Chapter 6 : Ciuman Memabukkan

8.1K 719 73
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. ^^

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Mr. Arrogant

Chapter 6 : Ciuman Memabukkan

By : Fuyutsuki Hikari






Naruto mengambil sebuah gelas plastik berisi pesanannya dari tangan pelayan. Sudah menjadi kegiatan rutinnya sejak dua minggu yang lalu; setiap pagi ia akan mampir di sebuah kedai penjual kopi di sebelah hotel untuk membelikan Sasuke satu gelas americano panas. Setelah membayar, ia pun bergegas menuju hotel tempatnya bekerja.

Ia pernah menanyakan perihal kebiasaan Sasuke ini pada sekretaris pribadinya, namun wanita itu menjawab jika biasanya Sasuke lebih suka membelinya sendiri. "Dia memang berniat untuk menyiksaku," gumam Naruto saat mendengar jawaban itu.

Dengan langkah panjang dia masuk melalui pintu karyawan di samping hotel. Beberapa pegawai hotel yang berpapasan dengannya menyunggingkan senyum ramah, walau sebenarnya ia tahu jika senyum itu hanya sebuah senyum simpati. Semua orang tahu jika Sasuke tidak menyukainya dan berkeinginan besar untuk menendangnya keluar. Oh, andai mereka tahu apa yang ada di otak Sasuke sebenarnya.

Ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, sebuah napas lega terdengar keras, dia masih punya waktu sepuluh menit hingga atasan barunya itu sampai di kantor. Naruto membuka pintu ruang kerja Sasuke dan terpekik keras. "Oh, Tuhan!" ia sangat kaget saat mendapati atasannya sudah duduk dengan nyaman di atas kursi kerjanya. "Maaf, saya terlambat." Katanya setelah sedikit tenang. Naruto menutup pintu di belakangnya pelan, lalu berjalan tergesa menuju meja kerja Sasuke.

Sasuke hanya mendongak sekilas. "Kau tidak terlambat," katanya acuh. "Aku yang datang terlalu pagi," tambahnya tanpa menatap Naruto yang berdiri gugup di depan meja kerjanya.

Tersenyum kikuk, Naruto meletakkan gelas americano milik Sasuke di atas meja, lalu berdiri tegak, sedikit kaku, menunggu perintah atasannya. "Apa ada yang Anda butuhkan lagi, Sir?" tanyanya setelah terdiam beberapa waktu.

"Tidak." Jawab Sasuke singkat, masih tidak menatapnya.

Naruto mengelap tangannya yang berkeringat dingin pada roknya pensilnya, lalu membungkuk kecil sebelum berbalik, berjalan keluar dari ruangan itu.

"Tunggu!" kata Sasuke kemudian, membuat langkah Naruto berhenti seketika. Wanita itu membalikkan badan pelan, menatap wajah atasannya yang menatapnya lurus tanpa ekspresi. "Kamis besok aku harus ke Sapporo," ujarnya dengan suara baritonenya yang khas. "Aku ingin tahu jadwal penerbangan pagi dengan maskapai L, dan atur ulang semua jadwal rapatku di hari itu ke Senin depan. Mengerti?"

Naruto mengangguk pelan. "Kapan Anda pulang?" tanyanya setelah diam sejenak.

"Jumat sore atau malam. Aku belum tahu," jawab Sasuke sembari menyesap americanonya. "Hari ini, atur rapat dengan kepala department. Aku ingin mereka semua sudah berkumpul jam satu siang di ruang rapat!" Sasuke menatap lurus, ekspresinya tidak terbaca. "Jika ada satu saja diantara mereka terlambat, itu salahmu." Tambahnya penuh penekanan.

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now