Chapter 3 : Kenapa?

6.4K 661 25
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. Thank you. ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Mr. Arrogant

Chapter 3 : Kenapa?

By : Fuyutsuki Hikari

Itachi tahu betul jika adiknya; Sasuke, dibalik ekspresi datarnya itu tengah memikirkan sesuatu saat ini. Manik onyx adiknya itu terus terfokus pada layar telepon genggamnya, dan demi Tuhan, sesekali adiknya itu menghela napas keras. Hal yang sungguh ajaib dan amat sangat langka.

Sasuke tidak mungkin bersikap seajaib ini jika hanya memikirkan masalah pekerjaan. Pasti ada hal yang lebih besar dan lebih berat, pikir Itachi dengan sebelah alis terangkat. Itachi menggigit apel merah di tangannya, berdiri bersilang kaki, dengan kedua tangan dilipat di depan dada.

Cinta?

Senyum Itachi terlihat aneh saat pemikiran itu terlintas di otaknya. Itachi menggigit bagian dalam mulutnya, menahan tawa yang bahkan sudah tidak mampu ditahannya.

"Ibu tahu apa yang sedang kau pikirkan saat ini," ujar Mikoto tiba-tiba. Wanita paruh baya itu mengacungkan spatula di tangan kanannya tepat di depan hidung Itachi. "Jangan berani-berani mengganggu adikmu!" tegas Mikoto pada Itachi yang kini hanya menatap bingung ibunya. "Kau tidak bisa membohongiku dengan ekspresimu, Itachi!" kata Mikoto lagi dengan mata menyipit tajam.

"Bu, aku yakin Sasuke sedang jatuh cinta," kata Itachi setengah berbisik sembari mengekori Mikoto ke dalam dapur. "Ayolah, apa Ibu tidak penasaran?"

"Memangnya kenapa jika adikmu jatuh cinta?" Mikoto balik bertanya dengan suara tenang. Dia mengambil sebuah pisau lalu memotong-motong daging sapi dengan kekuatan yang sedikit berlebihan, hal itu tentunya membuat nyali Itachi sedikit ciut hingga memutuskan untuk mundur beberapa langkah. "Adikmu sudah cukup umur untuk menikah. Kalian kira berapa lama lagi kami bisa menunggu untuk bisa menimang cucu?" tambahnya dengan nada sedih yang nyata. "Kedua putraku tidak pernah berpikir hingga sejauh itu," keluhnya membuat Itachi memutar kedua bola matanya. Ah, keluh kesah ibunya ini pasti akan sangat, sangat, sangat panjang. "Kedua putraku sangat sibuk dengan pekerjaannya. Untuk pulang satu minggu sekali saja amat sangat sulit. Seharusnya aku memiliki satu orang anak perempuan agar bisa menemaniku di rumah, dan lihat ayah kalian, sudah waktunya dia pensiun, tapi dia memilih untuk mengabdi selama beberapa tahun lagi."

"Ayah sangat diperlukan di kesatuannya, Bu," ujar Itachi untuk membela sang ayah.

Brakkkkkk!

Mikoto memukul keras meja dapur lalu membalikkan badan dan mengacungkan pisau ke arah Itachi yang tersentak kaget dan menatapnya horor.

Tidak akan terjadi pertumpahan darah, kan? Pikir Itachi kalut.

"Ayahmu sudah tua, Itachi!" desis Mikoto penuh penekanan. "Sudah saatnya dia istirahat dan menikmati masa pensiunnya. Apa tidak ada orang lain untuk menggantikannya? Apa atasannya di kepolisian tidak bisa menemukan orang yang cocok untuk mengambil alih tugas-tugas ayahmu?"

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now