Bab 22. Melepas

522 68 2
                                    

Happy reading!

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fic ini maupun fic milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Mr. Arrogant

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Kimimaro terpekur. Pandangannya menerawang. Pria itu melempar pandangan ke luar jendela saat bercerita, "Mungkin Anda sudah tahu hidupku hancur setelah perceraian kedua orang tuaku," kenangnya. "Keluargaku bisa dikatakan berada, hidup kami sejahtera, hingga ayahku jatuh cinta kepada rekan kerja sekaligus mantan kekasihnya saat SMA dulu. Sejak saat itu hidupku seperti di neraka."

Kekehan Kimimaro terdengar menyayat. Dengan penuh perhatian Sasuke mendengarkan Kimimaro bicara.

"Aku melarikan diri ke obat-obatan terlarang, membuat keributan hingga akhirnya terlambat menyadari jika perilakuku membuat ibu menderita."

Kimimaro menjeda, mengusap wajahnya, kasar. Air mata menumpuk di pelupuk matanya. "Ayah menikah dengan selingkuhannya, meninggalkanku dan ibu yang harus membanting tulang demi biaya kuliah dan pengobatanku."

Ia kembali menjeda, menatap jemari tangannya yang saling bertaut di atas pangkuan. "Ibuku meninggal dunia beberapa tahun setelahnya karena kanker rahim dan meninggalkanku uang asuransi untuk hidup."

"Maaf untuk kehilanganmu!" ucap Sasuke, tulus Kimimaro menganggukkan kepala, senyumnya terlihat rapuh. Kesedihan, penyesalan, luka menari-nadi di mata kelam pria itu. "Di hari kematian ibuku, aku pergi ke kediaman ayahku. Aku meminta bantuan financial untuk biaya pemakaman ibu karena uang asuransi yang ditinggalkan oleh ibuku tidak bisa langsung cair, tapi pria itu mengusirku. Dia mengatakan jika aku membuatnya malu dan aku bukan anaknya lagi."

Helaan napas Kimimaro terdengar memendam marah. Ekspresi wajahnya berubah sangat serius. "Aku tahu terlambat untuk menyesali kesalahanku, tapi ucapan ayahku membuatku bertekad untuk menamparnya dengan kesuksesanku."

Kimimaro menggelengkan kepala. Ekspresinya terlihat frustrasi. "Sayang, rencanaku tidak semulus yang kuharapkan."

Ia menjeda untuk menarik napas panjang. "Ibuku memiliki banyak hutang demi anak kurang ajarnya ini. Aku benar-benar sialan bukan? Ibuku bekerja banting tulang sementara aku dengan sikap pengecut memilih melarikan diri ke obat-obatan terlarang."

Kimimaro kembali terkekeh, tertahan hingga air matanya jatuh. "Ada banyak hal yang kusesali di masa lalu, menyakiti Naruto salah satunya. Aku belum meminta maaf dengan benar kepadanya. Apa sekarang aku pantas mendapatkan bantuanmu?" Ia menatap lekat Sasuke saat bicara.

Sasuke tidak langsung menjawab. Ia mengangguk pelan dan berkata, "Kau pantas mendapatkan kesempatan kedua," ungkapnya. "Perlu usaha keras, tekad bulat serta keinginan keras untuk itu. Apa kau bersedia? Jika kau bersedia dan sanggup, aku dengan senang hati mefasilitasi keperluanmu."

Kedua mata Kimimaro berkilat penuh harapan. Aku akan melakukan apa pun!" tekadnya bulat.

***

Hari Minggu datang cepat setelahnya. Sasuke dan Naruto berjalan, bergandengan tangan menikmati suasana taman kota dengan perasaan hangat. Sesekali wanita itu melirik, menatap kekasihnya yang terlihat luar biasa tampan.

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now