Chapter 10 : Buku Bersampul Jingga

7K 795 69
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Genre : Drama, romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fic ini maupun fic milik saya lainnya!

Selamat membaca!


Mr. Arrogant


Chapter 10 : Buku Bersampul Jingga


By : Fuyutsuki Hikari



Emosi Naruto terus turun-naik setengah hari ini. Sesekali dia melirik ke arah pintu ruangan Sasuke yang tertutup. Pria itu sepertinya sama sekali tidak terpengaruh akan apa yang terjadi diantara mereka dua malam yang lalu. Sasuke bekerja seperti biasa, memberinya perintah dengan nada serta ekspresi datar yang sama, sama sekali tidak menunjukkan sebuah penyesalan untuk perbuatannya terhadap Naruto.

Si brengsek itu pasti hanya ingin memberiku pelajaran, desis Naruto di dalam hati. Tanpa sadar ia meremas kertas laporan di tangannya hingga kusut, dan sobek, membuatnya terkesiap dengan kedua mata melebar setelah sadar dengan apa yang sudah dilakukannya.

Sial, hanya karena memikirkan pria itu, dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi hari ini.

Abaikan! Ujarnya pada dirinya sendiri. Dengan desahan napas berat dia membuang rasa frustasi yang bergelayut di dalam pikirannya, berusaha untuk menyingkirkan rasa pria itu di bibirnya, dan kembali menjalankan hidupnya seperti sebelumnya.

Tidak akan bisa! Naruto mengerang saat kenyataan itu menyusup masuk ke dalam pikirannya. Dengan ekspresi kesal dia memukul dahinya hingga beberapa kali, tanpa sadar jika pria yang tengah dipikirkannya kini berdiri tepat di depan meja kerjanya, menatapnya dengan tatapan tertarik dan satu alis terangkat.

"Berhenti memukul dirimu sendiri, kau mau membuat dirimu lebih bodoh lagi?"

Naruto mendongak, balas menatap Sasuke dengan tatapan bodohnya. Apalagi yang lebih memalukan selain ini? Tanyanya di dalam hati.

Mencium atasanmu saat kau mabuk?

Kedua bahu Naruto merosot, ia memalingkan muka, meringis dan mengumpat pelan tanpa sadar jika bibir Sasuke menipis membentuk sebuah senyum tipis.

Hening.

"Jadi, mana laporan yang kuminta?" tanya Sasuke kemudian dengan ekspresi dan nada datar andalannya.

Naruto mengerjap, kepalanya menunduk menatap kertas-kertas laporan yang ada di pangkuannya. Jantungnya berdebar cepat, karena rasa takut dan rasa bersalah yang menggerogotinya. Dengan ekspresi campur-aduk dia mengangkat kertas-kertas laporan itu ke hadapan wajah Sasuke, dan kembali meringis saat mendapat tatapan tajam dari atasannya itu.

Dengan sebuah hentakan kasar Sasuke merebut paksa kertas-kertas laporan itu dari tangan Naruto, tatapannya masih menyorot marah, walau bibirnya tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ah, bolehkah Naruto berharap bumi menelan dirinya saat ini juga?

TAMAT - Mr. ArrogantWhere stories live. Discover now