22. Reano vs Geovano

15 3 4
                                    

Jangan lupa ❤️ ya sayang!
Happy reading!
Kalau ada Typo tolong tandain ya, sayang .

Jangan lupa ❤️ ya sayang!Happy reading!Kalau ada Typo tolong tandain ya, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian malam ini mau ikut gw gak?"

"Kemana?"

"Arena balapan, malam ini Kak Rean bakalan lawan salah satu anggota Dark Blood."

"What?! Serius? Lu tahu ga siapa orangnya?"

"Gak tahu, katanya si dengar-dengar masih di bawah kita. Terus dia juga baru masuk ke geng itu."

"Wah gila! Wajib lihat si ini mah."

Hafasha mengernyit heran, lalu menoleh ke belakang di mana teman-temannya sekelasnya sedang berkumpul.

"Lihat apa?" tanya Hafasha.

"Eh? Oh itu, lihat kak Rean balapan," jawab Nesya.

"Kak Rean balapan? Di mana?"

"Gw lupa jalannya apa, tapi intinya tempat biasa anak-anak jalanan pada main," sambung Rini.

"Ah, oh oke. Terima kasih ya." Hafasha tersenyum lalu bangkit dari bangkunya, dia akan menyusul Aini dan Zahra yang saat ini berada di toilet. Sudah 10 menit mereka berdua tidak datang, Hafasha malas menunggu.

Di sepanjang koridor sekolah Hafasha terus mendengar bisik-bisik tentang balapan untuk malam ini. Jujur saja, Asha cukup kaget karena baru sekarang dia mengetahui bahwa Reano salah satu anak jalanan.

Hafasha memang mengetahui bahwa Reano anggota Panther. Tapi cukup mengejutkan bahwa Reano juga seorang pembalap.

Setibanya di toilet, Hafasha terkejut karena hampir menabrak Aini.

"Woi anjir! Kaget gila. Lu, ngapain di sini?" tanya Aini.

"Kalian yang ngapain? Dari tadi ditungguin kagak balik-balik."

"Aini diare," jawab Zahra sembari merangkul kedua bahu temannya, "balik ke kelas."

"Kamu ga ke UKS aja Ai?" tanya Hafasha.

"Ogah, gw minum obat aja. Semoga cepet sembuh dan gw bisa lihat balapan nanti malam." Aini tersenyum lalu menggigit bibirnya, "aaaaa gak sabar di jemput babang Andi."

"Hah?"

Zahra tersenyum, "Andi ngajak Aini ngedate, tapi lihat orang balapan."

"Balapan? Nanti malam, di arena balapan yang biasa anak-anak jalanan pakai?" tanya Hafasha.

"Loh, lu tahu?" tanya Aini kaget.

"Tahu, aku juga tahu siapa yang bakalan main malam ini."

"HAH?!" pekik Aini dan Zahra. Lalu Aini menghadang Hafasha, "Tunggu! Siapa yang ngasih tahu?!"

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang