Chapter 2 : Damai?

5.5K 654 11
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. ^^

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!



Mr. Arrogant

Chapter 2 : Damai?

By : Fuyutsuki Hikari



Matahari bersinar terik siang ini. Naruto memilih untuk menikmati sisa waktu istirahat siangnya di taman belakang hotel. Gadis muda itu menggenggam kaleng minumam ringan yang isinya sudah habis setengah. Ia lalu mendongak, menyempitkan mata sebelum akhirnya menyeka peluh di keningnya dengan punggung tangannya.

Gadis itu menghela napas, pikirannya melayang jauh. Pantai. Dia membayangkan dirinya berada di tepi pantai yang eksotis saat ini. Angin yang bertiup, pasir putih, suara debur ombak, nyanyian camar, gelak tawa ceria, serta aroma garam seolah menggelitiknya. Merayunya untuk datang ke tempat itu.

Ah... ingin sekali dia melarikan diri dari rutinitas pekerjaannya. Kedua matanya terpejam rapat, mulutnya ditekuk ke atas, otaknya masih membayangkan suasana pantai yang menggiurkan. Sejurus kemudian, gadis itu membuka kedua matanya lalu menekuk dalam wajahnya. Musim panas kali ini tidak ada pantai untukku, keluhnya di dalam hati. Jangankan liburan, sudah dua minggu ini dia terus pulang larut malam akibat hukuman yang diberikan Sasuke untuknya.

"Apa tugas yang kuberikan sudah membuatmu gila?"

Perlahan, Naruto mendongakkan kepala, menatap pemilik suara bariton yang terdengar dingin dan geli secara bersamaan? Shit! Umpatnya di dalam hati. Kenapa dia harus bertemu dengan GM-nya di tempat ini? Naruto segera berdiri, merapikan rok kerjanya dengan gerakan kikuk lalu membungkuk hormat.

Sebelah alis Sasuke naik, matanya menatap tajam Naruto yang masih menundukkan kepala. Terlihat betul jika gadis itu merasa tidak nyaman berada di dekatnya saat ini. "Apa sekarang kau juga mengalami gangguan pendengaran?" sindirnya saat Naruto tidak juga menjawab pertanyaannya.

Naruto mendongak, kepalanya dimiringkan ke satu sisi. Apa maksud atasannya ini? Tanyanya di dalam hati. "Maaf, saya tidak mengerti apa maksud pertanyaan Anda." Jawabnya sesopan mungkin. "Dan tidak. Pendengaran saya sama sekali tidak ada gangguan." Sambungnya, masih dengan nada hormat yang dipaksakan.

"Jangan melamun dan tertawa seorang diri, Nona Namikaze!" tegur Sasuke kemudian. Oh, nada suaranya kini terdengar lebih tajam. Nada perintah seorang atasan pada bawahannya.

Naruto mengerjapkan mata. Bagaimana bisa dia tahu jika aku melamun tadi? Gadis itu menggumam di dalam hati. Sejak kapan atasannya itu berada di sana dan memperhatikannya? Kenapa harus Sasuke yang memergokinya saat ini?

"Ini tempat umum. Kau harus bisa menjaga sikap. Bagaimana jika ada tamu yang melihat kelakuan konyolmu dan beranggapan jika hotel ini memperkerjakan karyawan yang diragukan kesehatan mentalnya?"

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now