yang sepertinya sudah menyebar di kantor. Hanindiya bukannya kepedean. Tapi perempuan yang di gendong Gala itu siapa lagi selain dirinya? Hanindiya rasa hanya dirinya yang jatuh pingsan di kantor Rava.

Hanindiya menggerutu pelan. "Pantes aja pas pingsan kayak ngeliat Gala, lagian kenapa sih harus banget nolongin? biar gue di cap pelakor kali ya.."

Selesai menguping. Hanindiya mencepol rambutnya. Dia mengambil kuas di atas mejanya. Perempuan itu menatap sketsanya dalam keheningan. Dalam diam tangannya bergerak lincah mengaplikasikan warna ke dalam lukisan tersebut. Perempuan itu tersenyum hangat. Matanya menatap teduh, tampak penuh kerinduan.

Ibunya.

Hanindiya sangat menyayangi ibunya. Walaupun ibunya meninggalkanya. Hanindiya tidak apa apa. Hanindiya rasa mungkin lebih baik ibunya meninggalkanya, dari pada terus menerus hidup terpuruk dan terbelenggu dalam keluarga yang sangat berantakan.

Hi, Gala.Where stories live. Discover now