Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
• • •
Beberapa tahun berlalu setelah Freddy menjadi kolonel. Freddy disibukkan dengan aktivitasnya di ketentaraan. Sementara Reana sibuk mengurus Arga dan Kirana yang beranjak dewasa.
Sampai suatu hari, Reana baru tersadar kalau sudah dua hingga tiga minggu ini dia melewatkan masa haid. Keningnya berkerut. Dia berpikir dalam hati, 'ah, tidak mungkin'.
Reana lalu mengutus bik Tatik untuk membelikannya test pack. Bik Tatik tersenyum lebar dan dengan semangat langsung pergi. Sekembalinya bik Tatik, Reana masih menyimpan test pack itu. Akan dicobanya besok pagi pikirnya.
Keesokan paginya, Reana bangun tanpa membangunkan Freddy. Dia berjalan pelan ke arah kamar mandi dan mencoba test pack.
Saat dua garis mulai terlihat jelas, Reana terdiam. Dia reflek mengelus perutnya. Reana membereskan test pack dan menyimpannya di kantong bajunya.
Saat Freddy bangun, Reana mengajaknya mengobrol.
"Mas", panggil Reana lembut. Masih dengan wajah agak mengantuk, pria itu mengangguk. "Kenapa sayang..", sahutnya.
Reana lalu mengeluarkan test pack dari kantong bajunya. "Ini", ujarnya sambil menyerahkan test pack ke Freddy. Pria itu mengusap matanya dan menerima pemberian Reana. Butuh beberapa detik buat Freddy untuk memahami. "Garis dua, dek..", jawabnya.
Reana tersenyum sambil mengangguk. "Garis dua, mas", jelasnya.
Freddy terdiam sejenak. Lalu tiba-tiba matanya melotot dan terbuka lebar. "Garis dua, dek!", serunya lagi. Akhirnya dia memahami situasi pagi itu. Reana terkekeh.
"Iya, mas. Garis dua", Reana menegaskan.
Freddy langsung berdiri dan memeluk tubuh Reana. Dia lalu mencium bibir Reana. Freddy dan Reana tertawa bahagia. Kehamilan anak ketiga ini tidak direncanakan oleh keduanya. Ini menjadi kejutan yang manis.
Sorenya, Reana dan Freddy langsung bergegas menuju ke dokter kandungan yang menanganinya saat hamil dengan Arga dan Kirana.
Setelah dilakukan serangkaian tes, dokter Malika tersenyum lebar. "Selamat ya pak Freddy dan bu Reana, selamat atas kehamilan anak ketiganya. Alhamdulillah sejauh ini semua sehat", ujarnya.
Sepanjang perjalanan pulang, Freddy berulang kali mengungkapkan kegembiraannya. Keluarga kecilnya akan bertambah banyak. "Dek, satu jagoan lagi?", ujar Freddy tidak bisa menutupi rasa gembiranya. Mendengarnya Reana hanya bisa tertawa.
"Mas happy banget", goda Reana. Freddy mengangguk cepat.
"Bahagia dong", sahutnya. Pria itu bersiul menandakan tengah gembira.
Beberapa bulan berlalu. Reana sering kontrol ke dokter Malika untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Sesekali ia ditemani Freddy, sesekali Reana datang ditemani Arga. Kirana tidak diajak karena masih terlalu kecil.
Menjelang bulan keempat kehamilan, Freddy dan Reana memutuskan untuk mengetahui jenis kelamin anak ketiganya. Begitu mengetahui jenis kelamin anaknya adalah laki-laki, Freddy langsung semangat memikirkan nama untuk si bungsu.
Freddy dan Reana menjatuhkan pilihannya ke Abimanyu Kaivan Wijaya. Artinya adalah semoga anaknya yang bungsu ini menjadi anak yang memiliki sifat kepahlawanan dan tidak kenal takut serta Kaivan yang berarti tampan. Kaivan sendiri merupakan saran dari Freddy.
Setelahnya, Freddy dan Reana baru mengabarkan ke keluarga masing-masing. Berita ini disambut hangat oleh kedua pihak. Semua mendoakan agar Reana baik-baik saja sampai hari persalinan.

KAMU SEDANG MEMBACA
#ReaDy for Love • Completed ✅
RomanceFreddy, seorang abdi negara yang prioritas utamanya adalah negara, kemudian bertemu dengan seorang gadis secara tidak sengaja. Ketidaksengajaan ini lalu membawa mereka ke dalam kisah yang berwarna-warni. "Jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapa...