Chapter 9 : Temptation

7.6K 813 66
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. ^^

.

.

.


Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fic ini maupun fic milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Mr. Arrogant

Chapter 9 : Temptation

By : Fuyutsuki Hikari

Naruto menghembuskan napas keras, bersiap memulai kegiatan hariannya seperti biasa. Sekali lagi ia menatap pantulan dirinya pada cermin besar yang ada di dalam kamarnya. Ya ampun, entah kenapa ia merasa sangat bersemangat hari ini. Anggap saja dia gila. Ya, gila, karena misi untuk membuat Sasuke cemburu berhasil membuatnya sangat bersemangat.

"Aku terdengar seperti wanita penggoda," bisiknya pada dirinya sendiri. Naruto menaikkan sebelah alisnya, lalu tersenyum kecil sembari memutar tubuhnya pelan, memastikan jika penampilannya terlihat sempurna hari ini. "Aku memang berniat untuk menggoda dan melihat reaksinya." Ia terkekeh pelan setelahnya, menyambar coat panjang serta tas tangannya yang tergeletak di atas ranjangnya lalu turun ke lantai satu untuk sarapan.

Tatapan heran Kurama menyambutnya saat wanita muda itu memasukki ruang dapur. "Apa?" tanyanya sembari menarik sebuah kursi kosong dan duduk di atasnya dengan nyaman. "Apa aku terlihat aneh?" tanyanya lagi saat Kurama tak kunjung menjawab, dan malah asyik mengoleskan selai kacang ke atas roti panggangnya.

Kurama mengangkat bahu ringan dan menjawab, "Entahlah, kau terlihat berbeda."

Naruto tersenyum di dalam hati. Bahkan seorang Kurama yang terkenal sangat cuek pun bisa melihat perbedaan pada penampilannya pagi ini. "Mungkin karena aku mengikat rambutku," jawab Naruto terdengar biasa. Sesuai dengan arahan Koyuki tadi malam, Naruto sengaja mengikat ekor kuda rambut pirangnya hari ini.

Kurama menatapnya lekat. "Bisa jadi," balasnya singkat.

Keduanya terdiam beberapa saat.

"Ngomong-ngomong jam berapa Koyuki pulang?" tanya Kurama kemudian, memutus keheningan di dalam ruangan itu.

Naruto mengunyah pelan, menelannya cepat dan menjawab, "Koyuki pulang jam empat pagi," katanya. "Dia ada pemotretan pagi ini. Jadwalnya sangat padat."

"Kau harus berlaku baik padanya," kata Kurama kemudian, membuat Naruto menatapnya dengan mulut terbuka. Ia lalu mengorek kupingnya, berpikir jika ada yang salah dengan pendengarannya saat ini. "Koyuki tidak memiliki teman dan keluarga yang bisa dijadikannya tempat berbagi. Tragis sekali," lanjut Kurama, mengabaikan keterkejutan adiknya.

Namun akhirnya Naruto tersenyum. Merasa bersyukur karena Kurama akhirnya bisa menerima Koyuki. Yeah, walau Naruto berani bertaruh jika kakaknya itu tidak akan memperlihatkan kepeduliannya di depan Koyuki.

Setelah percakapan singkat itu Naruto segera menghabiskan sarapannya dengan cepat. Lalu pamit dan bergegas untuk pergi ke kantor. Ia memasang ekspresi biasa saat beberapa pria mulai yang berpapasan dengannya serta beberapa pria yang berada di dalam satu gerbong yang sama dengannya melirik ke arahnya dengan tatapan tertarik.

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now