Chapter 8 : SIKSAAN

100K 5.4K 1.3K
                                    

Selamat membaca! Hargai karyaku oke, aku rela begadang demi up part kali ini. Jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar!!

Happy Reading❤️🥰💐

***

Saat itu juga darah keluar mengalir dari lengan Aluna. Semua dibuat terkejut dengan aksi Aletta sekarang. Aluna berteriak kesakitan saat lengannya terluka.

Dengan benda tajam di tangannya, Aletta langsung menggores besar lengan Aluna hingga darah mengalir begitu banyak. Tidak hanya di lengan, kini Aletta beralih pada kepala Aluna yang kembali mengeluarkan darah. Bisa Aletta tebak jika luka di kepala Aluna itu terjadi semalam.

Aletta menarik kuat rambut Aluna hingga darah langsung membanjiri wajah Aluna. Jangan tanyakan lagi bagaimana keadaan lapangan basket sekarang. Semuanya begitu berisik dan mengaga dengan perbuatan Aletta sekarang.

"Gara gara keluarga lo, mama gue di rumah sakit sekarang," ucap Aletta kembali meremas kuat lengan Aluna yang terluka.

Tentu perbuatan itu mengundang teriakan kesakitan Aluna. Cewek itu terisak. Dadanya begitu sakit bersamaan dengan lengannya yang tergores.

"Aletta, lo bisa buat anak orang mati!" teriak Alio dari arah jauh. Cowok itu sudah mulai was was saat Aletta beralih pada lengan satunya Aluna.

Tanpa pikir apapun, Aletta langsung menciptakan luka disana. Menggores dengan pisau hingga darah kembali keluar.

"Ga, hentiin adek lo. Aluna bisa mati karena kehabisan darah," ucap Alio panik.

"Biarin, selagi adik gue bahagia. Bakal gue persilahkan," ucap Sagara tidak peduli. Alio menggeleng pelan. Sungguh ini diluar perkiraannya.

"Biarin aja sih, Alio. Biasanya juga lebih parah dari ini," ucap Kenzo menimpali.

BRUK..

Tanpa perasaan sedikitpun, Aletta menendang kursi Aluna hingga cewek itu terjatuh. Tangan Aluna begitu sakit sekarang, ikatan di tangannya semakin erat.

"Seandainya mama lo gak ngerusak keluarga gue! Gue udah hidup bahagia!" sentak Aletta lagi.

Aluna sudah tidak berdaya. Untuk mengeluarkan suara saja sudah tidak bisa. Pandangannya sudah mulai kabur. Darah yang begitu banyak keluar dari tubuhnya membuat ia lemas.

"Gue ngelakuin ini karena gue pengen lo ngerasain seperti kakak gue rasain waktu itu!" sentak Aletta menginjak dada Aluna.

"Aaarrghhhh!"

"Teriakan lo, obat bagi gue," ucap Aletta.

Dada Aluna begitu sakit. Rasanya untuk bernapas saja sangat susah. Dadanya sesak, Aletta menginjak begitu keras.

"Gue bakal perlakuin lo seperti apa yang kakak gue rasain dulu," ucap Aletta. Kini ia berjongkok menyamakan tingginya dengan Aluna.

Sreekk..

Goresan kembali Aluna terima. Kini bukan di lengan melainkan di betis cewek itu. Ini sangat sakit. Aluna terus berteriak memohon agar di hentikan. Namun, Aletta seakan tuli, ia tidak peduli dengan rintihan Aluna.

Aletta berjalan kearah dimana bola basket tersusun. Ia mengambilnya dan langsung melempar kearah Aluna.

"Kok gue gak kasian ya Aluna di gituin."

"Dia emang pantes buat dapetin itu."

"Gue sih pengen dia langsung mati aja."

SAGARALUNAWhere stories live. Discover now