Chapter 7 : Lupa?

7.2K 805 68
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!


Mr. Arrogant

Chapter 7 : Lupa?

By : Fuyutsuki Hikari



Tuhan, beri aku keberanian saat bertemu dengannya.

Pagi ini Naruto terus merapal doa. Di atas kursi kerjanya ia duduk dengan gelisah. Demi apapun di dunia ini, ia tidak akan segelisah ini andai saja kakaknya tersayang---Namikaze Kurama tidak mengatakan jika ia muntah di dalam mobil milik Sasuke. Dan seolah belum cukup, Ino dan Kiba menghubunginya di Sabtu siang yang cerah, memberinya ceramah paling panjang dalam hidupnya. Mereka lalu bertanya; darimana keberaniannya datang? Bagaimana bisa dengan lancangnya ia memukul bagian belakang kepala seorang Uchiha Sasuke yang notabenenya atasan mereka? Mereka juga mengatakan jika mulutnya terus mengeluarkan ucapan-ucapan yang tidak sepantasnya diucapkan seorang bawahan kepada atasan.

Ya, Tuhan. Kenapa mereka menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawabnya?

Ah, semua itu terjadi karena ia mabuk. Andai saja bisa, tentu ia akan memilih pulang dan tidak meminum minuman beralkohol itu.

Naruto mengaduh. Diletakkannya kepalanya di atas meja kerja. Ia menghela napas panjang, dengan perlahan ia mengangkat sebelah tangannya ke dada, berharap jantungnya bisa kembali berdetak normal apabila ia menempelkan tangannya disana.

Aku harus bagaimana? Tanyanya di dalam hati, meratap.

Naruto baru saja membenahi duduknya saat pintu lift terbuka. Dengan setenang mungkin ia berdiri setelah ekor matanya menangkap sosok Sasuke berjalan keluar dari dalam lift kemudian melangkah penuh wibawa ke arahnya.

Suara sepatu pria itu nyaris tak terdengar, teredam oleh tebalnya karpet yang terhampar di atas lantai hotel.

"Selamat pagi!" Naruto menyapa dengan sopan, kepalanya sedikit menunduk, sementara kedua tangannya dilipat di depan perut. Namun seperti biasa, tidak ada balasan dari mulut pria itu. Sasuke bahkan sama sekali tidak meliriknya. Dengan gaya angkuh pria itu melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya dan menutup pintu di belakangnya agak keras.

Naruto nyaris terlonjak kaget saat pintu di belakang Sasuke ditutup dengan keras. Dengan perlahan ia melepaskan napas yang sedari tadi ditahannya. Tangannya yang berkeringat kini sedikit bergetar, sementara matanya melirik resah ke arah pintu ruang kerja Sasuke yang tertutup rapat.

"Tenangkan dirimu!" gumamnya pelan, nyaris tak terdengar. Namun tak butuh waktu lama hingga akhirnya ia mengerang dan kembali frustasi. "Tidak bisa seperti ini, Naruto!" ia masih bergumam, menegur dirinya sendiri. "Masuk dan minta maaf!" perintahnya.

Butuh waktu lima menit hingga akhirnya ia memiliki keberanian untuk mengetuk pintu ruang kerja Sasuke. Dengan perlahan ia membuka pintu, dan seperti anak kecil yang ketahuan berbuat nakal ia melangkah masuk ke dalam ruangan itu.

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now