Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
• • •
"Mas ihh, godain aku mulu", Reana tertawa dan memukul lengan Teddy.
Teddy tertawa melihat tingkah Reana. Pria itu lalu berdiri dan kembali duduk di hadapan Reana. "Mas makan dulu dek", serunya sambil menunjuk ke arah perutnya.
Reana mengangguk. "Heheh thank you ya mas", jawab Reana, Gadis itu merasa sangat senang. Berkali-kali ia menatap ke arah cincin yang melingkar di jari manisnya. Entah dari mana Teddy bisa tau ukuran jari tangannya.
"Mas, kok bisa tau ukuran jari tanganku?", tanya Reana penasaran.
Teddy hanya mengangkat bahunya dan tertawa. "Insting ranger", sahutnya. Reana tertawa mendengarnya. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.
Tak lama kemudian, sang ibu datang dan kembali dari kamar mandi. "Ruame kamar mandinya", komentar sang ibu sambil terkekeh.
"Jam segini masih aja rame ya bu?", jawab Reana.
Sang ibu mengangguk. "Heran ya, bukan musim liburan padahal."
Setelah Teddy menyelesaikan makan malamnya, pria itu menyarankan keduanya untuk masuk ke dalam gate. Karena masih harus melewati imigrasi dan lainnya.
Teddy dan Reana berjalan di belakang sang ibu. Teddy menggandeng tangan Reana sambil berjalan dan tersenyum. Pria itu lalu berbisik ke Reana. "Nggak lama foto kita gandengan tangan bakalan ramai di sosial media."
Reana terkekeh. Dia mengangguk. "Heboh ya mas pasti", balasnya. Reana tertawa membayangkan berita yang akan muncul mengenai kemunculannya dengan Teddy hari ini di bandara. Terlebih ada sang ibu yang terlihat bersama dengan keduanya.
Entah apa yang akan di gosipkan oleh netizen. Reana dan Teddy hanya tertawa.
Di depan pintu masuk, sang ibu lalu memeluk Teddy. "Terima kasih sekali ya nak Teddy. Hati-hati di jalan pulang", ibu Aira mengelus punggung Teddy.
"Sama-sama tante", jawab Teddy. Pria itu kemudian mencium kedua tangan ibu Aira. "Safe flight, tante." Ibu Aira mengangguk.
"Ibu duluan, kalian ngobrol duluan geh", sang ibu lalu masuk dan berjalan ke dalam.
Reana tersenyum lalu menatap ke arah Teddy. "Makasih ya mas", ucap gadis itu. Teddy tersenyum. Ada perasaan ingin memeluk Reana. Awalnya pria itu takut tertangkap kamera dan kedapatan memeluk Reana.
Tapi mengingat ia tidak akan bertemu Reana selama seminggu kedepan, Teddy buru-buru memeluk Reana erat. "Aku bakal kangen kamu banget, sayang..", bisiknya pelan.
Reana setengah terkejut. Dirinya tidak menyangka Teddy akan memeluknya di tempat umum, dimana hampir semua mata terarah ke arah mereka berdua dari tadi.
"Aku juga, sayang..", jawab Reana sambil memeluk Teddy.
Tanpa melepas pelukannya, Teddy menatap ke arah Reana. "Hati-hati ya disana. Jangan pulang malam-malam dan sendirian", ujar Teddy. "Jangan lirik-lirik yang lain", lanjutnya.
Reana tertawa. "Mau lihat siapa coba?", tanya gadis itu.
Teddy mengangkat kedua bahunya lalu tertawa. Pria itu melepas tangan kanannya dan menunjuk ke arah cincin dan kalung Reana. "Ini bukti kamu punya mas", serunya.
Reana melotot. "Emang iya?", goda gadis itu.
Teddy kini ikutan melotot. "Lihat aja ya, langsung mas lamar kamu begitu ibu balik dari Australia", bisik Teddy yang membuat Reana tertawa.

YOU ARE READING
#ReaDy for Love • Completed ✅
RomanceFreddy, seorang abdi negara yang prioritas utamanya adalah negara, kemudian bertemu dengan seorang gadis secara tidak sengaja. Ketidaksengajaan ini lalu membawa mereka ke dalam kisah yang berwarna-warni. "Jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapa...